Screenwriting

5 Poin Penting Dalam Membuat Skenario Film Pendek

Share

Skenario adalah sebuah blueprint dan juga pedoman untuk para kru yang terlibat dalam proses pembuatan film, baik film pendek atau film panjang. Dari skenario ini kita bisa punya satu misi yang sama untuk mewujudkan visi film itu sendiri. Menyatukan banyak kepala dalam satu film tentu bukan sesuatu yang mudah kan?

Semua bisa menulis, tapi apakah semua orang juga menulis skenario film?

Bisa. Karena menulis skenario ini sangat bisa dipelajari tiap tahapan dan proses pengembangannya sangat terbuka lebar untuk berbagai macam ide. Hanya saja, kalian perlu mengamati tiap-tiap titik penting dalam membuat sebuah cerita dalam film. Skenario ini bukan persoalan pemahaman kalian saja, tapi tulisan kalian juga harus mampu membuat semua orang yang terlibat, paham tentang capaian visual film tersebut.

Jadi, di bawah ini adalah 5 poin penting dalam membuat skenario film pendek.

1. Point of Attack


Ini adalah hal mendasar untuk membuat cerita kalian tetap dan terus bisa melangkah maju. Dari point of attack ini kalian bisa merunut bagaimana perjalanan karakter di step selanjutnya. Poin penting di point of attack ini adalah sesuatu yang mengganggu rutinitas karakter utama. Misalnya, ada seorang seniman yang kesehariannya adalah melukis sendirian di rumah kecilnya, namun tiba-tiba ia harus dihadapkan dengan pemilik rumah kontrakannya yang mengusir dia secara paksa. Nah, sampai di sini kalian bisa membayangkan bagaimana, kehidupan dia dan langkah apa yang harus ia ambil.

2. Plotpoint I

Plotpoint I adalah soal langkah awal yang ia ambil secara mudah. Biasanya ini adalah cara paling mudah jadi pasti akan gagal atau berbenturan dengan hal lain secara cepat. Misalnya jika pakai contoh yang tadi, si pelukis akhirnya memutuskan untuk ke rumah neneknya di desa terpencil. Neneknya tinggal sendirian di sana. Si pelukis ini akhirnya bisa punya rumah tinggal sementara dan bisa melukis lagi seperti rutinitas sebelumnya. Namun, sang nenek sakit-sakitan dan selalu minta hal-hal aneh padanya. Intinya langkah yang ia ambil ini masih sulit menemukan titik terang.

Related Post

3. Mid Point


Nah, di poin ini adalah titik di mana karakter sudah berhasil menyelesaikan masalah-masalahnya. Jangan kalian kira ini adalah akhir dari cerita ya, ini sebenarnya adalah titik kemenangan palsu. Karakter merasa berhasil, padahal sebenarnya tidak. Karakter justru mendapatkan masalah atau hambatan lain. Misalnya si pelukis akhirnya nekat mengurung neneknya di dalam kamar agar dia bisa melukis dengan tenang. Hari-hari dilewati seperti rutinitas sebelumnya. Namun nyatanya sang nenek justru kelaparan di dalam kamar selama berhari-hari.

4. Plotpoint II

Menyambung cerita di atas. Misalnya, bagaimana jika nasib sang nenek yang kelaparan berhari-hari di dalam kamar, tiba-tiba meninggal? Misalnya saja ceritanya jadi dark. Di sinilah karakter harus mencari taktik baru. Kehidupan karakter utama jadi berubah total. Semua masalah rasanya jadi makin runyam dan rumit seperti benang kusut. Taktik baru yang diambil sang karakter di titik ini biasanya berkebalikan dengan ending. Jadi, jika endingnya adalah ia berhasil membuang sang nenek dan tidak diketahui jejaknya, di titik ini dia harus gagal.

5. Twist dan Ending


Tidak semua film harus menggunakan twist, tergantung selera, referensi, dan banyak hal yang bisa jadi pertimbangan. Twist biasanya adalah sesuatu yang mengejutkan penonton, dan di luar ekspektasi penonton. Misalnya dengan cerita yang sudah tersusun tadi, di akhir film si pelukis kaget ketika tahu wajah sang nenek yang sudah meninggal itu berubah menjadi wajah dia tapi versi sudah keriput. Misal dengan twist seperti itu mungkin bisa saja ending-nya adalah sang pelukis hidup dengan tenang, tapi dia melukis dengan darah yang berasal dari sayatan-sayatan kulitnya sendiri. Karena twist tidak wajib hukumnya, maka kalian bisa tentukan, akan menggunakan twist saja, ending saja, dan atau keduanya.

Sudah paham dengan 5 poin penting dalam membuat skenario, kan? Sekarang coba kembangkan ide kalian. Teruslah menulis dan jangan takut untuk bereksplorasi ya..

This post was published on April 8, 2020 9:00 am

Published by

Recent Posts

Menguasai Teknik Editing Film: Fast Cut vs Slow Pace

  Dalam dunia sinematografi, teknik editing film adalah salah satu faktor kunci yang menentukan tempo…

April 24, 2024

Memahami 8 Sequences dalam Penulisan Skenario: Struktur Standar Film Hollywood

Dalam dunia penulisan skenario, mengatur cerita ke dalam sequence yang terstruktur dengan baik adalah kunci…

April 23, 2024

Mengoptimalkan Pesan dalam Iklan 30 Detik: Strategi Efektif untuk Brand

Dalam dunia periklanan yang serba cepat, iklan 30 detik menawarkan tantangan unik untuk menyampaikan pesan…

April 22, 2024

Sorotan Khusus pada Sinema Indonesia di Far East Film Festival 2024

Far East Film Festival 2024 yang berlangsung antara 24 April - 2 Mei 2024 di…

April 20, 2024

Dialog vs Keheningan dalam Penulisan: Mana Yang Kamu Pilih?

Dialog vs keheningan, mana yang kamu pilih saat menulis skenario? Dalam dunia penulisan skenario, memilih…

April 19, 2024

8 Manfaat Menggunakan Video dalam Strategi Periklanan Anda

Dalam era digital saat ini, video telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling efektif…

April 18, 2024