5 Prinsip Dasar Continuity Editing

Ketika kita belajar editing itu pasti sering banget denger “continuity”. Namun, apakah kamu sudah tahu apa itu continuity editing? Dan apa saja sih prinsip dasar continuity editing? Kalau belum tahu, yuk kita bahas satu-satu!

Apa itu continuity editing?

Sesuai dengan namanya, continuity artinya kesinambungan. Jadi, continuity editing adalah prinsip editing yang bertujuan untuk menciptakan kesinambungan cerita dengan cara menjaga runtutan peristiwa, ruang, dan waktu untuk terus mengalir dengan utuh dan tetap konsisten sepanjang film.

Sebagai contoh: di shot pertama kamu memperlihatkan seseorang sedang duduk dan melihat ke arah kanan. Nah, kalau kamu menggunakan prinsip dasar continuity editing, maka shot berikutnya akan menampilkan lawan bicaranya yang menghadap ke arah sebaliknya.

Dengan kata lain, prinsip dasar continuity editing membuat sebuah kejadian dalam adegan terasa berada di dalam runtutan ruang dan waktu yang berkesinambungan.

Nah, sekarang gimana kalau kita bahas prinsip-prinsip dasar continuity editing!

Prinsip Dasar Continuity Editing

Continuity of screen direction

Sebuah prinsip yang mengatur arah gerak atau perpindahan subjek atau objek di dalam frame. Apabila suatu subjek bergerak dari arah kiri frame menuju kanan frame, maka shot selanjutnya harus tetap diambil dari arah yang sama, yaitu menunjukkan objek yang bergerak dari kiri menuju ke kanan frame.

Supaya kamu lebih paham, coba lihat ilustrasi di bawah ini:

Prinsip Dasar Continuity Editing

Di shot pertama, kamu melihat seorang pria mengendarai mobil yang bergerak dari kiri ke kanan frame. Di shot kedua, kamu melihat mobil yang ia kendarai juga bergerak dari kiri ke kanan frame.

Itu merupakan ilustrasi sederhana prinsip dasar continuity editing. Sekarang kamu bayangkan, bagaimana kalau shot kedua mobil bergerak sebaliknya, dari kanan ke kiri frame.

Efek yang akan kamu rasakan adalah laki-laki tersebut bergerak ke arah lain. Impact yang lebih besar bahkan, laki-laki tersebut batal pergi ke tujuannya dan pulang ke tempat asalnya.

Itu alasan kenapa screen direction sangat penting dan bisa mempengaruhi penangkapan penonton akan cerita yang ditampilkan di dalam adegan.

180° Rules (Axis of action)

Dalam continuity editing, dimensi ruang dalam suatu scene dibangun dengan basis axis of action yang memiliki cakupan area sebesar 180°, atau sebesar setengah lingkaran. Sistem ini memastikan bahwa posisi aktor akan selalu konsisten dalam satu shot ke shot yang lain.

Kami pernah secara khusus membahas tentang 180º Rules. Silakan klik link berikut ini kalau kamu tertarik membacanya.

30° rules

Prinsip yang mengatur mengenai setiap membuat pecahan shot, maka perpindahan tata letak kamera harus berjarak minimal 30° dari titik pertama. Kalau perpindahan shot-nya kurang dari 30° maka ketika editing terkesan jumpcut. Tujuan dari rules ini adalah agar shot yang dihasilkan terasa “terikat dan tersambung”.

Matching shot

Sebuah prinsip mengenai bagaimana shot sebelum dan shot setelahnya sama-sama memiliki jenis type of shot yang sama. Biasanya, kedua shot yang berurutan ini memiliki persamaan komposisi, adegan, dan subject yang memiliki kesamaan. Dengan begitu dua shot dengan suasana dan latar yang berbeda bisa menjadi lebih harmonis.

Eyeline match

Sebuah garis imajiner yang menghubungkan antara arah pandang mata karakter/tokoh dengan objek atau subjek lain yang sedang dilihatnya. Objek atau subjek tersebut dapat berada di dalam frame, maupun di luar frame.

Gimana? Sudah lebih paham soal prinsip-prinsip dasar continuity editing? Sekarang langsung kamu terapin yuk di film atau video kamu berikutnya!

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?