Artikel ini dipublikasikan oleh Media Indonesia. Klik di sini untuk mengunjungi artikel aslinya.
SETELAH 20 tahun meninggalkan Jakarta, Gunther (Frédérik Neust) datang kembali. Selain liburan, ia bernostalgia. Bermodalkan foto lama, Gunther berupaya menemukan rumah lamanya tanpa tahu alamat pasti. Permasalahan utamanya ialah kondisi Jakarta yang sudah berubah pesat. Di tengah pencariannya, ia bertemu Togar (Yoga Mohamad), tukang ojek pangkalan, untuk bertanya alamat. Togar fasih berbahasa Inggris. Pasalnya ia sarjana dari Kota Pematang Siantar yang mencoba peruntungan di Jakarta sebagai tukang ojek. Togar pun menawarkan diri mengantarkan Gunther ke lokasi yang diinginkannya. Selama 25 menit, penonton diajak mengikuti petualangan mereka yang lucu.
Meski diluncurkan bertepatan dengan masa kampanye Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017, film ini tidak mengemban misi politik. Sebaliknya mereka emban misi budaya. “Film ini merupakan proyek kebudayaan yang digagas Kedutaan Besar Jerman untuk menunjukkan persahabatan antara Indonesia dan Jerman yang selama ini sudah terjalin,” ujar Duta Besar Jerman untuk Indonesia Michael Freiherr von Ungern-Sternberg. Dari film itu para calon gubernur mampu mendapatkan gambaran perkembangan Jakarta sehingga mampu membuat Jakarta ke depan menjadi lebih baik lagi. Sayangnya untuk menonton film ini harus menunggu kepastian dari kedutaan. (*/M-4)
This post was published on November 2, 2016 11:29 am
Dalam dunia sinematografi, teknik editing film adalah salah satu faktor kunci yang menentukan tempo…
Dalam dunia penulisan skenario, mengatur cerita ke dalam sequence yang terstruktur dengan baik adalah kunci…
Dalam dunia periklanan yang serba cepat, iklan 30 detik menawarkan tantangan unik untuk menyampaikan pesan…
Far East Film Festival 2024 yang berlangsung antara 24 April - 2 Mei 2024 di…
Dialog vs keheningan, mana yang kamu pilih saat menulis skenario? Dalam dunia penulisan skenario, memilih…
Dalam era digital saat ini, video telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling efektif…