4 Jenis Fokus Dalam Sinematografi Yang Harus Kamu Kuasai

Dalam penceritaan secara visual, jenis fokus menjadi salah satu aspek sinematografi yang tidak kalah penting dibandingkan komposisi dan juga jenis shot. Mengapa demikian? Coba bayangkan jika kalian menonton sebuah film tanpa fokus. Tentunya kenyamanan kalian akan terganggu dan akan sulit bukan untuk kalian memahami apa yang sedang kalian lihat?

Sebelumnya kami sempat membahas beberapa topik sinematografi yang tidak kalah seru seperti jenis-jenis angle, jenis-jenis ukuran shot, dan topik-topik sinematografi lainnya yang tidak kalah bermanfaat.

Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan kupas tuntas semuanya tentang fokus. Namun sebelum itu, mari kita pahami bersama apakah fokus itu?

Apa Itu Fokus Dalam Sinematografi?

Fokus adalah ruang ketajaman yang dihasilkan oleh lensa pada kamera. Ketajaman ruang ini bisa diatur lewat aperture. Dalam sebuah frame, gambar terbagi menjadi tiga bagian yaitu foreground, middle ground, serta background dan dengan memahami teknik fokus, kita dapat mengatur bagian mana dari ketiga bagian tersebut yang ingin kita tajamkan dan kita blur.

Namun, penjelasan tentang fokus tidak sampai disitu saja. Fokus pada kamera lebih dari sekadar tentang gambar yang tajam namun juga menjadi sebuah teknik yang akan mempengaruhi reaksi penonton terhadap pesan yang akan disampaikan melalui visual itu sendiri.

Apa saja jenis-jenis fokus dalam sinematografi? Yuk kita bahas!

Selain itu, fokus juga berfungsi untuk mengarahkan perhatian penonton kepada sebuah subjek atau objek yang ada di dalam frame sehingga penonton mampu memproses informasi dan mengerti maksud dari adegan yang disuguhkan di layar.

Sadar tidak sadar, ketika kita menonton film, ada banyak jenis fokus yang dapat kita temukan. Apa sajakah itu? Yuk, kita bahas dan pahami satu per satu!

Deep Focus

Deep focus adalah jenis fokus di mana semua bagian di frame terlihat jelas dan tajam, biasanya digunakan agar penonton bisa merasakan suasana di dalam cerita. Selain itu, deep focus juga berguna untuk mengenalkan penonton kepada latar tempat dimana cerita berlangsung. Untuk mendapatkan hasil deep focus, kalian dapat mengatur T-stop atau f-stop ke angka yang lebih tinggi (f/11, f/16).

Contoh deep focus yang sangat terkenal adalah di film Citizen Kane. Lihat bagaimana ia menggunakan jenis fokus yang lebar untuk memainkan informasi di depan layar:

Shallow Focus

Jika pada deep focus semua bagian di frame terlihat tajam, berbeda halnya dengan shallow focus. Untuk jenis fokus ini, frame terbagi antara bagian yang fokus dan yang blur, biasa digunakan agar penonton memperhatikan arah tertentu.

Selain itu, shallow focus juga membantu penonton untuk memahami perasaan karakter terhadap sebuah situasi lewat ekspresi wajah aktor. Untuk mendapatkan hasil shallow focus, kalian dapat mengatur T-stop atau f-stop ke angka yang lebih rendah (f/1.2, f/2.0).

Lihat bagaimana sutradara Dennis Villeneuve kerap memainkan shallow focus untuk memperlihatkan emotional state dari karakter di depan layar:

Rack Focus

Rack focus adalah gerakan mengubah fokus di layar, biasanya digunakan untuk memperlihatkan dua objek berbeda di satu frame yang sama, biasanya digunakan untuk mengubah fokus penonton dari satu hal kepada hal yang lain dalam waktu yang singkat.

Rack focus dapat dicapai dengan cara memutar fokus pada lensa sehingga kita mendapatkan fokus kepada salah satu dari subjek atau objek berbeda yang berada di foreground atau background.

Untuk memudahkan kita memahami rack focus, coba simak esai dari Studio Binder berikut ini:

Soft Focus

Seperti namanya, soft focus membuat keseluruhan frame memiliki efek yang soft dan juga glowing, biasanya digunakan untuk memberikan kesan yang romantis atau juga surreal. Oh ya, ngomong-ngomong, penggunaan teknik fokus ini bisa kamu temukan di film-film zaman dulu loh!

Untuk mencapai gambar dengan soft focus, kalian memerlukan lensa atau filter khusus. Namun, tidak menutup kemungkinan juga untuk kalian bisa mendapatkan gambar soft focus lewat beragam tutorial DIY yang sudah banyak beredar di internet.

Itulah jenis-jenis fokus yang biasa kita temukan dalam film. Setelah membaca artikel ini, sekarang kamu bisa coba eksperimen dengan lebih kreatif. Semoga bermanfaat ya!

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?