6 Serial Netflix Terbaik 2019 untuk Menemani Liburan Tahun Baru

Setelah melewati satu tahun 2019 ini, kita akan segera memulai lagi tahun baru. Tekan tombol reset, waktunya kita bisa bersantai sejenak dari segala kesibukan, baik itu sekolah, kuliah, maupun pekerjaan. Selain untuk refreshing, waktu off adalah waktu terbaik untuk mendapatkan inspirasi baru. Sudah punya rencana untuk akhir tahun ini? Studio Antelope punya beberapa rekomendasi serial Netflix 2019 terbaik untuk menemani kamu nih! Beberapa ada yang baru meluncurkan musim terbarunya dan ada juga beberapa judul yang menjadi favorit penikmat sinema. Yuk kita simak! Kamujuga bisa menonton film Indonesia di Netflix juga lho!

The End of the F**king World

Serial ini mengikuti karakter seorang remaja laki-laki psikopat dan seorang gadis yang ingin ia bunuh. James (Alex Lawler) mendiagnosa diri sendiri sebagai seorang psikopat. Alyssa (Jessica Barden) seorang gadis yang sedang dalam fase pemberontakan berhasil meyakinkan James untuk kabur bersamanya. Serial ini terasa gelap, lucu, dan kadang menyentuh secara bersamaan lewat perjalanan mereka dan James yang berusaha membunuh Alyssa. Musim keduanya baru saja keluar di Netflix dan serial ini diakhiri dalam dua musim saja.

Hotel del Luna

Serial dari Korea Selatan ini ditulis oleh dua bersaudari Hong (Hong Jung-eun & Hong Mi-ran). Jang Man-wol (IU), karakter utama serial ini adalah seorang pemberontak dari era Goguryeo yang dikutuk karena sudah membunuh banyak sekali orang. Ia dihukum tidak bisa meninggalkan dunia dan harus mengelola sebuah hotel, bernama Hotel del Luna. Hotel itu menjadi tempat persinggahan arwah-arwah sebelum akhirnya diantar pergi ke tempat peristirahatan terakhir. Suatu saat di masa sekarang ada seorang arwah pria yang sedang sekarat masuk dan menjelajahi hotel. Ia berniat mencuri dari tempat itu dan bertemu Jang Man-wol. Jang Man-wol akhirnya melepaskan pria itu dengan syarat ketika anaknya berusia 20 tahun harus mengabdi di Hotel del Luna. Chan-sung (Yeo Jin-goo), nama anak itu, berusia 21 tahun ketika akhirnya ia terpaksa bekerja di Hotel del Luna sebagai manager baru.
Serial ini sukses menjadi serial urutan ke-8 dalam serial TV kabel dengan penonton terbanyak di Korea Selatan. Jika kamu ingin menonton serial dengan chemistry kuat antara casts-nya, sinematografi yang memukau, dan racikan drama dengan humor, cinta, dan agak gelap, silakan ditonton!

The Crown

The Crown dibuka dengan peristiwa di sekitar naiknya Ratu Elizabeth II (Claire Foy, musim I-II; Olivia Colman, musim III) ke takhta. Serial ini mengulik kehidupan personal dan hubungan Ratu Elizabeth II dengan suaminya Pangeran Phillip (Matt Smith, musim I-II; Tobias Menzies, musim III). Walaupun kekuasan monarki sudah sangat dibatasi, Ratu Elizabeth II tetap menjadi kepala negara yang sangat berpengaruh. Lewat serial ini kita bisa melihat agenda-agenda dan intrik politik yang dihadapi olehnya.
Hingga saat ini The Crown sudah meluncurkan 3 musim dan mendapat respon yang positif dari kritik film dan pemirsa. Serial ini juga dipuji karena keakuratannya soal peristiwa dalam sejarah, apalagi mengingat kebanyakan karakter dalam serial biografi ini masih hidup (nanti bisa protes dong!).

Easy

Serial antologi ini sudah terdiri dari 3 musim dan setiap episodenya adalah cerita yang berdiri sendiri, dengan karakter yang berbeda-beda. Easy mengambil latar di kota Chicago dan mengeksplorasi hubungan dan seksualitas karakter-karakternya. Beberapa kisah karakternya ada yang diceritakan dalam lebih dari satu episode, misalnya pasangan suami istri yang baru memulai open relationship dalam pernikahan mereka, seorang guru perempuan single dengan kehidupan kencannya di kota urban dan digital, atau seorang penulis graphic novel paruh baya eksentrik yang berusaha masuk ke pergaulan generasi yang lebih muda.
Kalian akan merasa mudah bersimpati dengan karakternya karena serial ini sangat berfokus pada karakter-karakternya dan pergulatan yang mereka lalui dalam hubungan-hubungan mereka. Plot bukan menjadi hal yang utama dalam serial ini. Dengan durasi 20-30 menit kalian tidak akan merasa bosan ketika tidak ada plot struktural, pun dengan durasi tersebut, tidak terlalu pendek sehingga tetap akan mengerti subjek dan topik yang dibahas.

Street Food

Untuk kalian yang menyukai dokumenter atau merupakan pecinta makanan, serial Street Food pas menjadi pilihan kalian. Salah satu serial Netflix 2019 ini berbeda dari TV show atau dokumenter yang membahas makanan seputar koki-koki selebriti dengan makanan fine-dining-nya. Street Food menggali koki-koki makanan rakyat yang menghidangkan makanan mereka di rumah makan atau bahkan pinggir jalan yang sangat apa adanya. Ketika makanan fine dining memiliki banyak filosofi dan teknik-teknik sophisticated di baliknya, makanan di Street Food yang notabene lebih sederhana tidak kalah besar dalam makna di balik makanan tersebut. Di baliknya ada kisah personal koki dan bagaimana interaksi mereka dengan budaya setempat akhirnya menghasilkan makanan yang mereka sajikan. Makanan menjadi produk interaksi antara letak geografis, sumber daya alam yang ada, dan tradisi masyarakat setempat.

Musim pertama Street Food mengambil subjek koki-koki dari negara-negara di Asia. Ada Thailand, Singapura, Jepang, dan termasuk juga Indonesia, lebih tepatnya di Kota Jogjakarta. Street Food juga diproduksi oleh David Gelb yang sudah pernah ‘menyajikan’ dokumenter Jiro Dreams of Sushi dan Chef’s Table. Sudah jaminan pasti kalian akan dibawa ke dalam perjalanan sinematik dan penuh budaya kaya dari kota-kota di Asia.

Mindhunter

Serial Netflix 2019 ini diadaptasi dari karya nonfiksi Mindhunter: Inside the FBI’s Elite Serial Crime Unit oleh John E. Douglas, seorang agen FBI yang bekerja di unit Behavioral Science. Karakter Holden Ford (Jonathan Groff) sendiri dibuat berdasarkan John E. Douglas, sedangkan partnernya Bill Tench (Holt McCallany) berdasarkan agen FBI pelopor unit tersebut, Robert K. Ressler.

Serial ini mengambil latar tahun 1977 di mana dunia penumpasan kriminal kebingungan dengan jenis kriminal baru, yaitu pembunuh serial yang mana dari kacamata FBI para kriminal ini tidak memiliki basis alasan yang jelas untuk melakukan pembunuhan. Agen Ford bersama agen Tench memulai usaha mewawancarai para kriminal yang sudah ada di dalam penjara, misalnya Edmund Kemper (Cameron Britton), pembunuh 10 orang termasuk wanita-wanita penumpang dan ibunya sendiri dan Charles Manson (Damon Herriman) yang memiliki dan mengontrol pengikut-pengikutnya untuk membunuh belasan orang. Hasil wawancara mereka kemudian dianalisis bersama profesor psikologi Wendy Carr (Anna Torv) dan kemudian hasil analisis tersebut menjadi ‘senjata’ analisis profil pembunuh yang sedang berusaha ditangkap oleh FBI.

Serial ini tidak begitu grafik sehingga bagi kalian yang tidak terlalu menyukai adegan-adegan yang gory atau sadis tidak perlu khawatir. Walaupun begitu akting para aktor utama dan pendukung serta suasana yang diciptakan dalam serial ini tetap bisa membuatmu bergidik hingga ke tulang-tulang sum-summu.

Itulah enam serial Netflix 2019 terbaik yang direkomendasikan untuk menemanimu di liburan akhir tahun kali ini. Coba intip beberapa episode dan kalian akan nyangkut untuk langsung nonton maraton!

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?