Kamu sedang bikin acara kampus dan mencari media partner? Nah di postingan kali ini kami akan sharing soal 6 cara mendapatkan media partner untuk acara kampusmu.
Menjadi mahasiswa selain belajar, kamu bisa terlibat di berbagai kegiatan kampus. Jika kegiatan yang kamu buat terbuka untuk umum, tentu kamu memerlukan tim publikasi. Kamu memerlukan strategi publikasi yang tepat untuk mendapatkan pengunjung yang sesuai dengan event yang kamu buat.
Salah satu strategi publikasi yang bisa kamu gunakan adalah mendapatkan media partner! Bagaimanakah cara mendapatkan media partner untuk event kampusmu? Ada etika dalam mengajukan penawaran ber-media partner yang perlu kamu ketahui!
Umumnya pihak penyelenggara akan menghubungi melalui media sosial atau email, tapi beberapa pengalaman yang sering terjadi saat mengajukan penawaran media partner adalah tidak memperkenalkan diri.
Perkenalkanlah diri kalian dan komunitas/ kampus yang akan menyelenggarakan event sebelum mengajukan penawaran. Jika kamu memperkenalkan diri, akan memudahkan komunikasi antara penyelenggara dan pihak media.
Selain memperkenalkan diri, kamu juga perlu jelaskan maksud tujuanmu menghubungi pihak media. Apabila kamu menggunakan akun atau email resmi dari acara, kamu tetap harus mencantumkan contact person yang bertanggungjawab atas penawaran tersebut.
Berikut contoh yang kurang baik dalam memperkenalkan diri dan menawarkan menjadi media partner acaramu:
Kamu bisa menemukan contoh yang baik setelah mengetahui poin-poin penting selanjutnya.
Pihak media selain mengetahui dengan siapa mereka berbicara, mereka juga perlu mengetahui acara apa yang akan dilaksanakan. Usahakan dalam satu pesan sudah mencakup semua informasi penting:
⭐️ Nama acara.
⭐️ Tanggal & waktu acara.
⭐️ Tempat pelaksanaan.
⭐️ Latar belakang acara.
⭐️ Tujuan acara.
⭐️ Target peserta / penonton.
⭐️ Cakupan kerja yang kalian harapkan ke media partner.
⭐️ Lampiran proposal (jika ada).
Informasi tersebut bisa kamu rangkum semua di proposal media partner. Buatlah proposal yang mudah dibaca dan dipahami, tentunya dikemas dengan menarik!
Bukan berarti saat kamu melampirkan proposal, kemudian pihak media akan langsung paham penawaranmu. Jelaskan penawaran kerjasama seperti apa yang kamu harapkan dengan tuliskan jumlah konten yang harus diunggah, jenis-jenis kontennya apa saja (misal: video, foto, intastory, dsb.), hingga jadwal konten kapan harus diunggah.
Setelah menuliskan kebutuhanmu apa saja, berikan penjelasan timbal balik apa yang akan diterima oleh pihak media. Misal, mencatumkan logo media partner di semua materi publikasi acara.
Namun, disebabkan setiap media memiliki ketentuannya sendiri dan belum tentu bisa memenuhi semua kebutuhanmu yang pada akhirnya berbeda dengan perencanaanmu di dalam proposal. Maka, kamu perlu punya penawaran lain yang sudah disesuaikan ketentuan pihak media.
Intinya, jangan takut penawaranmu akan “ditawar” oleh media partner. Tuliskan saja apa yang kamu harapkan dan diskusikanlah dengan calon media partner kamu.
Memang rasanya bikin deg-degan saat mendekati hari terakhir pendaftaran atau submission tapi jumlah peserta belum memenuhi target. Namun, kondisi tersebut jangan membuatmu menjadi dadakan dalam menawarkan media partner.
Tawaran yang terkesan dadakan tersebut, tentu menjadi bahan pertimbangan oleh pihak media. Disebabkan, pihak media pasti memiliki jadwal posting media sosial. Dengan begitu, janganlah membuat pihak media menjadi terburu-buru waktunya dalam menanggapi penawaranmu.
Meski nampaknya di media sosial nampak selalu aktif, tapi sebenarnya “sang admin” juga punya jam kerja. Tidak semua perusahaan media memiliki pelayanan 24/7. Apalagi jika sebenarnya media yang kamu tuju tidak sepenuhnya bergerak di bidang media saja, tapi mereka memiliki ruang bagi komunitas yang memerlukan publikasi.
Oleh karena itu, jika kamu mengirimkan pesan atau email di Hari Jumat pukul 21.00 WIB, kamu perlu mempertimbangkan waktu dan hari saat ingin follow up penawaranmu, usahakan melakukan komunikasi bisnis di luar akhir pekan, kecuali ada keperluan yang sangat genting.
Poin terakhir ini tidak hanya berlaku dalam menawarkan media partner. Perlu adanya koordinasi antara admin media sosial dan pencari media partner. Satu hal yang sering terjadi adalah orang yang menghubungi media berbeda dengan pengelola akun media sosial.
Alhasil, informasi kesepakatan antara media dengan penyelenggara tidak disampaikan dengan pengelola akun media sosial. Misal, ketentuan yang sudah disepakati: Publish 1 konten di Instastory. Kemudian, pengelola akun media sosial menanyakan ke pihak media, “mengapa tidak di-posting di feed IG juga?”. Simulasi kasus tersebut terlihat bahwa koordinasi antara panitia tidak berjalan dengan baik.
Jika kamu bisa menerapkan 6 etika dan cara mendapatkan media partner di atas, paling tidak kamu sudah memberikan impresi awal yang baik! Berikut contoh email yang baik dalam menawarkan menjadi media partner.
This post was published on October 26, 2022 9:00 am
Dalam dunia sinematografi, teknik editing film adalah salah satu faktor kunci yang menentukan tempo…
Dalam dunia penulisan skenario, mengatur cerita ke dalam sequence yang terstruktur dengan baik adalah kunci…
Dalam dunia periklanan yang serba cepat, iklan 30 detik menawarkan tantangan unik untuk menyampaikan pesan…
Far East Film Festival 2024 yang berlangsung antara 24 April - 2 Mei 2024 di…
Dialog vs keheningan, mana yang kamu pilih saat menulis skenario? Dalam dunia penulisan skenario, memilih…
Dalam era digital saat ini, video telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling efektif…
View Comments
Nah, entah aku yang terlalu kaku ato gimana. Banyak banget nak-nak jaman now yang mengabaikannya hampir semua poin di atas. :(
Betul sekali, padahal ini tetap penting. Bukan hanya berkenaan dengan etika, tetapi juga efisiensi dalam bekerja :)
Solusi untuk temen temen jaman now, bisa serahin tugas yang ribet ini ( menurut kalian ) ke agency press release, pasti beres
salam satset dari Publikasimedia.com