Web Series: Sebuah Panduan Lengkap Untuk Bisnis Anda

Di era content marketing, bentuk iklan berubah. Iklan-iklan konvensional memang belum sepenuhnya ditinggalkan, tetapi munculnya bentuk-bentuk pemasaran baru pun tak bisa diabaikan begitu saja. Salah satu fenomena yang menarik untuk kita bahas adalah web series, atau film pendek berseri yang dikemas dalam cerita seru nan kreatif.

Contoh Web Series

Studio Antelope sendiri sudah memproduksi 3 judul web series. Tahun 2016 silam, kami bekerjasama dengan Wardah dan Famous.ID untuk memproduksi Hijab Love Story 2, yang bercerita tentang hairstyle vlogger yang memutuskan untuk mengenakan hijab. Hijab Love Story 2 diperankan oleh Puteri Modiyanti dan disutradarai oleh saya sendiri. Buat yang belum menonton, silakan tonton series-nya di bawah ini:

Beberapa bulan berikutnya kami memproduksi season baru dari judul yang sama, Hijab Love Story 3, bercerita tentang persahabatan 3 perempuan dalam membangun bisnis. Ketiga perempuan itu diperankan oleh Febiola Novita, Ineke Valentina, dan Agnes Oryza. Sama seperti season sebelumnya, series ini juga mendapat sambutan yang baik dari penonton.

Web series paling baru yang kami produksi adalah Prince Darling. Berbeda dengan dua judul di atas, Prince Darling The Series cukup unik, karena bertema lingkungan dan bergenre romance fantasy. Prince Darling bercerita tentang seorang pangeran dari kerajaan fiksi, yang dikutuk ke masa depan oleh sang raja, karena malas, nakal, dan tak mencintai lingkungan. Di masa depan yang sudah gersang, ia harus menanam 100.000 pohon di seantero Jawa untuk bisa kembali ke kerajaannya.

Prince Darling diperankan oleh Luthfi Aulia, yang juga bermain di dua web series kami sebelumnya, bersama Rachel Amanda, yang sedang naik daun pasca film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Sementara itu, Rein Maychaelson, yang sudah cukup dikenal di skena film independen Indonesia, didapuk menjadi sutradara web series ini. Web series, yang bekerjasama dengan Djarum Foundation ini, dikembangkan secara kreatif dan diproduksi oleh Studio Antelope.

Aspek Yang Perlu Diperhatikan

Aspek terpenting dari web series adalah cerita. Melalui cerita, Anda bisa mengantar value brand Anda kepada penonton secara halus. Memang, web series bukanlah sarana yang tepat untuk memberikan informasi produk yang merinci, tetapi dengan adanya karakter, konflik, dan cerita, web series adalah kendaraan yang tepat untuk memperkenalkan visi bisnis Anda. Dengan kata lain, web series berguna untuk membangun brand awareness bisnis Anda.

Saya akan gunakan Prince Darling sebagai contoh. Di awal mula proyek ini, kami dari Studio Antelope berdiskusi banyak dengan Djarum Foundation selaku penggagas. Ketika itu, Djarum Foundation masih mencari strategi komunikasi yang tepat untuk Siap Darling, salah satu kegiatan Djarum Foundation yang fokus pada lingkungan. Ketika itu belum tercetus ide untuk membuat web series.

Prince Darling, salah satu web series yang dibuat oleh Studio Antelope bekerjasama dengan Djarum Foundation.

Seiring diskusi berkembang, kami mulai memahami kebutuhan Djarum Foundation. Mereka menginginkan komunikasi yang ringan, kreatif, dan menarik agar bisa menyentuh target utama kegiatan mereka: yaitu generasi Z, yang mayoritas masih duduk di bangku kuliah. Oleh karena itu, kami datang dengan ide web series yang sudah saya ceritakan di atas.

Kami membawa ide itu atas beberapa alasan. Pertama, kami yakin salah satu cara untuk menggapai penonton yang disasar, generasi Z, adalah menyajikan karakter yang relevan, lengkap dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Untuk itu, kami menggunakan karakter Darla, mahasiswi jurusan Ilmu Budaya yang diperankan oleh Rachel Amanda. Persoalan cinta dan kuliah yang dihadapinya sangat relate dengan persoalan mahasiswa pada umumnya.

Alasan kedua, cerita yang kami bawa mewakili brand value dari Djarum Foundation dan Siap Darling. Salah satu ajakan kegiatan Siap Darling adalah untuk menanam pohon di sekitaran candi untuk melindungi dan melestarikan candi sebagai warisan budaya. Dalam hal ini, kami menggunakan karakter Prince Darling, seorang putra mahkota kerajaan yang sedang menjalani hukuman dari sang raja.

Alasan ketiga, genre yang kami tawarkan sedang banyak disukai oleh mahasiswa. Bukan rahasia lagi, bahwa ada banyak drama-drama Korea yang mengusung genre serupa: fantasy romance. Sebut saja Goblin, yang merupakan salah satu drama Korea tersukses sepanjang masa. Selain Goblin, tak terhitung judul lain yang tidak kalah menarik, seperti Hotel del Luna, W, The King: Eternal Monarch, dan masih banyak lagi.

Keuntungan Web Series

Bagaimana dengan hasilnya? Dari tiga minggu penayangan Prince Darling, series ini meraup 3,9 juta viewers. Tidak hanya itu, Prince Darlingw The Series juga menghasilkan lebih dari 10.700 likes dan 1926 komentar. Tak berhenti sampai di sana, selama Prince Darling The Series tayang, channel YouTube Siap Darling mendapatkan lebih dari 10.000 subscribers baru!

Sebagai perbandingan, Studio Antelope pernah membuat video iklan berdurasi 1 menit dengan budget yang kurang lebih sama. Namun hasilnya jelas berbeda. Jumlah likes tidak hampir seperempatnya dan jumlah komentar bahkan tidak sampai sepersepuluhnya. Selain itu sejauh pengamatan saya pertumbuhan subscribers channel yang bersangkutan juga amat sangat tidak signifikan.

Dengan kata lain, web series menawarkan kekuatan yang tidak dimiliki bentuk video lain: engagement. Karakter yang menarik, konflik yang menggugah, dan latar yang relate dengan penonton, adalah kunci yang membuat web series menjadi bentuk content marketing yang tak bisa disamakan dengan yang lain.

Perlakukan Seperti Film Bioskop

Salah satu aspek lain yang sering luput ketika membuat web series adalah aspek promosi. Saya percaya sebagus apapun karyanya, apabila tidak didukung dengan materi promosi yang baik, maka hasilnya tidak maksimal. Salah satu pendekatan yang kami terapkan ketika memproduksi web series adalah memperlakukannya seperti film bioskop.

Teaser Poster Prince Darling The Series

Anda tahu film bioskop tidak pernah berdiri sendiri. Di balik film utamanya, ada banyak konten pendukung yang dibuat dengan tujuan mempromosikan film utamanya. Nah begitu pula dengan web series, selain memproduksi konten utamanya, sebaiknya sediakan pula dana, waktu, dan tenaga untuk membuat konten pendukung, seperti foto dan video behind the scene, poster, trailer, dan lain sebagainya.

Ketika membuat Prince Darling, kami tidak hanya menyiapkan 3 episode utamanya. Kami juga menyiapkan konten-konten pendukung, antara lain video behind the scene, wawancara dan permainan seru dengan aktor utama, poster, trailer, meme, infografis, dan masih banyak konten media sosial lainnya yang kebanyakan kami bagikan di Instagram.

Meme, salah sat cara promosi yang menarik.

Rachel Amanda, pemain Prince Darling The Series

Kesimpulan

Web series sangat cocok buat bisnis yang membutuhkan brand awareness dan engagement antara brand Anda dengan publik. Seperti yang sudah saya jelaskan di awal, web series memang tidak tepat untuk Anda yang ingin menjelaskan produk atau jasa secara rinci. Tetapi, lebih tepat digunakan untuk menceritakan apa value dari brand dan bisnis Anda. Bahkan lebih dari itu, Anda bisa memaparkan visi Anda sebagai perusahaan dan kenapa Anda menjalankan bisnis Anda.

Apakah Anda masih punya pertanyaan seputar web series? Kami dapat menjawab pertanyaan dan memberikan konsultasi gratis untuk Anda. Silakan hubungi kami lewat halaman kontak, atau menggunakan fitur WhatsApp for Business di sisi kanan bawah halaman ini.

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?