5 Jenis Transisi Dalam Film Yang Perlu Kamu Pahami

Jenis transisi mengacu pada efek visual yang digunakan untuk menyambungkan satu adegan ke adegan berikutnya dalam produksi film. Transisi ini berfungsi sebagai jembatan mulus antara adegan yang berbeda, membantu menciptakan narasi yang koheren dan meningkatkan pengalaman menonton.

Oh ya sebelum kita lanjut, kami mau ngasih tahu kalau kami juga punya artikel soal jenis-jenis cut (potongan) yang juga bisa kamu pelajari.

Ada beberapa jenis transisi film, masing-masing dengan gaya dan tujuan yang berbeda. Dari potongan klasik hingga dissolve atau wipe yang lebih kreatif, memahami berbagai jenis transisi dapat meningkatkan kualitas proyek film Anda.

Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai jenis transisi film dan situasi di mana transisi tersebut paling baik digunakan.

Straight Cut / Classic Cut

Ya, sesuai namanya straight cut atau potongan langsung adalah jenis transisi yang menggunakan dua shot dalam dua adegan berbeda secara langsung.

Jenis transisi straight cut merupakan jenis transisi yang paling umum dan hampir pasti digunakan di setiap film atau video. Ini marupakan transisi dasar dari continuity editing atau editing berkesinambungan.

Walaupun terdengar sederhana, tapi pada prakteknya straight cut tidak semudah itu. Straight cut membutuhkan kelihaian sutradara dalam menjahit dua shot yang sama agar penonton tidak merasa terganggu oleh potongannya. Sutradara perlu dengan jeli merencanakan dua shot transisi agar penonton bisa merasa immerse dengan perpindahan adegan.

Trik yang paling mendasar dari straight cut adalah memperhatikan emosi dan/atau informasi yang terhubung di antara adegan. Misalnya: jika di akhir adegan 1 ada seorang karakter yang mendapatkan tugas membeli barang di pasar, maka awal adegan 2 biasanya adalah establish pasar, bisa dengan shot lebar atau dengan potongan peristiwa yang terjadi di pasar.

Contoh penggunaan straight cut yang cukup jeli dan efisien adalah series Stranger Things:

 

Dissolve

Jenis transisi yang sering diterapkan adalah dissolve. Teknik Dissolve adalah teknik transisi perlahan antara satu gambar ke gambar berikutnya. Dengan menggunakan teknik ini, saat transisi, kedua gambarmu akan terlihat seperti bertumpuk satu sama lain.

Gambar pertama perlahan menghilang, sementara gambar berikutnya jadi semakin jelas. Cepat atau lambatnya transisi Dissolve berlangsung tergantung pilihan masing-masing pembuat film.

Dissolve menjadi sebuah cara untuk menunjukkan makna yang lebih dalam, menghubungkan adegan, bahkan berpengaruh pada efek spesial film.

Selain itu Dissolve juga dapat menandakan pergantian waktu yang lama, misalnya pergantian tahun, musim, dan sebagainya. Kemunculan transisi Dissolve bisa dibilang jarang karena gaya transisinya yang cukup mencolok.

Contoh penggunaan dissolve bisa dilihat di bawah ini:

Wipe

Jika Dissolve adalah jenis transisi yang memberikan kesan halus hingga transisinya tak disadari, Wipe adalah kebalikannya.  Wipe tidak bersifat gradual, ada garis yang jelas ‘menghapus’ gambar sebelumnya dan digantikan oleh gambar berikutnya.

Wipe memiliki beragam bentuk mulai dari Wipe dari kiri ke kanan, kanan ke kiri, atas ke bawah, bawah ke atas hingga Wipe berbentuk lingkaran yang makin kecil. Selain itu ada juga bentuk bintang, berlian, dan garis searah jarum jam.

Wipe yang masih populer digunakan sampai sekarang adalah Invisible Wipe, biasanya diterapkan ketika kamera bergeser untuk perpindahan adegan atau lokasi. Tipe Wipe ini dipasangkan dengan teknik match cutting yaitu teknik yang mencocokkan perpindahan satu gambar dengan gambar sesudahnya.

Contoh penggunaan wipe bisa dilihat di film Star Wars berikut ini:

Split

Atau dikenal juga dengan istilah L Cut awal mulanya dapat ditelusuri hingga ke jaman analog. Untuk melakukan proses editing ini, strip gambar dipotong dan hanya menyisakan strip audio. Potongan ini membentuk “L” sehingga disebutlah L Cut.

Hasil dari transisi L cut ini adalah gambar dengan audio yang berbeda, audio dengan gambar berbeda. Dengan teknik ini biasanya dilakukan eksperimentasi dan pembuat film dapat lebih fleksibel untuk menyatukan gambar dan audio yang diinginkan.

Hasil dari L Cut dan J Cut adalah masuknya suara di adegan berikut terlebih dahulu dibandingkan gambarnya. Simak contohnya di bawah ini:

Fade

Umumnya ada dua jenis fade yaitu fade in dan fade out. Gambar yang perlahan muncul secara gradual disebut dengan fade in. Sebaliknya, gambar yang perlahan menghilang disebut fade out. Transisi fade in dan fade out ini biasanya digunakan untuk menandai awal atau akhir. Bisa juga diletakkan di tengah-tengah jika adegan mengalami beat.

Tidak seperti Dissolve, gambar yang diberi transisi fade tidak bertumpuk dengan gambar lain, oleh karena itu dibutuhkan background color. Ada dua warna yang biasanya digunakan sebagai background yaitu hitam dan putih. Fade in/out ke hitam jauh lebih umum daripada fade in/out ke putih.

Simak contoh panggunaan fade di bawah ini:

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?