6 Cara Mendapatkan Dana Produksi Film Pendek

Ini pertanyaan yang peling sering ditanyakan: gimana sih caranya dapat dana produksi film pendek? Dalam beberapa tahun terakhir, film pendek di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Teknologi yang semakin mutakhir mempermudah pembuat film muda untuk bereksplorasi secara kreatif. Walaupun demikian, membuat film selalu membutuhkan dana. Seringkali, visi kreatif pembuat film mesti terbentur dengan realita dana yang terbatas. Akan tetapi, perkembangannya yang kian pesat membuat posisinya makin dilirik, tidak hanya oleh pemerintah namun juga brand-brand besar.

Ini adalah 6 cara mendapatkan dana produksi film pendek.

Ada beberapa tempat untuk mendapatkan dana produksi film pendekmu. Memang sih, di Indonesia tempatnya masih terbatas apabila dibandingkan dengan di luar negeri, tetapi perkembangan beberapa tahun belakangan telah menunjukan tren yang baik. Daftar di bawah ini akan membantumu mendapatkan dana produksi film pendek. Berikut inilah daftarnya:

Private Investor

Kami meletakan bagian yang paling sulit di nomor paling pertama. Dana dari private investor atau investor swasta membutuhkan networking yang cukup luas. Kamu perlu berkenalan dengan beberapa orang yang punya visi kreatif yang sama denganmu. Memang perlu keberuntungan untuk bisa mendapatkannya. Namun, semakin banyak orang yang menyukai film dan tertarik untuk membiayai sebuah proyek film yang memiliki visi dan sikap yang sejalan dengannya.

Lembaga Funding Pemerintah

Peran pemerintah beberapa tahun terakhir menunjukan perkembangan yang baik. Beberapa lembaga-lembaga pemerintahan telah membuka program pendanaan film pendek. Misalnya, pemerintah D.I. Yogyakarta yang membuka program pendanaan film setiap tahunnya. Program ini tidak tertutup untuk pembuat film Yogyakarta saja. Pembuat film dari luar Yogyakarta bisa ikut serta dengan syarat berafiliasi dengan production house di provinsi Jogja.

Pusbang (Pusat Pengembangan) Film adalah  lembaga lain yang membuka program serupa. Polanya pun kurang lebih sama dengan program pendanaan pemerintah Yogyakarta. Peserta diminta mengirimkan proposal serta persyaratan yang diminta, lalu akan ada proses pitching dengan juri & komite pemilih, sebelum akhirnya para peraih ditunjuk.

Tak jarang, program pendanaan dari lembaga pemerintahan mengusung tema-tema tertentu. Misalnya, belum lama ini, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) membuat Festival Film Kawal Harta Negara, yang salah satu programnya adalah pitching forum. Nah, sebagai lembaga bidang keuangan, maka tema yang diusung pun cukup spesifik, yaitu ‘mengawal harta negara’.

Beberapa lembaga pemerintahan lain membuka program-program serupa. Misalnya KPK pernah membuka program bertajuk ‘Bikin Film Bareng KPK’ untuk festival Anti-Corruption Film Festival. Nah, sekarang tinggal tugasmu untuk tetap update pada program-program semacam ini. Jika ide ceritamu memang sesuai dengan tema yang diusung, platform ini sangat layak untuk disambangi.

Crowdfunding

Sudah ada beberapa kisah sukses film pendek yang dimulai dengan crowdfunding. Sebuah film animasi berjudul Seko (sutradara: Galang Eka Larope) berhasil diwujudkan dengan plaform wujudkan.com. Dengan platform crowdfunding, kamu bisa mempromosikan proyek ke publik. Publik yang tertarik dan percaya pada proyekmu, bisa menyumbang dana sesuai dengan pilihan yang kamu tetapkan. Nah, sebagai gantinya, kamu mesti menyiapkan kontra prestasi kepada penyumbang dana tersebut. Biasanya sih penulisan nama di credit title, merchandise film, dsb.

Ada pula kisah sukses pendanaan film lewat crowdfunding. Film Demi Ucok (sutradara: Sammaria Simanjuntak) berhasil mengumpulkan dana untuk produksi. Secara bergerilya, tim promosi dan publikasi menghampiri penggemar-penggemar film di berbagai acara dan kesempatan untuk mempromosikan proyek filmnya. Alhasil, film Demi Ucok berhasil terwujud dengan bantuan ratusan co-producer yang menyumbangkan uangnya.  Nah, buat kamu yang tertarik melakukannya, silahkan cek beberapa platform crowdfunding di Indonesia berikut ini: KitaBisa.com, wujudkan.com.

Brand

Perkembangan platform digital membuat brand mulai melirik film pendek. Durasinya yang pendek serta kemasannya menarik, membuat film pendek menjadi tempat ideal bagi brand untuk meletakan prodaknya. Memang, konsekuensi yang kalian harus hadapi adalah meletakan product placement di dalam filmmu. Tidak hanya itu, kalian pun mesti berkompromi, baik secara kreatif maupun media distribusi. Ketika brand tertarik untuk membiayai ide filmmu, maka sudah pasti mereka menginginkan film pendekmu ditonton sebanyak mungkin melalui platform online.

Walaupun demikian, jalur ini layak kalian coba. Sokongan dana yang terbilang banyak, serta eksposur yang akan membantu publikasi dan distribusi filmmu, layak masuk dalam pertimbanganmu. Banyak brand yang mulai terbuka pada ide-ide film pendek. Jika ada kesempatan berkenalan dengan mereka, jangan lupa matangkan ide dan konsep kalian sebelum menawarkannya.

Kami sendiri pernah bekerjasama dengan beberapa brand. Terakhir, kami bekerjasama dengan Wardah Beauty, perusahaan kosmetik Indonesia, membuat film pendek untuk bulan Ramadhan bertajuk Rumah Kos Ibu Mira. Film pendek ini disutradarai oleh Jason Iskandar dan kini bisa ditonton online di link berikut ini:

Musisi

Punya ide menarik yang sejalan dengan suatu musik? Kenapa tidak coba ditawarkan pada musisinya. Eh, tapi kan itu namanya video klip, bukan film pendek? Sebentar dulu, transformasi digital membuat bentuk-bentuk lama ini semakin lebur lho. Tidak sedikit band yang tertarik mempromosikan lagunya lewat bentuk-bentuk baru.

Contoh paling mutakhir adalah video klip Kunto Aji yang berjudul Mercusuar. Walaupun masih dalam pakem klasik video klip, pendekatan video klip ini amat ‘film pendek’ lho. Coba aja tonton di link berikut ini. Sutradara Gianni Fajri juga pernah melakukannya untuk band Elephant Kind lewat film pendeknya yang berjudul Julian Day. Kolaborasi kreatif yang tercipta pasti bisa menciptakan karya yang unik seperti dua contoh di atas.

Patungan!

Last but not least, patungan! Ini adalah cara klasik yang tak akan pernah mati atau ditinggalkan. Dengan modal passion dan kecintaan terhadap film, kalian bisa mengumpulkan dana lewat patungan dengan teman-teman dekatmu. Patungan tak melulu soal uang lho, kalian bisa mendata peralatan dan sumber daya apa saja yang kalian punya dan bisa dimanfaatkan.

Patungan membuat kalian bebas berkarya! Oleh karena yang kalian kelola adalah uang kalian sendiri, maka tak ada pihak ketiga yang terlibat dalam proyek filmmu. Kalian bebas berkarya mewujudkan visi-visi liarmu. Dengan semangat kebebasan ini, keterbatasan alat tak lagi jadi masalah.

Inilah 6 cara mendapatkan dana produksi film pendek kamu. Tetaplah diingat semua tempat ini perlu usaha dan kesabaran. Bagaimanapun juga, kalian akan menemui lebih banyak penolakan. Namun, jika kalian percaya pada cerita dan konsep kalian, percayalah ia akan dapat terwujud bagaimanapun caranya. Semua tempat yang kalian pilih di atas akan membawa konsekuensi masing-masing, maka pertimbangkanlah baik-baik. Selamat berkarya!

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?