5 Film Tentang Santri untuk Peringati Hari Santri Nasional

Film yang mengangkat tema tentang santri selalu menarik untuk ditonton. Genre yang diangkat pun beragam dengan latar waktu yang berbeda-beda. Untuk informasi saja, di Indonesia sendiri di tahun 2018 terdapat hampir 4 juta santri yang tersebar di hampir 26 ribu Pesantren yang berdiri di Indonesia, sehingga film santri memiliki penonton tersendiri di Indonesia.

Di Indonesia, film tentang santri biasanya bercerita tentang kehidupan para santri yang mengabdi dan belajar di Pesantren. Tidak lupa juga dikemas dengan berbagai genre seperti komedi, romantis dan bahkan berhubungan dengan perjuangan para santri dalam mempertahankan tanah air di saat Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya. Berikut 5 film tentang santri yang pernah tayang di bioskop di Indonesia dan beberapa film masih dapat dinikmati dalam layanan streaming:

3 doa 3 Cinta (2008)

Film 3 Doa 3 Cinta kembali mempertemukan Dian Sastrowardoyo dengan Nicholas Saputra setelah pada tahun 2002 bermain dalam film romantis legendaris Indonesia berjudul Ada Apa Dengan Cinta.
Nicholas Saputra berperan sebagai Huda, anak pesantren dari Jawa Tengah yang mencari ibunya di Jakarta. Dian Sastrowardoyo berperan sebagai seorang penyanyi dangdut pemula bernama Dona Satelit. Keduanya akhirnya mulai menyukai satu sama lain. Film 3 Doa 3 Cinta mendapatkan Grand Jury Prize di Vesoul International Film Festival Perancis 2009 serta meraih best film di Jakarta International Film Festival 2009. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Nurman Hakim.

Perempuan Berkalung Sorban (2009)

Film Perempuan Berkalung Sorban yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo merupakan salah satu film hits Indonesia pada tahun 2009. Walau diwarnai oleh sejumlah kontroversi, film ini mampu menarik perhatian penonton film di Indonesia.

Film ini menceritakan tentang Anissa yang diperankan oleh Revalina S. Temat yang mencoba untuk lepas dari lingkungan pesantren dan keluarga yang memiliki tradisi Islam konservatif yang membuat Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam lebih membela kaum lelaki dan menempatkan kaum perempuan dalam posisi yang tidak berimbang.
Selain Revaline S. Temat, film ini juga dibintangi oleh Oka Antara yang berperan sebagai Khudori serta Reza Rahardian yang memerankan Samsudin. Dari film ini, Revalina S. Temat memenangkan Indonesia Movie Awards dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terfavorit, serta Reza Rahadian mendapatkan Piala Citra dalam kategori Pemeran Pembantu Pria Terbaik.

Negeri 5 Menara (2012)

Negeri 5 Menara adalah sebuah film adaptasi novel karya Ahmad Fuadi dan disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman yang dirilis pada 1 Maret 2012. Film ini bercerita tentang Alif yang masuk ke pesantren bernama Pondok Madani walau sebenarnya dia tidak ingin masuk ke pesantren. Dalam kesehariannya di pesantren, akhirnya dia bersahabat dengan Baso, Atang, Said, Raha dan Dulmajid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara. Film ini dikenal dengan sebuah pepatah Man Jadda Wajada yang selalu diucapkan oleh Ustad Salman yang diperankan oleh Donny Alamsyah.

Film Negeri 5 Menara ini membahas cerita persahabatan para santri yang berada dalam satu pesantren dan memperjuangkan cita-cita mereka untuk menaklukan dunia.
Negeri 5 Menara dibintangi para artis-artis muda seperti Gazza Zubizareta, Sakurta Ginting yang didukung oleh beberapa bintang terkenal seperti Lulu Tobing, Ikang Fauzi, Donny Alamsyah dan David Chalik.

Sang Kiai (2013)

Sang Kiai mengambil latar perang dunia kedua saat Jepang menjajah Indonesia. Sang Kiai memperlihatkan perjuangan KH. Hasyim Asyari sebagai ulama besar di salah satu pesantren ternama di Indonesia, Tebuireng, yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, film ini memperlihatkan bahwa para santri juga turut berjuang dalam perang kemerdekaan Indonesia. Harun yang diperankan oleh Adipati Dolken menunjukkan sisi santri yang turut berjuang dengan memegang teguh aqidah agamanya dan betapa para santri sangat menghormati para ulama yang mereka cintai.
Selain Adipati Dolken yang berperan sebagai Harun, film ini juga dibintangi oleh Ikranagara sebagai KH. Hasyim Asyari, Agus Kuncoro sebagai KH. Wahid Hasyim, Christine Hakim sebagai Nyai Kapu dan disutradarai oleh Rako Prijanto.

Kalam Kalam Langit (2016)

Film Kalam-Kalam Langit membawa kita ke sisi yang berbeda dari salah satu pulau paling eksotis di Indonesia, Pulau Lombok. Film yang tayang pada tahun 2016 ini menggabungkan eksotisme pulau lombok dengan rivalitas para santri untuk menjadi yang terbaik dalam lomba membaca Alquran.

Ja’far yang diperankan oleh Dimas Seto bercita-cita menjadi seorang juara membaca Alquran. Namun ayahnya yang diperankan oleh Mathias Muchus memiliki pandangan yang berbeda terkait keinginan sang anak. Selain perselisihan dengan sang ayah, film Kalam-Kalam Langit juga menampilkan cerita cinta antara Ja’far dengan Azizah yang diperankan oleh Meriza Febriani. Film ini ditulis oleh Faozan Rizal yang juga pernah menyutradarai film Habibie & Ainun pada tahun 2012 dan disutradai oleh Tarmizi Abka.

Lewat Sepertiga Malam

Film berdurasi pendek ini, juga membahas tentang pesantren. Tiga perempuan yang notabene pesantren yang kabur saat jam sepertiga malam. Ketiganya melepas atribut menjadi anak pesatrennya. Film ini disutradarai oleh Orizon Astonia, sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta. Film ini bisa kamu akses melalui Viddsee.

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?