Hi, semuanya! Di postingan kali ini, kami mau berbagi sedikit informasi tentang karya terbaru kami yang berjudul Elegi Melodi. Buat pembaca blog kami atau subscriber channel YouTube kami, mungkin sudah pernah dengar sedikit tentang proyek ini. Akan tetapi, buat kalian yang belum atau ingin tahu lebih banyak soal film ini, berikut kami beberkan beberapa informasi menarik seputar film Elegi Melodi:
Elegi Melodi sejatinya adalah cerita panjang. Film ini adalah proyek film panjang pertama sutradara dan penulis Jason Iskandar, yang tentu saja juga menjadi proyek film panjang pertama Studio Antelope. Akan tetapi, supaya kalian dapat memahami lebih dahulu film panjang seperti apa yang akan kami bikin, kami memutuskan untuk membuat versi pendeknya terlebih dahulu.
Film ini sudah kami kembangkan sejak 2015. Proyek ini sudah dikembangkan di South East Asian Film Lab Singapore International Film Festival dan The Script Room British Council. Tentu saja sejak 2015, cerita proyek ini sudah banyak berubah. Elegi Melodi adalah hasil pengembangan terakhir Jason Iskandar bersama produser Florence Giovani.
Kami bekerjasama dengan beberapa aktor yang mungkin sudah kalian kenal. Dayu Wijanto pasti sudah sering kalian saksikan di berbagai film bioskop Indonesia, mulai dari Selamat Pagi, Malam; Mereka Yang Tak Terlihat; Bukaan 8; sampai Filosofi Kopi 2. Dayu Wijanto memerankan karakter Melodi.
Sementara itu, aktor-aktor lain yang terlibat antara lain Alfian Phang, yang sudah kalian saksikan di beberapa iklan-iklan televisi atau digital; lalu Melissa Karim, penyiar Jak FM, yang juga sudah malang melintang di banyak film Indonesia; dan terakhir Yoga Mohamad, yang pasti sudah pernah kalian tonton aksinya sebagai Togar, si tukang ojek sarjana, di film pendek Balik Jakarta.
Suatu ketika, teman Jason yang bekerja sebagai penata rias, menceritakan kisah seorang ibu tua yang memintanya untuk merias dirinya untuk sebuah video klip yang ia nyanyikan dan bintangi sendiri. Cerita itu membuat Jason tertarik untuk mengembangkannya lebih dalam.
Film Elegi Melodi bercerita tentang Melodi, seorang perempuan berusia 60 tahun, yang setelah divonis kanker memutuskan untuk mewujudkan cita-citanya sejak dulu: menjadi penyanyi dan merekam video klip. Ia berharap video klip tersebut bisa diputar di malam pemakamannya. Ia lalu meminta bantuan Rio, untuk membantu mewujudkan mimpinya. Tujuannya sederhana, Melodi ingin orang-orang tahu bahwa cita-citanya sejak dulu sudah tercapai. Film ini adalah cerita tentang mewujudkan cita-cita di kesempatan terakhir.
Betul, Dayu Wijanto yang berperan sebagai Melodi akan menyanyikan sendiri lagu tema film ini. Musik tema film ini, yang berjudul ‘Angan Sederhana’ ditulis oleh Dira Nararyya, yang juga bekerja sebagai perekam suara dan penata musik film ini. Sementara itu, Jason Iskandar menulis sendiri liriknya. Buat yang penasaran seperti apa hasil akhirnya, tunggu saja tanggal mainnya!
Secara garis besar, ini adalah film komedi, komedi yang pahit. Lewat film ini, kami berharap penonton bisa melihat kembali hidup dan mengingat kembali cita-cita tulus dalam diri masing-masing. Buat yang sudah suka dengan film Balik Jakarta, maka kemungkinan juga akan menyukai film ini. Makin penasaran? Tunggu saja tanggal mainnya yaaa!
Yuk baca catatan harian produksi Elegi Melodi:
This post was published on November 23, 2017 1:14 pm
Dalam dunia sinematografi, teknik editing film adalah salah satu faktor kunci yang menentukan tempo…
Dalam dunia penulisan skenario, mengatur cerita ke dalam sequence yang terstruktur dengan baik adalah kunci…
Dalam dunia periklanan yang serba cepat, iklan 30 detik menawarkan tantangan unik untuk menyampaikan pesan…
Far East Film Festival 2024 yang berlangsung antara 24 April - 2 Mei 2024 di…
Dialog vs keheningan, mana yang kamu pilih saat menulis skenario? Dalam dunia penulisan skenario, memilih…
Dalam era digital saat ini, video telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling efektif…