5 Metode Syuting Film Yang Harus Kamu Pahami

Film terdiri dari banyak scene (adegan) dan setiap scene terdiri dari beberapa shot. Kalian penasaran gak sih gimana caranya  filmmaker memutuskan shot apa yang akan diambil dan bagaimana urutan pengambilan gambarnya? Nah, itulah gunanya metode syuting film alias shooting methods.

Apa sih shooting methods itu? Shooting methods merupakan cara atau metode yang bisa kita terapkan dalam mengambil setiap shot yang sudah kita buat dan rencanakan. Ada 5 metode syuting film yang harus kamu pahami. Yuk kita bahas!

Master Scene Methods

Ini adalah 5 metode syuting film yang perlu kalian pahami!

Metode yang satu ini merupakan cara yang paling umum dan paling banyak digunakan oleh para filmmaker dunia. Dalam metode ini, adegan yang ada di dalam scene akan dipecah ke dalam beberapa shot, yang terdiri atas master shot dan coverage shot.

Pada dasarnya, kita memulai shooting setiap scene dengan mengambil keseluruhan adegan menggunakan jenis shot yang lebar seperti long shot atau full shot. Shot yang lebar ini disebut master shot karena shot ini mengambil keseluruhan adegan dari awal sampai akhir sebuah scene.

Kemudian, kita mengambil coverage shot yakni pecahan shot yang lebih sempit seperti over the shoulder, medium shot, close up, dan lainnya. Dengan menggunakan metode ini, pada saat editing, jika ada shot yang terlewat, kita bisa menggunakan master shot ini untuk menyelamatkan scene.

Misalnya, dalam sebuah adegan di sebuah restoran terdapat dua orang yang sedang duduk berhadapan, anggap saja si A dan si B. Master shot digunakan untuk mengambil gambar yang berisi informasi tentang setting, siapa saja karakternya, dan apa yang mereka lakukan.

Master shot ini akan merekam dari awal hingga akhir scene. Kemudian, untuk memperjelas adegan digunakan coverage shot yang fungsinya adalah menunjukkan detail lain seperti ekspresi si A yang mengetahui si B mengalami musibah dan sebaliknya.

Kita pernah secara khusus membahas tentang master shots dan gunanya dalam pembuatan film. Penasaran? Klik link berikut ini.

Triple Take Methods

Ini adalah 5 metode syuting film yang perlu kalian pahami!

Metode yang satu ini bisa dipakai apabila ketika shooting, kalian sedang berpacu dengan waktu atau sedang merekam adegan yang sulit untuk diulang, seperti adegan perkelahian.

Dalam metode ini, adegan dalam satu scene akan dipecah ke dalam beberapa shot coverage, tetapi tanpa menggunakan master shot. Kamera merekam awal sebuah adegan (biasanya dengan shot lebar), dan kemudian adegan tersebut dijeda dan dilanjutkan lagi dengan angle dan jenis shot yang berbeda.

Misalnya, terjadi adegan perkelahian antara dua orang. Jadi tiap gerakan akhir karakter di dalam sebuah shot itu diulang lagi di shot selanjutnya sebagai gerakan awal.

Jadi, gerakan akhir shot pertama adalah gerakan awal dari shot kedua, dan gerakan akhir dan shot kedua adalah gerakan awal untuk shot ketiga, dan begitu terus sampai akhir adegan perkelahian selesai. Oleh karena itu, metode ini juga sering disebut “overlapping methods”.

In-One Methods

Metode in-one merupakan sebuah metode yang merekam adegan dalam 1 scene secara keseluruhan dari awal sampai akhir tanpa terputus. Mungkin metode ini juga yang paling sederhana jika hanya dijabarkan.

Ada banyak versi untuk menyebutkan metode ini seperti oner, developing masters, dan French term plan-scene atau plan-sequence. Apabila beberapa scene, shot-nya diambil dengan pendekatan ini, maka shot tersebut dinamakan sequence shot. Dalam metode ini, penggunaan coverage shot tidak lagi diperlukan.

Metode shooting ini juga bisa menjadi lebih rumit, seperti shot 4 menit yang terkenal dari film Touch of Evil (1958) atau long Steadicam shot ketika masuk Copacabana di film Goodfellas (1990).

Namun, yang perlu diingat bahwa jika shot ini berhasil maka hasilnya akan sangat bagus dan sebaliknya jika gagal, maka resikonya besar. Misalnya, ketika dalam tahap offline editing menemui bahwa shotnya terlalu lama dan membosankan maka pilihan kreatifnya juga sedikit. Makanya, ketika menggunakan metode ini haruslah dipastikan semuanya sudah direncanakan dengan matang.

Freeform Methods

Metode yang satu ini menekankan pada bagaimana film fiksi memiliki impresi spontanitas layaknya film dokumenter, terutama melalui penggunaan pergerakan kamera handheld, framing yang tidak baku dan pergerakan aktor yang spontan. Metode ini terbentuk atas 3 jenis shot yang dibedakan berdasarkan motivasi shot-nya, yaitu dialog pass, reaction pass dan freeform pass.

Misalnya, ada adegan dua orang yang sedang berbicara. Pertama kamera menyorot ke karakter yang sedang berbicara dan ini disebut dialog pass, lalu shot selanjutnya adalah menyorot reaksi dari karakter yang sedang tidak berbicara, dan yang terakhir adalah freeform pass yakni shoot dengan pan maju dan mundur menyorot kedua karakter dengan berbagai variasi.

Penggunaan tiga jenis pass ini juga membuat editor lebih leluasa dalam menekankan hal-hal tertentu.

Montage Methods

Berbeda dengan metode-metode lainnya, metode syuting film yang satu ini menolak konsep continuity. Shot-shot yang terbentuk di dalamnya bisa tidak berkesinambungan secara visual, tetapi tetap bisa menggerakan cerita. Meskipun tidak berkesinambungan, biasanya shot-shot ini diikat dalam satu tema yang sama, sehingga masih tetap ada korelasinya.

Contohnya adegan di kota Paris dari sore menjelang malam. Maka, shot yang diambil tentunya mendukung tema itu seperti shot orang-orang yang sedang duduk melihat temaram. Para remaja yang sedang selfie ketika lampu menara eiffel baru saja menyala, dan shot semacam itu yang tentunya menunjukkan suasana kota Paris menjelang malam.

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?