Apa Itu Master Shot Dalam Pembuatan Film?

Dalam pembuatan film, kita mengenal beberapa variasi shot. Variasi shot ini digunakan oleh editor untuk memberikan efek continuity di dalam sebuah adegan. Contoh sederhananya, kamu melihat satu shot di mana ada dua orang sedang berbincang, lalu kamu melihat coverage shot yang lebih padat di satu orang, dan kemudian ke lawan bicaranya. Nah, shot pertama yang kamu lihat tadi, di mana ada dua orang berbincang, kita sebut sebagai master shot.

Apa Itu Master Shot?

Master adalah shot utama yang mengcover seluruh adegan dari awal sampai akhir. Biasanya master menggunakan ukuran shot yang lebih lebar, agar semua pemain dan latar terlihat jelas di depan layar. Setelah master diambil, pembuat film biasanya akan mengambil shot dengan ukuran yang lebih padat, atau kita sebut dengan cover shot. Nah formula ini sering kita sebut sebagai EMC2.

Contoh pembagian master dan cover shot di dalam film.

Rumus EMC2

Salah satu formula yang paling lazim dalam pengadeganan adalah EMC2. EMC2 yang dimaksud di sini bukanlah rumus Albert Einstein, melainkan singkatan dari establish, master, cover, cover. Betul, ini adalah formula dasar yang sering sekali dipakai, terutama dalam produksi serial televisi.

Oke yuk kita bahas satu per satu. Establish yang dimaksud di sini adalah pengenalan setting sebuah adegan. Jadi apabila sebuah adegan berlangsung di dalam kafe, maka biasanya adegan dibuka dengan satu shot lebar di mana kafe tersebut diperlihatkan.

Nah sekarang kita lanjut ke master, cover, cover. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, master shot adalah shot yang biasanya lebar, dan menampilkan semua karakter yang ada di dalam adegan tersebut. Dalam kasus ini, kita bisa perlihatkan dua orang yang sedang berbincang di dalam kafe yang telah kita establish sebelumnya.

Apa itu master shot dalam pembuatan film?

Kemudian untuk mempertajam emosi dan memperlihatkan ekspresi, biasanya filmmaker menunjukannya dengan shot di wajah masing-masing karakter. Nah shot inilah yang kita sebut sebagai cover shot. Jika semua sudah terambil secara utuh, maka editor bisa memilih titik potong yang tepat dari establish, ke master, ke cover, atau sebaliknya.

Kenapa Perlu Master Shot?

Rumus EMC2 begitu populer karena mempercepat produksi. Master shot biasanya diambil paling pertama karena disitulah sutradara bisa melihat segala hal di dalam layar, mulai dari latar belakang, penempatan properti, kostum yang dipakai, lighting yang diterapkan, sampai penampilan para aktor.

Apabila ada sesuatu yang belum sesuai dengan visi sutradara, maka di sini lah kesempatan sutradara memperbaikinya. Kenapa? Karena biasanya cover shot yang diambil akan mengacu pada master yang telah diambil terlebih dulu.

Sekarang bayangkan, jika sutradara baru menyadari ada yang salah ketika mengambil cover shot. Sutradara dan tim produksi harus memperbaikinya kembali di master, lalu kembali lagi mengambil cover shot. Bisa dibayangkan dong berapa banyak waktu yang terbuang?

Apakah Wajib Ada Master?

Jawabannya sederhana, tidak. Namun memang tidak bisa dipungkiri ada banyak manfaat dari master. Selain untuk keamanan dalam editing, master juga memiliki manfaat untuk memperlihatkan informasi geografis dalam sebuah ruang. Jadi sebelum penonton masuk lebih dalam ke emosi penonton, mereka sudah lebih dulu memahami bagaimana sebuah adegan berlangsung.

Nah master adalah pilihan kreatif. Sutradara dengan jam terbang yang lebih tinggi biasanya memiliki visi yang sangat jelas bagaimana sebuah adegan berlangsung. Apabila seorang sutradara yakin ia tidak membutuhkan master atas alasan kreatif tertentu, maka ia bisa langsung mengambil beberapa coverage shot yang lebih padat tanpa mengambil master sama sekali. Jika ini kasusnya, maka sudah jelas pengambilan gambar bisa lebih efisien secara waktu.

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?