Jenis Pergerakan Kamera dan Efek Psikologis yang Diciptakannya

Jenis pergerakan kamera pertama yang diciptakan adalah gerakan panning. Tidak pasti, tapi kemungkinan kamera bergerak diterapkan di film The Great Train Robbery tahun 1903. Semenjak itu, mulai bermunculan gerakan-gerakan kamera lainnya.

Meskipun bergerak, pergerakan kamera seharusnya tidak disadari oleh penonton. Jika pergerakan kamera itu disadari oleh penonton, maka kemungkinan besar sang sinematografer tidak memiliki motivasi untuk menerapkan pergerakan tersebut. Ada banyak jenis pergerakan kamera. Kamu bisa melakukan berbagai eksperimen, tapi beberapa di bawah ini adalah gerakan dasar yang perlu kamu kuasai:

 

DOLLY

Akrab juga dengan sebutan track, gerakan Dolly merupakan pergerakan kamera paling dasar. Dolly dilakukan dengan cara mendorong atau menarik kamera yang dipasang di atas alat Dolly track. Gerakan Dolly terdiri dari dua macam yaitu Dolly in, mendekat ke subjek, dan Dolly out, menjauh dari subjek. Dolly secara visual terlihat mirip dengan gerakan Zoom, padahal pelaksanaan teknik keduanya sangat berbeda.

 

Gerakan ini biasa dilakukan untuk memunculkan kesan bahwa penonton berada di ruang yang sama dengan subjek sebab tidak ada distorsi ruangan seperti yang terjadi pada gerakan Zoom. Dolly in digunakan ketika ingin melihat lebih jelas ekspresi tokoh. Dolly out digunakan jika ingin ‘menjauhkan’ penonton dari tokoh. Tujuan penggunaan gerakan Dolly ini adalah memainkan keintiman antara penonton dan subjek.

 

ZOOM

Dalam melakukan gerakan Zoom, sebenarnya kamera sendiri tidak bergerak. Zoom memberikan ilusi kamera bergerak mendekat atau menjauh dari subjek dengan mempersempit atau memperluas frame. Zoom terdiri dari dua macam gerakan yaitu Zoom in dan Zoom out. Dalam gerakan Zoom in, frame yang awalnya lebar dengan deep focus secara gradual berubah menjadi frame sempit dengan shallow focus. Sebaliknya terjadi pada gerakan Zoom out.

Efeknya secara visual berbeda dengan gerakan Dolly. Dolly tidak mengubah ukuran frame dan depth of field, sedangkan Zoom mengubah ukuran frame dan depth of field. Zoom in mengompres ruang di dalam frame. Secara psikologis, hal ini dapat memicu kesan klaustrofobik, paranoia serta dapat memusatkan perhatian penonton pada subjek yang sedang di-zoom.

 

Gerakan Zoom lebih populer di Hollywood tahun 1960-1970an dan penerapan dalam film di era-era berikutnya sering dianggap kuno. Di beberapa film, gerakan Zoom dan Dolly digunakan secara bersamaan dan dinamai gerakan Dolly Zoom. Gerakan ini dicapai dengan cara mendorong kamera mendekat (Dolly in) sementara lensa Zoom out sehingga background berubah ukuran sementara subjek mempertahankan ukuran yang sama selama pergerakan. Penggunaan teknik ini terkenal di film Psycho dan Jaws sebagai penekanan rasa takut dan terisolir tokohnya.

 

HANDHELD

Visual yang ingin dihasilkan dari konsep handheld adalah gambar yang tampak kasar, shaky dan buru-buru. Tingkatan kasarnya gambar yang dihasilkan oleh gerakan handheld beragam dari satu film dengan film lainnya. Penggunaan handheld adalah pilihan artistik yang memiliki tujuan spesifik sebab visual gambarnya yang mungkin akan memunculkan kesan ‘beda sendiri’.

Konsep penggunaan kamera secara handheld muncul karena adanya kamera 16mm yang ringan dan semakin populer dengan munculnya kamera digital yang semakin portabel.

 

Blaine Brown menjelaskan bahwa handheld memiliki kesan ketergesa-gesaan dan energi yang tak dapat ditiru dengan cara lain. Bagi penonton, handheld dapat memberikan kesan realitas yang kuat seperti kerja kamera di reportase berita dan dokumenter investigasi. Ketidakpastian gerakan handheld dapat membawa rasa takut. Untuk tujuan tersebut, handheld sukses diterapkan di film-film found footage seperti Blair Witch Project yang menempatkan kamera sebagai karakter di dalam film dan oleh karena itu menempatkan penonton ikut menjadi karakter di dalam film.

 

STEADICAM

Steadicam adalah lawan dari teknik handheld. Steadicam sendiri adalah alat yang ditemukan oleh Garret Brown di tahun 1973 sementara teknik pengambilan gambarnya sendiri kurang lebih sama dengan handheld yaitu operator membawa kamera mengikuti subjek atau gambar yang hendak diambil. Gambar-gambar yang dihasilkan steadicam terlihat halus, tidak ada getaran meskipun operator kamera berada di jalanan kasar.

 

Teknik steadicam menggunakan articulating arm untuk meminimalisasi getaran serta rompi yang dikenakan kameramen untuk mendistribusikan beban kamera. Gambar yang stabil semakin populer sekarang ini. Sistem teknologi baru menciptakan berbagai camera stabilizer yang bahkan dapat ramah digunakan untuk merekam dengan smartphone.

Penemuan ini memberikan ruang gerak kamera yang lebih bebas dan beragam. Operator kamera dapat memainkan gerakan untuk memberikan ketegangan dramatis atau emosi di dalam cerita.

Di film Silence of The Lambs, kamera terus mengikuti pergerakan Carlice Starling di saat Starling mencari sang pembunuh di ruang bawah tanahnya. Kamera menjaga ketegangan dengan tidak berpaling dari Starling dan tidak membiarkan penonton tahu di mana lokasi sang pembunuh. Namun penggunaan steadicam tidak terbatas di adegan-adegan semacam ini, justru teknik ini mampu berfungsi secara luas dan fleksibel dalam berbagai genre.

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?