Studi Kasus: Di Balik Layar Film Balik Jakarta

Hai teman-teman, sudah nonton film pendek Balik Jakarta? Film pendek Balik Jakarta menceritakan pertemuan WNA asal Jerman dengan seorang tukang ojek asal Medan. WNA asal Jerman yang bernama Guenther tersebut datang membawa secarik foto rumah masa kecilnya di daerah Kebayoran dan meminta bantuan Togar untuk bersama mencari rumah tersebut.

Tanpa alamat rumah yang lengkap, mereka memulai misi mustahil di Jakarta yang sudah jauh berubah dari terakhir kali Guenther menapakan kaki di Jakarta.

Sebelum kita bahas lebih jauh, yuk tonton dulu film pendeknya di bawah ini:

Awal Film Pendek Balik Jakarta

Proyek film pendek “Balik Jakarta”, yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, dimulai tanpa ada cerita yang konkret. Saat pertemuan pertama dengan Alexander Thielitz dari pihak kedutaan, kami lebih banyak menyamakan visi dan misi yang ingin dicapai oleh film ini.

Memang, film pendek ini hanya dimulai dengan sebuah ide dasar untuk membuat satu film pendek yang bisa menceritakan persahabatan Jerman dan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap Kedutaan Besar Jerman jelas. Kedutaan Jerman ingin menunjukan bahwa keberadaannya di Indonesia tidak hanya untuk mengurus visa dan urusan-urusan berbau hubungan diplomatis saja, melainkan menunjukan adanya kolaborasi dengan seniman-seniman muda di Indonesia, dalam hal ini pembuat film.

Proses Brainstorm & Mencari Ide

Kami pun bersama-sama menggali kemungkinan-kemungkinan cerita. Bersama pihak kedutaan, kami membrainstorm fragmen-fragmen kejadian yang mungkin dialami oleh WNA Jerman di Jakarta. Kami menampung beberapa gagasan-gagasan menarik, seperti cerita tentang sepakbola, hingga tukang ojek di kota yang dipenuhi oleh sepeda motor ini.

Dari fragmen-fragmen tersebut, kami mengolahnya menjadi satu cerita. Premis yang akhirnya kami pakai dalam film “Balik Jakarta” adalah premis kesekian yang kami olah. Ide-ide yang pertama kali muncul tidaklah bercerita tentang WNA asal Jerman yang mencari rumah masa kecilnya, namun berbagai cerita-cerita lain seperti pencarian tentang asal muasal.balik jakarta short film a love letter for jakarta

Pertemuan demi pertemuan berlalu dan akhirnya kami menemukan cerita yang akhirnya difilmkan. Cerita ini dipilih karena beberapa alasan:

Pertama, cerita ini dianggap mampu menceritakan persahabatan kedua negara dengan seimbang.

Kedua, cerita ini juga mampu memotret perubahan Jakarta yang begitu pesat dalam dua puluh tahun terakhir.

Ketiga, cerita ini dianggap mampu memotret kondisi Jakarta terkini sebagai sebuah kota metropolitan yang tidak hanya memiliki segudang masalah, tetapi juga banyak potensi.

Pesan Film Pendek Balik Jakarta

Isu toleransi selalu penting untuk dibahas. Tidak cuma di Indonesia, negara yang beberapa bulan belakangan dihantam ujian guna mempertahankan keragaman, tetapi juga di berbagai belahan dunia lain, yang ditandai dengan meningkatnya kebijakan populis di kalangan kepala negara. Alhasil, kami rasa penting sekali menceritakan persahabatan dua bangsa dalam takaran yang seimbang.

Balik Jakarta (Back to Jakarta), a short film by Studio Antelope Indonesia

Dalam sebuah pertemuan pra-produksi, Jason Iskandar sang sutradara mengungkapkan visinya. Saat itu ia memaparkan keinginannya untuk membawa film ini tidak hanya sebagai film tentang Jerman dan Indonesia, tetapi juga film tentang hubungan dua orang manusia.

Ia ingin film ini memotret dua orang ‘citizen of the world’ yang saling menelisik budaya dan kebiasaan satu sama lain, sebelum akhirnya memahami bahwa kita punya banyak sekali persamaan sebagai manusia.

Ya film pendek Balik Jakarta mau memperlihatkan bahwa sebetulnya sekat-sekat warga negara hanyalah buatan manusia semata. Sebetulnya kita hidup sebagai manusia yang sama-sama punya keunikan, terlepas dari warga negara kita. Kita hanyalah manusia yang tinggal di bumi yang sama.

Duta Besar Jerman Michael Freiherr von Ungern-Sternberg berfoto bersama kedua pemeran, Yoga Mohamad dan Frederik Neust.

Telah Diputar di 15 Kota di Indonesia

Film ini diputar perdana di Jakarta. Bertempat di Goethe Haus pada tanggal 27 Oktober 2016, pemutaran perdana film ini berlangsung meriah dengan kapasitas 300 kursi terisi penuh. Pemutaran perdana ini dihadiri oleh Duta BEsar Jerman untuk Indonesia, Michael Freiherr von Ungern-Sternberg dan istri, serta staf-staf Kedutaan. Turut hadir pula para pemeran dan kru film Balik Jakarta.

Selama 6 bulan masa penayangan, film Balik Jakarta telah diputar lebih dari 15 kota. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Malang, hingga New York telah memutar film ini. Bekerjasama dengan komunitas-komunitas film setempat, film ini mampu menghibur penonton-penonton dan membuat mereka rindu dengan rumah.

Balik Jakarta Film Cast & Crew

1.1 Juta Views di YouTube!

Ketika membuat film ini, sejujurnya kami tidak mengira akan mendapat penerimaan dari penonton seperti saat ini. Ya sejak pertama kali diunggah ke YouTube, film pendek Balik Jakarta telah mendapatkan lebih dar 1.1 juta views.

Terima kasih buat kamu yang sudah menonton film ini dan ngeshare filmnya, baik via WA, Twitter, Instagram, atau media sosial lainnya. Terima kasih juga buat semua yang sudah ngetag kami dan mengapresiasi film pendek Balik Jakarta!

Kesimpulan

Ini adalah kali pertama kami berkolaborasi dengan institusi negara lain. Jika biasanya kami bekerjasama dengan brand, maka kali ini agak berbeda, sehingga tantangannya pun berbeda. Tetapi berkat visi yang sama sejak awal, proyek ini dapat berjalan dengan baik.

Mohamad Yoga dan Fred Neust ketika syuting film pendek Balik Jakarta, memerankan Togar dan Günther.

Kerjasamanya pun terasa sangat cair. Dalam proyek ini, kami betul-betul merasakan keleluasaan untuk berkarya dan mengeksplorasi berbagai aspek, mulai dari cerita hingga pendekatan visual.

Bagaimana tanggapan anda terhadap cerita ini dan film Balik Jakarta? Jika kamu tertarik untuk membuat proyek serupa, silakan klik link berikut ini ya

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?