Mengupas Sensor Pada Kamera dan Aneka Ragam Ukurannya

Sensor pada kamera berfungsi untuk menangkap informasi berupa gambar dan menyimpannya di memory card. Pada masa analog, fungsi perekaman ini merupakan fungsi dari pita seluloid. Namun, seiring perkembangan teknologi dan dominasi digital, hampir semua kamera kini mengganti seluloid dengan sensor digital. Nah, sensor ini sendiri memiliki aneka ragam ukuran yang menentukan besarnya gambar yang terekam.

Ini dia aneka ukuran sensor pada kamera.

Apa pentingnya ukuran sensor pada kamera?

Bicara penting atau tidaknya ukuran sensor, sebetulnya jawabannya relatif. Sama seperti pita seluloid, sensor memiliki jutaan titik sensitif yang sangat peka terhadap cahaya, yang mampu merekam gambar yang lewat melalui lensa. Oleh karena itu, semakin besar ukuran sensor, maka semakin banyak pula titik sensitif yang dimilikinya. Semakin banyak titik sensitif tersebut, maka semakin banyak pula informasi yang terekam di dalamnya.

Sederhananya begini, mari kita bandingkan sensor yang dimiliki oleh kamera DSLR yang ukuran sensornya  full-frame dengan kamera saku yang ukuran sensornya hanya 4/3”, dengan kapasitas megapiksel yang sama. Walaupun ukuran megapikselnya sama, namun dengan ukuran sensor yang berbeda, maka kualitas yang dihasilkan pun berbeda. Kamera DSLR dengan ukuran sensor full-frame akan mampu merekam gambar dengan rentang dinamis (dynamic range) yang lebih baik, begitupula dengan noise yang dihasilkan pun lebih sedikit.

Aneka ragam ukuran sensor:

Silahkan lihat tabel ukuran sensor pada kamera.Full Frame (36.00 x 24.00mm)

Sensor full-frame adalah ukuran sensor yang paling sering dijadikan standar. Ukurannya yang besar, begitu banyak disukai oleh fotografer dan videografer. Luas ukurannya yang besar membantu menghasilkan kualitas gambar yang tinggi. Sensor full-frame memiliki ukuran yang sama dengan seluloid 35mm, sehingga tidak ada crop-factor yang akan memotong ukuran gambar. Dengan kata lain, jika kamu menggunakan lensa yang dirancang khusus kamera 35mm, hasilnya pun akan sama.

<

h3>APS-H</h5=3>
Sensor APS-H ukurannya lebih besar dari APS-C, namun lebih kecil dari full-frame. Sendor jenis ini memiliki crop factor sebesar 1.3x. Dengan kata lain, jarak fokus yang dihasilkan akan terpotong sebesar 1.3x. Misalnya kamu menggunakan lensa full-frame 24mm, jarak fokal yang dihasilkan di sensor APS-H adalah 31mm.

APS-C

Sensor APS-C ukurannya lebih kecil dari APS-H, sehingga crop-factornya pun lebih besar. Biasanya ukuran sensor ini digunakan oleh kamera DSLR kelas menengah ke bawah. Sensor jenis ini memiliki berbagai varian sesuai merk, jadi sensor APS-C Canon (crop factor 1.6x) sedikit berbeda dengan sensor APS-C Nikon atau Sony (crop factor 1.5x). Akan tetapi ukuran sensor yang lebih kecil bukan berarti tidak disukai oleh fotografer maupun videografer. Karena crop factornya yang cukup besar, fotografer dan videografer panggung/olahraga menyukainya, karena memungkinkan gambar yang lebih dekat dengan subjek.

4/3” (Four Thirds)

Ukuran sensor ini besarnya hanya seperempat dari ukuran sensor full frame, dengan crop-factor sebesar 2x. Dengan kata lain, untuk menghitung jarak fokal yang akan dihasilkan lensa full-frame adalah dengan melipatgandakannya. Lensa 35mm akan menghasilkan jarak fokal 70mm. Lensa 24-70mm akan menghasilkan jarak fokal 24-70mm.

Ukuran Lain

Ada berbagai ukuran sensor pada kamera lain yang sering ditemui, seperti: 1”, 1/1.2”, 2/3”, dsb. Kamu bisa baca tentang kamera di artikel tentang jenis pergerakan kamera dan efek psikologis yang diciptakannya.

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?