6 Cara Mendapatkan Dana Produksi Film Pendek

Mendapatkan dana produksi film pendek memang tak gampang. Tidak jarang, kita menggunakan uang kita sendiri atau patungan dengan teman-teman. Walaupun susah, bukan berarti mustahil.

Setelah kamu menentukan budget film kamu, maka yang perlu kamu lakukan berikutnya adalah mencari dana produksi film tersebut. Di artikel ini, kami akan membahas 6 cara mendapatkan dana produksi film pendekmu. Penasaran, yuk kita bahas!

Infografis tentang aneka ragam pola pendanaan film.

Sponsor

Cara mendapatkan dana produksi film yang pertama adalah mencari sponsor. Apabila kamu punya ide yang sudah matang, kamu bisa mendekati brand dan mem-pitch ide cerita kamu. 

Tentu sebelum melakukannya, sebaiknya kamu sudah punya penawaran yang jelas untuk brand tersebut. Penawaran bisa dalam berbagai bentuk. Mulai dari product placement di film kamu, sampai kemungkinan film kamu dijadikan aset milik brand.

Apapun keputusan kamu, pertimbangkan baik-baik untung rugi untuk proyek film kamu. Apabila kamu rasa kerjasama ini akan menguntungkan kedua belah pihak, maka silakan coba peluang yang satu ini.

Berikut ini adalah cara mendapatkan dana produksi film.

Private Investor

Private investor adalah cara yang paling lazim dilakukan di industri film Indonesia. Polanya sederhana: pemilik modal menanamkan modalnya ke proyek film. Dan jika filmnya menguntungkan, maka ia akan mendapat timbal balik sesuai presentase modal yang ia tanamkan.

Di film pendek, ini memang agak tricky. Kenapa? Sebab pengembalian modal film pendek seringkali tidak berwujud uang. Seringkali timbal balik dalam film pendek berwujud lain, seperti exposure di festival film, peluang adaptasi ke medium lain, dan sebagai pernyataan artistik dari pembuatnya.

Oleh karena itu, jika kamu mau menggunakan cara ini untuk film pendek kamu, kamu harus mencari investor yang memahami situasi ini. Jika ia memahaminya dan percaya pada visi kamu, bukan tidak mungkin ia mau mendanai film pendek kamu, walaupun pengembalian modalnya tidak berwujud uang.

Dana Hibah

Jika dua cara di atas belum dapat kamu dapatkan, tenang! Ada cara ketiga yang mungkin bisa kamu lakukan—beberapa lembaga-lembaga donor mungkin dapat juga kamu persiapkan sebagai salah satu juga dalam pola pendanaan filmmu.

Biasanya dalam lembaga-lembaga donor tersebut mereka memang menyiapkan sejumlah uang dalam mendukung terhadap penciptaan karya-karya seni, terkhusus pada karya yang berkaitan dengan audiovisual.

Keuntungan dana hibah adalah sifatnya yang berupa hibah. Karena sifatnya hibah, maka pembuat film tidak perlu mengembalikan uang tersebut. Pembuat film tinggal memastikan dana hibah tersebut dikelola dengan baik dan menghasilkan sebuah film yang bagus.

Contohnya, Jakarta Film Fund yang disediakan oleh festival Jakarta Film Week. Setiap tahunnya, mereka menyiapkan sejumlah dana yang bisa diakses oleh pembuat film pendek. Kamu tinggal mempersiapkan proposal, cerita yang unik, dan pitching di depan anggota juri. Apabila terpilih, kamu akan mendapatkan dana produksi film yang kamu butuhkan.

Selain Jakarta Film Fund, masih ada beberapa dana hibah lain yang bisa kamu akses. Contohnya saja: Dana Istimewa dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Film Fund dari festival Europe on Screen, SGIFF Film Fund dari Singapore International Film Festival, dll.

Berikut ini adalah cara mendapatkan dana produksi film.

Co-Production

Co-production atau produksi bersama adalah pola kerja di mana dua atau lebih rumah produksi (PH) bekerja sama memproduksi sebuah film. Karena sifatnya kolaborasi, maka masing-masing rumah produksi bisa saling membagi cakupan kerja masing-masing.

Jika kamu menggunakan cara ini, jangan lupa untuk menghitung presentase kepemilikan film kamu. Bukan hanya kepemilikan, kamu juga perlu menghitung presentase pembagian hasil, apabila film kamu menguntungkan secara finansial.

Dalam kasus film pendek, keuntungan secara finansial memang jarang terjadi. Namun, bukan berarti kamu boleh menyepelekan perhitungan di atas. Tetap buat kontrak dan cantumkan presentase kepemilikan film sesuai dengan cakupan kerja yang tadi kalian sepakati.

CSR

CSR atau Corporate Social Responsibility adalah cara perusahaan untuk memberikan keuntungannya kembali ke masyarakat. Cara ini sebenarnya mirip dengan pencarian sponsor. Bedanya, jika sponsor identik dengan brand, maka CSR lebih mencari tema atau topik tertentu.

Misalnya, film kamu bercerita tentang akses pendidikan yang terbatas di daerah tertentu, maka kamu bisa menawarkan ide itu ke CSR perusahaan yang punya kepedulian yang sama.

Hal ini sepertinya dapat dilakukan jika kamu memang memiliki keterikatan atau networking terhadap beberapa brand yang mungkin sedang membutuhkan orang-orang yang ingin membantunya membuat sebuah film.

Apa hal yang harus dilakukan untuk mendapat bantuan dana CSR? Kamu perlu memperluas networking dan relasimu terhadap beberapa brand yang masih sangat gencar untuk mengangkat isu-isu tertentu. 

Crowdfunding

Sudah ada beberapa orang yang berhasil mewujudkan mimpinya untuk membuat sejumlah karya dengan bantuan crowdfounding, seperti Film Demi Ucok (Sutradara: Sammaria Simanjuntak) yang berhasil mengumpulkan dana untuk filmnya dengan cara mencari-cari hingga mempromosikan proyek filmnya.

Saat ini sudah ada beberapa filmmaker yang mencoba mencari crowdfounding lewat berbagai platform juga. Apalagi saat ini media sosial juga semakin memudahkan kita melakukan itu.

Namun, perlu diingat juga bahwa kamu perlu memberikan timbal balik pada orang-orang yang telah menanamkan modalnya.  Misalnya, entah lewat penulisan nama di credit title, atau dalam bentuk merchandise film. 

Berikut ini adalah cara mendapatkan dana produksi film.

Itu dia cara mendapatkan dana produksi film pendek. Semoga tips-tips dari kami bisa berguna sekaligus bermanfaat bagi teman-teman semua. Apakah ada yang mau ditanyakan lagi? Tulis di kolom komentar ya!

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?