Ingin mempertajam dialog film? Oke, harus diakui dialog merupakan salah satu bagian tersulit dalam menulis film. Terdengar tidak biasa, penonton dengan cepat akan merasa aneh dengan percakapan antar karakter. Terlalu ringan dan terdengar seperti percakapan sehari-hari, hati-hati juga kehilangan bobot dari setiap baris dialog yang diucapkan.
Sejatinya, setiap baris dialog film haruslah terukur dan terancang. Sebagai penulis, kamu perlu memperhatikan baris demi baris dialog sehingga tak ada satu pun baris yang sia-sia. Semua baris harus mampu menunjukan watak seorang karakter atau mendorong cerita maju ke titik selanjutnya.
Nah kamu sering merasa dialog yang kamu tulis membosankan? Terasa kaku dan tidak mengalir? Atau justru berputar-putar di titik yang sama. Nah jangan khawatir, sebab kami punya beberapa tips untuk mempertajam dialog kamu. Yuk kita bahas satu per satu!
Kecuali memang amat sangat dibutuhkan untuk menunjukan watak seorang karakter, coba hindari kata-kata ungkapan seperti ini. Selain merusak tempo adegan, ungkapan seperti ini biasanya seringkali mendistraksi para aktor. Memang sering kita bicara seperti ini dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dialog film haruslah tajam sehingga penonton dapat memahami maksud sebuah dialog dengan cepat.
Supaya adegan lebih hidup dan menarik, perjelas konflik yang terjadi di antara para karakter. Buatlah mereka membicarakan atau bahkan memperdebatkan sesuatu, agar dialog lebih mengalir. Eits tapi hati-hati juga, jangan sampai terlalu harafiah. Ingat juga bagaimana manusia berkomunikasi, seringkali kita mengatakan sesuatu yang tidak sama dengan maknanya. Nah ini yang akan kita bahas di poin berikutnya!
Subteks adalah makna yang tersembunyi di balik sebuah teks. Seperti yang sudah saya tulis di poin sebelumnya, manusia seringkali bicara dengan makna tersembunyi yang tidak sama dengan yang ia ucapkan. Perhatikan baik-baik subteks ini karena dialog yang terlalu harafiah akan membuat dialog film kamu terkesan dangkal dan tidak manusiawi. Sebagai contoh: ada banyak cara untuk menyatakan “aku gak suka dengan sikapmu”. Kamu bisa mengutarakannya dengan “aku gak nyangka kamu ngelakuin itu lagi” atau dengan cara lain yang tidak harafiah.
Seperti ketika manusia berbicara, kita tak pernah menyebutkan informasi yang kita semua sudah tahu. Oleh karena itu, kecuali informasi itu memang dibutuhkan cerita, janganlah diucapkan lewat dialog.
Terkadang keheningan bicara lebih lantang daripada kata-kata. Manfaatkan momen-momen hening untuk melantangkan poin yang ingin kamu ungkapkan di dalam sebuah adegan.
Kalau kamu sering menggunakan pertanyaan yang jawabannya sesederhana ya atau tidak, maka besar kemungkinan dialog tidak terasa mengalir begitu diucapkan.
Bayangkan betapa membosankannya sebuah adegan apabila diawali dengan “Halo, apa kabar?”, “Aku baik-baik saja kok, kamu gimana?” “Aku juga baik, lagi sibuk apa?”. Come on, kita udah tahu kok kalian baik-baik aja, sekarang langsung masuk aja yuk ke inti percakapannya!
Itu dia 7 tips mempertajam dialog film untuk penulis. Semoga tips-tips ini membantu kamu mempertajam dialog di naskahmu ya! Tertarik membaca artikel seputar filmmaking lainnya? Yuk klik di sini!
This post was published on May 10, 2021 9:00 am
Dalam dunia sinematografi, teknik editing film adalah salah satu faktor kunci yang menentukan tempo…
Dalam dunia penulisan skenario, mengatur cerita ke dalam sequence yang terstruktur dengan baik adalah kunci…
Dalam dunia periklanan yang serba cepat, iklan 30 detik menawarkan tantangan unik untuk menyampaikan pesan…
Far East Film Festival 2024 yang berlangsung antara 24 April - 2 Mei 2024 di…
Dialog vs keheningan, mana yang kamu pilih saat menulis skenario? Dalam dunia penulisan skenario, memilih…
Dalam era digital saat ini, video telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling efektif…