22 Apr 5 Tips Mendengarkan Masukan Dari Orang Lain

Mendengarkan masukan orang lain bisa dibilang susah-susah gampang. Terlalu menelan bulat-bulat bisa jadi bumerang buat karyamu, tetapi tidak mendengarkan sama sekali juga bisa membuatmu jadi arogan. Nah artikel ini akan membahas tips mendengarkan masukan yang pastinya akan berguna buatmu.

Ok, kamu sudah menyelesaikan karyamu. Kini waktunya kamu menunjukkan hasilnya lalu meminta feedback untuk mengetahui apa yang harus kamu perbaiki atau tingkatkan dari pekerjaanmu sebelum kamu memfinalisasi hasilnya. Tapi kadang, kok rasanya agak menyesakkan ya mendengar beberapa feedback yang diberikan?

Ngga apa-apa kok, semua orang pasti pernah merasakan hal itu dan itu sah-sah saja. Dalam berkarya atau bekerja, ada kalanya kita meminta feedback dari orang di sekitar kita baik itu teman, keluarga, rekan kerja, atau atasan dan terkadang bisa jadi menerima feedback itu berat, apalagi kalau isinya bertentangan dengan value yang kita pegang dan ide yang kita sudah tuangkan dalam karya atau pekerjaan kita.

Ini dia 5 tips mendengarkan masukan dari orang lain!

1. Kumpulin Niat Baik

Sebelum denger feedback, kumpulin niat baik dan siapin diri untuk mendengar, bukan menjawab. Konsentrasi dan dapatkan informasi sebanyak-banyaknya ketika kamu mendengarkan.

Bisa jadi, ada gagasan baru yang bisa kamu aplikasikan ke dalam karyamu dari masukan yang diberikan jika kamu bersedia menjadi pendengar yang baik. Percaya deh, kalau dari awal niatmu sudah baik dan mau mendengarkan dengan anteng, pasti hasilnya juga akan baik!

2. Kasih Waktu

Kasih dirimu sendiri waktu untuk mencerna, pulang, dan meresapi. Gak perlu langsung dijawab di situ kok. Dengan begitu, kamu dapat memilah mana masukan yang mau kamu gunakan atau tidak.

Selain itu, kamu juga dapat menentukan responmu terhadap feedback yang telah diberikan dengan lebih berhati-hati. Tapi, jangan lama-lama juga ya, orang yang memberikan feedback tentunya juga mau tahu apa pendapatmu tentang feedback yang telah ia berikan.

3. Bertanya

Ada peribahasa yang bunyinya ‘Malu bertanya, sesat di jalan’. Jadi, kalau kamu ngga mau “tersesat” dalam feedback yang berulang-ulang, pastikan kamu bertanya jika ada yang tidak jelas, pertajam feedback orang lain agar kamu menangkap esensinya dan menemukan “jalan” untuk upgrade hasil karyamu dan performa kerjamu ke arah yang lebih baik dan proper.

4. Pahami Esensi

Setiap dengerin feedback orang lain, pahami big picture-nya, dan jangan fokus sama detail kata-katanya. Kalau kamu hanya fokus sama detail kata-katanya, kamu akan melewatkan kesempatan untuk mengkonstruksikan solusi bagi masalah yang sedang dibahas. Jadi, pastikan dirimu memahami apa yang menjadi inti dari feedback yang diberikan ya.

5. Hargai Dirimu Juga

Jadilah pendengar yang baik juga untuk dirimu sendiri. Terkadang, ngga semua feedback bersifat membangun sehingga gak semua perubahan dalam feedback harus kamu ikuti. Tugasmu adalah memilah-milah sendiri dengan baik mana yang membangun dan mana yang tidak.

Jadi, sekarang saatnya balik ke dirimu lagi, apa yang kamu percaya, dan apa yang kamu inginkan. Jangan sampai nilai, ide, dan kerja keras yang telah kamu tuangkan dalam pekerjaanmu terbuang sia-sia.

Intinya, jangan terlalu sensitif sama yang namanya feedback. Feedback itu pasti membantumu dalam banyak hal asalkan bersifat konstruktif. Ya, terkadang ego kamu memang memainkan peran yang lebih besar saat menerima feedback dari orang lain, tapi kamu perlu untuk belajar meredam ego tersebut dan mengubah mindset dalam mendengarkan feedback.

Anggap saja feedback sebagai bentuk peduli dari orang-orang di sekitarmu terhadap karyamu. Dengan begitu, kamu perlahan akan memiliki growth mindset dan semakin menjadi master dalam seni menerima feedback.

Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, share juga ke teman-teman yang lain ya agar mereka juga bisa belajar tentang sikap dalam menerima feedback!

Kalau kamu tertarik membaca artikel lainnya, baik seputar filmmaking atau hiburan, langsung aja klik link berikut ini ya!