5 Alasan Pentingnya Pemilihan Warna Dalam Film

Sejak jaman film masih hitam putih, para penggiat dunia film terus mencoba menemukan teknologi warna. Film pertama yang berwarna adalah film-film George Mellies. Tapi pewarnaan dalam film masih tidak begitu populer sebab gambar yang dihasilkan tampak tidak realistis.

Warna kemudian muncul kembali ke dunia film lewat film The Wizard of Oz. Inilah pertama kalinya Technicolor memperkenalkan teknologi barunya yaitu film yang dapat menangkap warna. Mulai saat itu, warna selalu muncul dalam hampir semua film di seluruh dunia hingga saat ini.

Ada banyak alasan kenapa pemilihan warna sangat penting untuk diperhatikan dalam pembuatan film. Berikut ini alasannya.

Tahukah kamu sebuah film bisa menghabiskan ratusan juta untuk proses pewarnaan saja? Oleh karena itu seorang penata produksi perlu merancang warna yang akan dipakai dengan hati-hati. Apa saja yang membuat pemilihan warna begitu penting? Cek 5 hal ini:

 

1. Menjelaskan Karakter

Akting saja ternyata tidak cukup untuk menghidupkan karaktermu. Karakter terdiri dari tiga dimensi karakter, hubungan antar karakter, dan perubahan karakter (character’s arc). Dalam teknik filmmaking, warna sering digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep karakter tersebut.

Memang tidak semua film secara khusus menggunakan warna untuk menjelaskan karakter. Tapi penggunaan warna yang tepat bisa jadi efektif. Contohnya dalam film Moonlight, sutradara Barry Jenkins menggunakan tiga palet warna yang berbeda di saat karakter Chiron masih kecil, remaja, dan dewasa. Warna yang berbeda ini menunjukkan perjalanan karakter sepanjang film dan perubahannya di tiga masa yang berbeda.

Ada banyak alasan kenapa pemilihan warna sangat penting untuk diperhatikan dalam pembuatan film. Berikut ini alasannya.

 

2. Membantu jalannya naratif

Penggunaan warna mampu membantu penonton mengerti kompleksitas ceritamu. Ada dua peran warna dalam naratif yaitu secara intrinsik dan simbolik. Warna sebagai unsur intrinsik bisa dilihat dalam film The Giver. Dalam film The Giver, ketiadaan warna adalah bagian dari cerita yang menjelaskan kondisi sosial masyarakatnya. Perlahan warna muncul untuk menunjukkan kondisi sosial yang berubah dalam cerita. Warna di sini adalah unsur intrinsik karena ikut mempengaruhi alur cerita.

Sementara, warna sebagai unsur simbolik bisa dilihat di film-film animasi produksi Pixar misalnya film animasi Wall-E yang dipenuhi palet warna kecoklatan untuk menunjukkan bumi yang hancur.

Meskipun kamu merasa cerita yang kamu sajikan mungkin tidak kompleks, tapi penggunaan warna sebagai unsur intrinsik atau simbolik atau keduanya dapat memberi bobot ceritamu dan perlu kamu pertimbangkan dengan matang.

 

3. Memberi sentuhan efek dramatik

Warna-warna yang berbeda akan memberikan efek dramatik di alam bawah sadar penonton. Contohnya jika kamu menggunakan warna pastel di awal film, lalu tiba-tiba di adegan klimaks muncul warna merah cerah. Secara tidak sadar, penonton akan mengerti akan adanya ketegangan yang naik.

Production designer Wall-E’, Ralph Eggleston, bersikukuh tidak menunjukkan setitikpun warna hijau dari awal film hingga hampir sepanjang film. Warna hijau akan muncul di akhir melalui bibit tanaman. Di film Wall-E, warna hijau melambangkan harapan kehidupan bagi planet bumi. Kemunculannya yang tiba-tiba memberikan kejutan emosi penonton.

Efek dramatik juga dapat dicapai melalui perpaduan warna. Bayangkan jika sepanjang film kamu memiliki pola warna yang sama, filmmu mungkin jadi monoton dan tidak menarik.

 

4. Menegaskan ide dalam film

Apa yang ingin kamu katakan dalam filmmu? Warna dapat berkomunikasi melalui teksturnya dan perpaduan antar warna. Warna mengeksplorasi arti dari sebuah film. Di sebuah film, warna tertentu berulang untuk menggambarkan sebuah konsep. Ketika warna tersebut berubah, maka filmmaker ingin menunjukkan adanya perubahan konsep dalam film.

Misalnya dalam film Blue is The Warmest Color, warna biru mendominasi film sebagai perwujudan sang karakter. Warna biru tampak lebih cerah ketika hubungan kedua karakter utama masih hangat. Warna biru berubah menjadi lebih pucat menuju ke akhir, saat hubungan kedua karakter semakin menjauh.

Ada banyak alasan kenapa pemilihan warna sangat penting untuk diperhatikan dalam pembuatan film. Berikut ini alasannya.

 

5. Mempengaruhi emosi penonton

Dibandingkan dengan bentuk, warna memiliki hubungan yang lebih dekat dengan emosi penonton. Persepsi warna tergantung pada cara otak memroses informasi dari warna. Informasi ini bergantung juga pada objek dan intensitas cahaya. Saat kamu melihat baju berwarna kuning gading dan baju berwarna putih cerah, mana menurutmu yang lebih bersih? Sebagian dari kamu mungkin akan menjawab baju berwarna putih cerah. Padahal kemungkinannya kedua baju tersebut sama bersihnya. Hal ini terjadi karena warna memengaruhi pikiranmu!

Psikologi warna sudah ada sejak dulu. Warna merah sering dikaitkan dengan keberanian, gairah, adrenalin dan sebagainya. Warna biru dikaitkan dengan kecerdasan, rasa percaya diri, kesejukan, dan sebagainya. Jadi saat kamu melihat adegan terkenal dari film American Beauty yang memperlihatkan Angela Hayes tidur di atas tumpukan bunga mawar merah, kamu bisa merasakan sensualitas yang ingin disampaikan. Kamu mungkin merasakan emosi yang berbeda jika bunga mawar merah diganti dengan bunga lili putih.

No Comments
  • Faiz
    Posted at 16:29h, 02 December

    Terimakasih artikelnya, sangat membantu

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?