Directing

Apa Itu Recce Dan Kenapa Penting Dilakukan Sebelum Syuting?

Share

Ada banyak tahapan dalam produksi film. Dimulai dengan menggodok ide menjadi cerita, lalu menuliskannya menjadi naskah. Setelah naskah selesai, tahap pengembangan (development) selesai dan tahap praproduksi dimulai. Nah, ada satu tahapan dalam praproduksi yang gak boleh kamu skip, recce. Apa itu recce? Yuk kita bahas!

Recce (dibaca reki) adalah survei lokasi. Setelah produser pelaksana / produser / manajer lokasi menemukan lokasi yang sesuai dengan kebutuhan cerita, dan telah disetujui oleh sutradara, maka rombongan kru akan datang mengunjungi lokasi tersebut.

Siapa saja sih rombongan kru yang wajib hadir saat recce? Kru yang wajib hadir saat recce adalah sutradara, produser pelaksana, unit production manager, manajer lokasi, penata kamera, penata artistik, dan penata suara.

Recce berguna untuk menentukan berbagai hal teknis di lapangan. Dimulai dari tim kreatif yang perlu membandingkan visi kreatifnya dengan kondisi aktual lapangan. Sampai tim produksi yang harus menentukan berbagai hal teknis agar produksi berjalan lancar.

Supaya lebih jelas, mari kita bahas satu per satu soal apa saja yang harus dilakukan saat recce:

Sutradara: Menentukan Bloking & Penempatan Adegan

Apa yang ditulis di naskah belum tentu 100% sama dengan kondisi di lapangan. Kepiawaian sutradara dibutuhkan untuk bisa menerjemahkan naskah menjadi visual, walaupun kondisinya berbeda.

Oleh karena itu, sutradara harus melakukan beberapa penyesuaian, antara lain membuat bloking pemeran & penempatan adegan. Ia harus mampu mengorganisir kru lainnya untuk bisa memahami penyesuaian tersebut, sehingga cerita bisa diterjemahkan dengan baik olehnya.

Sinematografer: Menentukan Teknis Kamera & Lighting

Sinematografer melakukan koordinasi dengan sutradara seputar kondisi lapangan. Melihat kondisi lapangan, sinematografer bisa menyarankan hal-hal teknis kepada sutradara agar visi sutradara bisa diterjemahkan dengan baik.

Setelah mendengar pendekatan yang diinginkan sutradara dan berdiskusi dengannya, Sinematografer mulai menentukan hal teknis pengambilan gambar. Ia harus bisa menyesuaikan titik pengambilan gambar serta titik pencahayaan sesuai dengan kondisi lapangan.

Related Post

Penata Suara: Memperhatikan Potensi Gangguan Suara

Lokasi tidak selalu ideal untuk seorang penata suara. Lokasi yang sudah disetujui sutradara bisa saja terletak diantara pemukiman warga yang dihuni oleh 10 pedagang tahu bulat. Tentu ini akan menganggu jalannya syuting, tetapi inilah gunanya recce.

Penata suara jadi bisa memprediksi potensi gangguan suara yang mungkin terjadi. Tidak hanya itu, penata suara juga bisa melihat sendiri kondisi ruang pengambilan gambar. Sehingga, ia bisa menentukan peralatan suara yang perlu ia bawa saat syuting.

Penata Artistik: Menentukan Layout Set

Sama seperti sinematografer, penata artistik berdiskusi dengan sutradara membahas visinya. Sutradara akan menceritakan visi dan pendekatan di setiap adegan serta nuansa seperti apa yang ia ingin bangun secara visual.

Dari sana, penata artistik bisa menuangkannya melalui set yang ia akan bangun. Penata artistik akan menentukan layout set serta detail-detail props tambahan apa saja yang perlu ia bawa.

Tim Produksi: Menentukan Floor Plan Produksi

Manajer lokasi punya tugas mengelola lokasi agar tetap aman terkendali. Untuk itu, salah satu tugas yang mesti ia lakukan adalah memastikan flow para kru saat syuting rapi.

Ia harus memastikan tidak ada gangguan-gangguan di sekitar lokasi yang berpotensi menganggu pengambilan gambar. Selain itu, floor plan alias denah produksi, mulai dari ruang ganti hingga kamar kecil harus dirancang dan dikuasai betul oleh manajer lokasi atau produser pelaksana, sehingga produksi dapat berlangsung lancar tanpa halangan.

Gimana? Sudah paham apa itu recce? Sudah paham pula kenapa recce itu penting? Jadi, jangan lupa untuk melakukan recce sebelum syuting ya!

Intinya adalah menghindari kekacauan karena kurangnya persiapan saat hari pengambilan gambar. Kamu punya tambahan lain? Jika ada langsung saja ditulis di kolom komentar ya!

This post was published on October 26, 2022 9:00 am

View Comments

Published by

Recent Posts

Menguasai Teknik Editing Film: Fast Cut vs Slow Pace

  Dalam dunia sinematografi, teknik editing film adalah salah satu faktor kunci yang menentukan tempo…

April 24, 2024

Memahami 8 Sequences dalam Penulisan Skenario: Struktur Standar Film Hollywood

Dalam dunia penulisan skenario, mengatur cerita ke dalam sequence yang terstruktur dengan baik adalah kunci…

April 23, 2024

Mengoptimalkan Pesan dalam Iklan 30 Detik: Strategi Efektif untuk Brand

Dalam dunia periklanan yang serba cepat, iklan 30 detik menawarkan tantangan unik untuk menyampaikan pesan…

April 22, 2024

Sorotan Khusus pada Sinema Indonesia di Far East Film Festival 2024

Far East Film Festival 2024 yang berlangsung antara 24 April - 2 Mei 2024 di…

April 20, 2024

Dialog vs Keheningan dalam Penulisan: Mana Yang Kamu Pilih?

Dialog vs keheningan, mana yang kamu pilih saat menulis skenario? Dalam dunia penulisan skenario, memilih…

April 19, 2024

8 Manfaat Menggunakan Video dalam Strategi Periklanan Anda

Dalam era digital saat ini, video telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling efektif…

April 18, 2024