Amalia T.S. Kasih Tips Menjadi DOP Film | #SiasatSinema

Seorang Director of Photography (DOP) film harus punya pengetahuan lebih dari persoalan kamera dan lensa saja. Menjadi DOP bertanggungjawab atas gambar atau bertugas memvisualisasikan skenario. Tetapi, cukup mempelajari ilmu kamera dan lensa saja? Apa saja yang diperlukan untuk menunjang profesi sebagai sinematografer atau DOP film?

Cara Menjadi DOP Film

Salah satu pekerjaan dalam industri film yang banyak diminati, selain menjadi sutradara adalah sebagai DOP. Secara garis besar, terdapat dua jalur, yakni: otodidak dan sekolah. Salah satu DOP film Indonesia, Amalia T.S. yang sudah menggarap banyak film diantaranya: Aruna & Lidahnya, Galih dan Ratna, Lima, Rocket Rain, Maryam, dan masih banyak lainnya. Ia memilih untuk mengambil jalur sekolah film di Institut Kesenian Jakarta. Tidak hanya sekolah, ia juga memilih untuk magang sebagai tim lighting selama 3 tahun terlebih dahulu. Amalia memilih untuk magang itu untuk menunjang kemampuannya sebagai DOP film.

Tetapi, Amalia tidak menutup kemungkinan bahwa semakin besar DOP lahir dari otodidak. Disebabkan mulai banyak informasi tentang kamera dan hal-hal penunjang lainnya di berbagai konten Youtube. Hanya saja, Amalia beberapa kali menemukan pandangan bahwa DOP hanya menaruh kamera dan “nge-roll”. Padahal, tugas dan tanggungjawab DOP lebih dari itu. Bagi Amalia, sebagai DOP juga harus memikirkan etika dalam berkreasi. Etika yang dimaksud adalah mempertimbangkan soal ilmu lighting, ilmu color theory, dan ilmu pergerakan kamera. Maka, seorang DOP harus memahami ilmu-ilmu penunjang tersebut untuk menghasilkan gambar yang menarik.

Mari kulik lebih dalam tentang DOP film dari salah satu sinematografer Indonesia ini. Banyak informasi yang perlu diketahui lho! #SiasatSinema

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?