Ini Lho Perbedaan Copywriter, Content Writer, Scriptwriter, dan Creative Writer!

Halo! Apa kabar teman-teman semua? Semoga selalu sehat dan sabar dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, ya. Kita selalu doakan supaya pandemi ini segera berlalu dan kita dapat beraktivitas lagi dengan normal. Nah, sambil menunggu waktu-waktu di rumah atau di tempat kamu tinggal, ada satu bahasan yang menurut penulis cukup penting untuk dipahami. Bahasan yang akan dijabarkan adalah perbedaan job-desc Copywriter, Scriptwriter, Creative Writer, dan Content Writer. Masih banyak yang bertanya-tanya tentang perbedaan job-desc masing-masing. Semua posisi itu masih berada dalam lingkup industri kreatif. Kira-kira, apa saja perbedaan copywriter, content writer, scriptwriter, dan creative writer? Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini.

Copywriter

Perbedaan Copywriter dan Content Writer

Copywriting adalah pekerjaan menulis yang berkaitan dengan kepentingan pemasaran dan kampanye sebuah produk berbentuk barang, jasa, dan komunikasi korporat. Sesuai dengan akar katanya ‘Copy’ dan ‘Write’, setiap teks yang dihasilkan oleh seorang Copywriter harus bisa ‘di-copy’. Maksudnya bukan digandakan atau diduplikasi, ya! ‘Copy’ dalam Bahasa Inggris memiliki makna yang sangat luas. Makna yang tepat untuk ini adalah ‘diingat’.

Kenapa maknanya ‘diingat’? Ilustrasi ini akan membantu kita memahami makna ‘Copy’. Ketika tentara berperang di medan pertempuran, selalu ada pesan radio, “Captain, do you copy?” (Kapten, Anda ingat pesan ini?). Nah, itulah yang dimaksud dari kata ‘Copy’ sehingga teks yang dihasilkan oleh seorang Copywriter harus bisa diingat oleh target audience. Harapan dari diingatnya pesan itu adalah konversi untuk melakukan aksi, dalam hal ini membeli produk atau melakukan sebuah ‘pembelanjaan’ tertentu. Teks yang dibuat oleh seorang Copywriter dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk kanal pemasaran seperti:

  • Digital Marketing/ Advertising
    UI/UX
    Push Notification
    Digital Banner Ads
    Digital Display Ads
    Social Media Ads
  • ATL Advertising
    Iklan Audio-Visual (TVC, Video Ads, dan sebagainya)
    Iklan Radio
    Iklan Billboard atau Baliho
    Collaterals (Brosur, Pamflet, Leaflet, Flyers, Print Ad, Katalog, dan materi cetak lainnya)
  • BTL Advertising

Teks yang harus dihasilkan oleh Copywriter adalah naskah audio-visual (Storyline, A/V Script, dan VO Script), radio ads script/ spot, ads text (meliputi Headline, Body Copy, dan Call to Action), dan yang paling penting adalah TAGLINE. Tagline adalah text yang menggabungkan proposisi brand dengan benefit yang dapat dirasakan oleh audience secara instan, sehingga audience tergerak untuk membeli. Ada banyak contoh tagline yang sangat menempel di ingatan kita seperti APPLE: Think Different, NIKE: Just Do It, COCA COLA: Open Happiness, dan tentunya tagline itu dibuat dengan sangat hati-hati. Menulis pendek itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk menghasilkan tagline, kita harus menggabungkan unsur selera pasar dengan keunikan produk, dan pencarian tagline itu butuh waktu yang sangat lama, lho! Jika kamu bercita-cita menjadi Copywriter, selalu ingat prinsip dasar ini: WRITE SHORT & THINK LONG. Seru, kan?

Scriptwriter

Scriptwriter atau Screenwriter memiliki job-desc yang spesifik, yaitu membuat naskah yang nantinya akan diproduksi sebagai konten audio-visual. Konten tersebut masih bisa dijabarkan lagi sesuai pendekatan yang dipakai, seperti storytelling, tactical ads, testimonial, dan masih banyak lagi. Sebagai seorang Scriptwriter, tulisan yang kita hasilkan harus bisa dibayangkan secara visual. Jika diibaratkan dengan proses melukis, pelukis menciptakan karyanya dengan bentuk dan warna sedangkan Scriptwriter melukis dengan kata-kata dan cerita.

Scriptwriter harus memahami dasar-dasar penulisan naskah film, terutama untuk menghasilkan naskah yang menggunakan pendekatan storytelling. Langkah-langkah menulis naskah film dimulai dari ide besar/ tema cerita → statement/ story argument → premis → sinopsis pendek → sinopsis panjang → naskah utuh (DRAFT). Untuk langkah-langkah menulis naskah film dapat kamu ikuti di artikel berikut ini: https://studioantelope.com/langkah-menulis-naskah-film-pendek/

Jika Scriptwriter diminta untuk menulis konten audio-visual yang lebih direct dan hard selling, maka ia harus menggunakan format yang berbeda dari naskah film. Dalam hal ini, seorang Scriptwriter harus bekerja sama dengan visualizer, storyboard artist, atau sutradara dari video yang ingin diproduksi. Ada dua format yang dapat digunakan oleh Scriptwriter untuk membuat naskah konten seperti ini:

Format A/V Script

Format Storyboard + Narasi

Perbedaan Content Writer dan Copywriter

Video dibuka dengan situasi pagi di sebuah desa yang asri. Sayup-sayup terdengar suara emak yang berisik membangunkan anaknya.
Emak: “Tong Bangun! Bangun siang bikin rejeki dipatok ayam!”

Sudah tercerahkan? Jika kamu bercita-cita menjadi Scriptwriter, ada satu pesan dari James Cameron setelah menulis dan menyutradarai filmnya yang berjudul Avatar (2009). Pesan tersebut adalah “mainkan perasaan dengan mengacak alur namun tetap terhubung. Cerita harus bisa dirasakan secara logis, menghibur, dan menyentuh sisi batin penonton.” (https://creativescreenwriting.com/avatar/)
Ini pekerjaan yang seru dan menantang, guys!

Creative Writer

Nah, jabatan ini bisa mencakup job-desc Copywriter dan Scriptwriter. Seorang Creative Writer harus bisa bercerita sekaligus berkampanye. Apa maksudnya?

Creative Writer dituntut untuk bisa memikirkan tema kampanye layaknya seorang Copywriter. Ia harus mampu menguasai materi tulis terkait dengan kebutuhan pemasaran dan berpikir kreatif untuk memecahkan brief yang diterima. Creative Writer harus membuat struktur ide video dalam bentuk creative deck yang beralur jelas, lugas, dan mudah dimengerti. Alur besar creative deck yang biasa dikerjakan oleh tim kreatif Studio Antelope adalah:

  1. Background (Merangkum brief)
  2. Insight (Wawasan terkait brief dan target audience)
  3. Creative Theme (Tema yang diangkat)
  4. Premis (Satu atau dua kalimat yang menggambarkan keseluruhan isi cerita)
  5. Sinopsis/ Storyline (Cerita secara garis besar)
  6. Story Argument (Argumen dan pernyataan terkait cerita)
  7. Production Detail (Bagian produksi yang akan diisi oleh tim produser).

Selain itu, Creative Writer juga dituntut untuk bisa menulis naskah film atau konten audio visual berbentuk iklan dengan tepat. Pada bagian ini, job-desc Scriptwriter harus dikuasai dengan baik.

Nah, menjadi seorang Creative Writer memiliki banyak keuntungan untuk masa depan. Kenapa? Karena kamu bisa menjadi orang yang TAKTIS untuk menerjemahkan kebutuhan brand secara kreatif, sekaligus mampu berpikir IMAJINATIF. Kalau disingkat menjadi TAKTIF 😛

Content Writer

Ini dia job desc content writer dan copywriter

Jabatan terakhir yang akan kita bahas adalah Content Writer. Sesuai dengan akar kata ‘content’ dan ‘write’, Content Writer bertanggung jawab untuk menghasilkan tulisan atau konten secara rinci, jelas, mudah dimengerti, dan sumber-sumber pendukungnya pun valid. Tulisan konten yang dihasilkan seorang Content Writer meliputi:

  • Blog/ Artikel
    Sebuah teks argumentasi-eksposisi (pemaparan) yang informatif, rinci, namun mampu dibaca dalam waktu singkat, dan tidak bertele-tele. Dalam menulis artikel, seorang Content Writer harus membuka sumber-sumber tertentu terkait dengan tema dan judul yang diangkat. Setiap kata yang dimasukkan harus valid kebenarannya sekaligus mendukung argumentasi yang ingin kamu sampaikan di artikel tersebut. Blog yang ada di website Studio Antelope adalah contoh yang bisa kamu pelajari.
  • Website Content/ Apps Content
    Mungkin masih banyak yang bingung dengan blog dan website content. Khusus untuk website content, seorang Content Writer bertanggung jawab terhadap teks yang memuat informasi umum dan informasi khusus. Sebagai contoh, website/ aplikasi untuk menjual sayuran membutuhkan konten tulisan tentang kandungan vitamin, jenis, dan informasi nutrisi dari Tomat Hijau. Kumpulan informasi itu harus ditulis oleh Content Writer.
  • Infografis
    Infografis adalah bentuk lain artikel yang lebih interaktif karena menggabungkan kompilasi visual dengan teks. Teks yang menarasikan visual ditulis oleh Content Writer dengan singkat, padat, namun tetap rinci dan menarik.

Masih banyak konten yang bisa ditulis oleh Content Writer. Untuk membedakan job-desc Content Writer dengan Copywriter, seorang Content Writer harus memegang prinsip DETAIL, LOGIS, MENARIK dan BERSUMBER PADA DATA VALID.

Nah, apakah kamu mulai terbuka dan siap menjawab tantangan sebagai seorang penulis? Sudah paham perbedaan copywriter, content writer, scriptwriter, dan creative writer? Semoga artikel ini membantu kamu untuk memahami tipe-tipe pekerjaan sebagai penulis, ya 🙂

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?