5 Aspek Rasio Film Yang Paling Sering Kamu Jumpai

Apa sih aspek rasio dalam film?

Aspek rasio dalam film adalah perbandingan antara lebar dan tinggi pada sebuah gambar video atau film.

Seberapa penting sih aspek rasio dalam film?

Jawabannya adalah penting. Dengan menentukan aspek rasio yang tepat untuk sebuah gambar video atau film, kalian akan terhindar dari distorsi visual. Distorsi visual menyebabkan film tidak bisa dinikmati dengan baik, loh. Misalnya gambar terlalu sempit, atau terlalu ramping. Hal tersebut bisa mengganggu pandangan penonton film kalian.

Jadi kapan kita tahu aspek rasio yang tepat untuk film kita?

Hal paling mendasar yang bisa kalian lakukan dan sangat perlu dilakukan adalah memastikan film kalian akan ditayangkan melalui media apa. Keberagaman media yang ada sekarang ini juga sangat mempengaruhi aspek rasio film kalian. Tentukan media apa yang akan kalian gunakan, mungkin bioskop, televisi, internet, gawai, atau yang lainnya.

Agar lebih paham lagi, ada 5 jenis aspek rasio yang paling sering kalian jumpai berikut ini.

16:9

Disebut juga widescreen, merupakan ukuran standar untuk video dalam format High Definition Television (HDTV) yang kini telah menjadi standard televisi. Widescreen ini digunakan untuk televisi jenis HDTV dan monitor LCD (Liquid Crystal Display). Rasio ini juga digunakan dalam kamera video, namun terkadang dibulatkan menjadi 1.78:1. Rata-rata film yang kalian tonton di bioskop menggunakan rasio 16:9.

4:3

Ukuran ini biasanya dipakai pada televisi CRT (Cathode Ray Tube) dan layar komputer jaman dulu. Mungkin dulu kalian pernah punya televisi tabung, ya? Nah, itu adalah salah satu contoh ukuran 4:3. Acara televisi, film televisi, dan lainnya rata-rata menggunakan ukuran 2.4:3 untuk mendapatkan gambar maksimal. Apakah sekarang masih ada yang pakai televisi tabung? Kalian pasti bisa merasakan perbedaannya dengan jelas.

1.85:1

Ukuran ini telah menjadi standar layar layar lebar untuk film bioskop Amerika dan Inggris. Diperkenalkan oleh Universal Pictures pada Mei, 1953. Ukuran ini juga menjadi patokan untuk beberapa film yang tayang di bioskop.

1.2:1

Biasanya disebut dengan movietone. Ukuran ini digunakan secara singkat selama masa peralihan, yaitu saat industri film telah digabungkan dengan media suara, tepatnya pada tahun 1926-1932. Rasio ini dihasilkan dengan melapiskan sebuah soundtrack optik lebih 1.33 dalam pencetakannya, sehingga gambar yang dihasilkan hampir persegi.

2.35:1

Seringkali disebut dengan anamorphic scope. Pertama kali aspek rasio ini digunakan oleh CinemaScope dan Panavision. Anamorphic berangsur-angsur berubah menjadi 2.39, tetapi sering disebut sebagai 2.35 pula, karena konvensi lama. Untuk mengambil gambar dengan rasio ini, kalian harus menggunakan lensa anamorphic. Lensa ini juga jadi rahasia di balik cantiknya gambar-gambar yang kalian liat di film layar lebar.

Pada dasarnya semua jenis aspek rasio dalam film memiliki fungsinya masing-masing di tiap satuan ukurannya. Jadi untuk mendapatkan hasil pemutaran yang sempurna, kalian harus memperhatikan beberapa faktor penting, seperti visual, kualitas gambar dan format video.

Kami juga pernah membuat infografis mengenai hal ini:
Infografis Aspek Rasio Film

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?