26 Jan Seperti Apa Protokol Kesehatan Shooting Film Di Tengah Pandemi
Shooting film di tengah pandemi memang menantang. Setidaknya itu yang kami rasakan ketika menjalankan shooting film panjang perdana kami yang berjudul Akhirat: A Love Story. Buat kamu yang belum tahu, Akhirat: A Love Story adalah sebuah film fantasi romantis yang bercerita tentang perjalanan sepasang kekasih mengarungi alam di antara dunia dan akhirat. Ingin tahu lebih lanjut tentang ceritanya? Baca selengkapnya di halaman berikut ini.
Dalam menjalankan shooting di tengah pandemi, tim produksi harus menyiapkan beberapa protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang ketat ini harus dipatuhi oleh semua kru agar proses shooting berjalan lancar, aman, dan semua kru terjamin kesehatan dan keselamatannya. Apa saja protokol kesehatan shooting film di tengah pandemi? Yuk kita bahas bareng-bareng.
Pertimbangan Kreatif
Sebetulnya ini bukan bagian dari protokol kesehatan. Namun di tengah pandemi, kebutuhan logistik bisa jadi faktor yang menentukan. Oleh karena itu saat praproduksi, sutradara dan tim produksi saling berdiskusi untuk mengusahakan agar adegan tidak melibatkan extras dalam jumlah yang terlampau banyak dan tidak melakukan shooting di lokasi yang penduduknya padat.
Semua Wajib PCR
Di tahap praproduksi, semua kru dan pemain wajib mengikuti PCR Swab Test yang disediakan oleh production house. Tanpa terkecuali. Jika hasilnya negatif, maka kru dan pemain tersebut baru boleh mengikuti proses shooting. Jika ada yang positif, maka dengan terpaksa kru atau pemain itu harus mengisolasi diri selama 14 hari atau sudah dinyatakan negatif dari COVID-19.
Wajib Mematuhi 3M
Dalam pelaksanaan protokol kesehatan sehari-hari, kru wajib mengenakan masker, mencuci tangan secara berkala, dan menjaga jarak selama proses shooting berlangsung. Hanya pemain yang diizinkan memasuki set tanpa menggunakan masker, walaupun tetap dihimbau untuk memakai masker sampai kamera mulai merekam adegan.
Pembentukan Satgas COVID-19
Untuk menjaga kedisiplinan para pemain dan kru, tim produksi dibantu oleh sebuah tim yang disebut Tim Protokol COVID-19. Tim Protokol COVID-19 bertugas memastikan semua protokol pencegahan COVID-19 dilakukan dengan baik dan benar. Selain itu ada pula petugas kesehatan yang selalu siaga di set setiap hari.
Tes Antigen Berkala
Untuk memastikan semua orang tetap dalam keadaan sehat dan negatif dari COVID-19, maka diadakan tes antigen berkala secara random. Jadi setiap harinya, tim produksi memilih 10 orang, baik pemain maupun kru, secara acak untuk mengikuti tes antigen. Hal ini bertujuan untuk memastikan kluster yang dibentuk terus aman.
Pembagian Ring
Lokasi shooting dibagi ke dalam lima ring. Hanya kru-kru inti seperti sutradara, produser, produser pelaksana, asisten sutradara, dan petugas lain yang ditunjuk yang boleh masuk ke semua ring. Hal ini dilakukan untuk mencegah kru berkumpul di satu titik dalam waktu yang lama.
Maks 15 Jam Kerja
Shooting merupakan salah satu aktivitas yang menguras mental dan energi. Apabila istirahat tidak cukup, maka kru dan pemain akan lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, salah satu protokol kesehatan shooting di tengah pandemi mengharuskan sutradara, asisten sutradara, dan tim kreatif lainnya mengkondisikan agar jam kerja tidak melampaui 15 jam. Sutradara harus memastikan semua perencanaan kreatif telah siap untuk menghindari kesalahpahaman yang berpotensi membuang waktu di lapangan.
Selalu Melakukan Disinfeksi
Properti dan peralatan merupakan salah satu tempat yang wajib diperhatikan kebersihannya. Oleh karena itu kru yang bertanggung jawab wajib menyemprot cairan disinfektan ke perlatan shooting, props, kostum, sampai peralatan makeup sebelum disentuh atau dipakai oleh pemain.
Nah itu dia protokol kesehatan shooting film di tengah pandemi. Kamu masih punya pertanyaan? Yuk kita diskusi di kolom komentar ya!
No Comments