Screenwriting

Ternyata Begini Format Percakapan Telepon Dalam Naskah

Share

Percakapan telepon sudah jadi hal lumrah dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam sehari mungkin lebih dari sekali kita bicara lewat telepon. Oleh karena itu tidaklah mengherankan film-film mengadopsi percakapan telepon ke dalam adegannya. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak adegan telepon dalam film, mulai dari era telepon rumah, telepon genggam, bahkan telepon yang lebih canggih di film-film fiksi ilmiah. Akan tetapi tahukah kamu bagaimana cara memformat percakapan telepon dalam naskah?

Di artikel ini, kami paparkan 3 cara format percakapan telepon dalam naskah. Ketiga cara ini ditentukan oleh bagaimana karakter ditampilkan secara visual dalam adegan. Mari simak pemaparan tiga metode tersebut di bawah ini.

Metode 1 – Hanya Satu Karakter

Metode ini yang paling mudah. Bila hanya ada satu karakter dalam satu adegan, dan lawan bicaranya tidak terdengar atau terlihat, maka hanya sang karakter saja yang dituangkan dalam naskah. Simak contoh berikut ini:

Seperti yang kamu lihat, kamu bisa menyisipkan keterangan bahwa karakter sedang mendengarkan lawan bicaranya. Kamu bisa tulis ‘mendengarkan’ atau ‘jeda sejenak’ sebagai penanda karaktermu sedang mendengarkan.

Metode 2 – Lawan Bicara Terdengar

Metode berikutnya berlaku bila lawan bicara sang karakter juga kita dengar dalam film. Silakan simak contoh berikut ini:

Related Post

Seperti yang kamu lihat di atas, suara lawan bicara Sara kali ini terdengar. Oleh karena itu kita perlu tulis apa saja yang lawan bicaranya ucapkan. Caranya adalah dengan menuliskan dialognya, lalu memberikan penanda ‘(V.O.)’ di sebelah nama karakter. Tujuannya menunjukan pembaca hanya suaranya saja yang terdengar, karakternya tidak terlihat.

Metode 3 – Lawan Bicara Terlihat

Metode terakhir berlaku ketika lawan bicara sang karakter juga ditampilkan secara visual. Silakan simak contoh berikut ini:

Seperti yang dapat kamu lihat dalam contoh di atas, lawan bicara Sara, yaitu Pak Jaka, ditampilkan secara visual. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan latar tempat Pak Jaka bicara.

Caranya adalah membuat satu adegan tempat Sara bicara, kemudian membuat satu adegan tempat Pak Jaka bicara, dan terakhir menulis adegan intercut antara keduanya. Intercut menandakan kedua adegan sebelumnya terus berlanjut di tempat masing-masing. Dengan adanya tanda intercut, para pembaca, terutama kru, tahu mereka harus mempersiapkan dua karakter dalam dua set berbeda.

Begitulah tiga metode format percakapan telepon dalam naskah. Kalau kamu punya pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar!

This post was published on October 28, 2019 10:50 am

Published by

Recent Posts

Menguasai Teknik Editing Film: Fast Cut vs Slow Pace

  Dalam dunia sinematografi, teknik editing film adalah salah satu faktor kunci yang menentukan tempo…

April 24, 2024

Memahami 8 Sequences dalam Penulisan Skenario: Struktur Standar Film Hollywood

Dalam dunia penulisan skenario, mengatur cerita ke dalam sequence yang terstruktur dengan baik adalah kunci…

April 23, 2024

Mengoptimalkan Pesan dalam Iklan 30 Detik: Strategi Efektif untuk Brand

Dalam dunia periklanan yang serba cepat, iklan 30 detik menawarkan tantangan unik untuk menyampaikan pesan…

April 22, 2024

Sorotan Khusus pada Sinema Indonesia di Far East Film Festival 2024

Far East Film Festival 2024 yang berlangsung antara 24 April - 2 Mei 2024 di…

April 20, 2024

Dialog vs Keheningan dalam Penulisan: Mana Yang Kamu Pilih?

Dialog vs keheningan, mana yang kamu pilih saat menulis skenario? Dalam dunia penulisan skenario, memilih…

April 19, 2024

8 Manfaat Menggunakan Video dalam Strategi Periklanan Anda

Dalam era digital saat ini, video telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling efektif…

April 18, 2024