12 Jul Penulis Skenario: Pengertian, Sejarah, dan Tugas-Tugasnya
Tidak ada film modern yang dibuat tanpa penulis skenario. Sebebas apapun film itu dibuat, pasti ada semacam “cetak biru” bagaimana film itu diciptakan. “Cetak biru” itu lah yang dinamakan skenario. Dan si pembuat “cetak biru” itu kita sebut penulis skenario atau dalam bahasa Inggris, “screenwriter”.
Pengertian Penulis Skenario
Penulis skenario adalah seseorang yang bertugas meneliti, mengembangkan, dan menulis cerita sesuai format yang sudah disepakati bersama. Melihat begitu pengaruhnya dalam proses kreatif, penulis skenario kerap disejajarkan dengan sutradara dan produser dalam “triangle system” produksi film.
Sejarah Penulisan Skenario
Sebelum medium film diciptakan dan digunakan secara luas, naskah atau skenario sudah dipakai dalam pertunjukan teater. Namun sayangnya tidak banyak catatan sejarah yang mencatat skenario film di awal kelahirannya. Ketika itu durasi film memang masih sangat pendek dan ceritanya masih belum kompleks.
Film yang dianggap sebagai contoh paling awal dari penggunaan skenario adalah A Trip To The Moon (1902) karya George Melies. Film ini dikenal sebagai film yang membawa terobosan baru, tidak hanya dari segi efek visual, tetapi juga metode penceritaan. Menilik skenario film A Trip To The Moon, kita sudah bisa melihat kalimat-kalimat deskripsi yang kita temukan di skenario-skenario modern.
Penggunaan skenario film tidak berhenti sampai di sana. Pada tahun 1903, Edwin Porter membuat The Great Train Robbery. Edwin Porter menulis struktur cerita lengkap dengan poin-poin adegan yang jelas. Sejak saat itu, skenario film mulai menjadi kebutuhan pragmatis pembuat film, salah satunya yaitu untuk memprediksi jumlah film yang mereka butuhkan di setiap adegan, yang kemudian berpengaruh dalam perencanaan anggaran dan hal teknis lainnya.
Penulisan skenario mulai menjadi kebutuhan wajib produksi film. Durasi film semakin panjang, proses produksi semakin kompleks, dan skenario mulai dipandang sebagai kewajiban. Kemunculan bioskop dan berubahnya paradigma masyarakat terhadap film, mempercepat kebutuhan mereka akan film. Film jadi harus dibuat lebih cepat dan oleh karena itu pembuat film mulai merapikan struktur produksi dan alur kerja agar semua menjadi lebih jelas dan mudah diprediksi.
Kemunculan film suara pertama, The Jazz Singer, pada tahun 1927, sekali lagi mengubah sejarah penulisan skenario. Penemuan film bersuara menandai awal kejayaan Hollywood dengan “studio system” atau sistem studio. Dengan model sistem studio ini, produser dan bos-bos studio menuntut kecepatan dalam produksi film agar uang bisa diputar semakin cepat. Oleh karena itu, memiliki “cetak biru” atau skenario dari setiap cerita, membuat proses produksi film menjadi optimal, efisien, dan cepat.
Tugas Penulis Skenario
Umumnya tugas-tugas penulis skenario adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan dan meneliti ide-ide cerita.
- Membuat kerangka kerja, mulai dari ide, treatment, sampai menjadi skenario.
- Menulis atau mengadaptasi cerita menjadi naskah/skenario.
- Menyatukan elemen visual dalam adegan dengan plot dan dialog.
- Bekerja dengan produser dan sutradara untuk mengedit dan menyesuaikan naskah sesuai kebutuhan.
Penulis dapat menulis cerita asli, menulis cerita berdasarkan peristiwa aktual, atau mengadaptasi karya yang sudah ada (seperti buku, drama, atau film). Untuk adaptasi, penulis skenario dan/atau studio harus sudah mengantongi izin adaptasi dari yang memiliki intellectual property.
Untuk lebih memahami soal pengertian dan bagian-bagian dalam skenario film, silakan baca artikel berikut ini.
Jenis-Jenis Penulis Skenario
Cara kerja penulis skenario ada bermacam-macam. Ada penulis yang menulis skenario lalu menjualnya ke produser dan studio (spec scripts), ada yang bekerja di dalam studio atau production house, ada juga yang lepasan dan baru bekerja ketika dipanggil studio atau production house.
Spec Scripts
Spec Scripts atau skenario spekulatif adalah skenario film atau serial televisi yang ditulis secara sukarela oleh penulis skenario. Ketika penulis memutuskan menulis skenarionya sendiri, ia tidak memiliki “deal” atau komisi dari studio dan/atau production house. Itu alasan kenapa disebut “skenario spekulatif” karena penulis tidak pernah tahu kapan skenario itu dapat terjual.
Spec scripts bisa jadi cara yang menarik untuk memperlihatkan kemampuan penulis skenario pemula. Jika orang yang tepat menyukai skenariomu, maka bukan tidak mungkin skenariomu bisa diangkat ke layar lebar. Walau misal skenariomu tidak berhasil dijadikan film, tapi setidaknya cara ini bisa memperlihatkan kemampuan dan potensimu. Namun perlu diingat, hati-hati dalam mengirimkan skenario-mu ke orang lain. Jika skenario-mu jatuh ke tangan yang salah, bukan tidak mungkin kamu bisa merugi.
Penulis In-House
Beberapa studio dan/atau production house memiliki writer’s room. Writer’s room adalah sebutan untuk tim penulis di dalam studio atau production house. Mereka bertugas mengembangkan dan menulis skenario dari project-project yang dikelola oleh tempat mereka bekerja.
Penulis Lepas
Penulis lepas adalah penulis yang tidak terikat dengan studio dan/atau production house tertentu. Biasanya penulis skenario lepas bekerja berdasarkan permintaan yang datang ke mereka. Misalnya ketika studio atau production house memiliki project yang sedang mencari penulis, maka mereka akan mencari penulis lepas yang sesuai dengan kebutuhan cerita.
No Comments