5 Keterampilan yang Diperlukan Social Media Manager

Media sosial semakin banyak digemari tidak hanya untuk penggunaan personal, melainkan untuk kebutuhan bisnis. Banyak brand yang mengandalkan media sosial sebagai tempat promosi produk atau jasa. Tentu saja brand memerlukan seorang social media manager untuk mengelola akun media. Lalu apa saja keterampilan yang diperlukan social media manager? Sebelum memasuki pembahasan tentang keterampilan social media manager, lebih baik membahas tugas atau deskripsi kerja social media manager.

Tugas Social Media Manager

Social media manager adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengelola seluruh aktivitas dan strategi media sosial perusahaan. Tugas-tugas yang biasanya dilakukan seorang social media manager, sebagai berikut:

  • Menetapkan strategi dan target dalam meningkatkan engagement media sosial dan brand awareness.
  • Menyesuaikan topik konten dan gaya bahasa dengan target konsumen dan audiens media sosial.
  • Membuat relasi baik dengan influencer, baik di media sosial maupun secara langsung.
  • Memonitor dan melaporkan performa tiap konten yang sudah dipublikasi secara berkala, misal per hari, per satu minggu, dan per satu bulan.
  • Memberikan insight atas hasil performa media sosial sebagai bahan evaluasi dan pengembangan.

Seluruh tugas social media manager, tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kolaborasi kerja dengan seorang desainer grafis. Keduanya harus memiliki visi yang sama di tiap konten yang akan dibuat. Hal ini mengingat konten informasi perlu dikemas semenarik mungkin agar menggaet rasa penasaran followers.

Demi mendukung tugas atau pekerjaan social media manager tersebut, ada beberapa keterampilan atau skill yang diperlukan. Apa saja keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi social media manager?

Riset

Apa Tugas Social Media Manager?

Sebelum membuat konten, perlu melakukan riset. Riset ini bisa menjadi beberapa arti, yaitu:

  • Riset pola perilaku target audiens
    Konten yang akan disuguhkan perlu disesuaikan dengan kebiasaan, hobi, topik obrolan target konsumen atau audiens. Hal ini akan memudahkan dalam menentukan cara menyampaikan informasi yang paling tepat. Banyak ketentuan media sosial atas hasil riset dan pertimbangan pola perilaku audiens, seperti pemilihan warna, gaya bahasa, jam tayang, dan topik konten. Misal, menetapkan jam tayang untuk audiens ibu rumah tangga dengan mahasiswa tentu akan berbeda.
  • Riset pada tren terkini
    Tidak dapat dipungkiri jika media sosial menjadi salah satu alternatif untuk mengetahui informasi secara cepat. Oleh karena itu, social media manager perlu jeli dan gesit dalam menemukan tren terkini. Menerapkan tren terkini tidak perlu secara gamblang dibuatkan konten khusus, apalagi jika tren tidak relevan dengan karakteristik brand. Misal, bisa diaplikasikan di caption yang identik dengan tren tersebut.
  • Riset sumber konten
    Tentu saja sebelum mengunggah dan menyuguhkan konten secara publik, perlu adanya riset sumber. Buku, artikel, koran, bahkan film bisa menjadi bahan ide untuk membuat konten. Hanya saja, butuh adanya validasi atau mengecek keabsahan sumber tersebut agar tidak menyebarkan informasi yang keliru.

Kreativitas

Social Media Manager Adalah Seseorang yang Mengelola Media Sosial
Anggaplah membuat konten adalah bagian dari karya atau kreasi, jika mempertimbangkan konten di media sosial bukanlah sebuah hal yang saklek. Perlu adanya keterampilan kreativitas untuk menemukan ide konten yang out of the box, tapi tetap relevan. Tidak hanya menjadi kreatif tetapi juga perlu untuk bisa dinamis demi menyesuaikan perubahan yang cepat di media sosial.

Kreativitas tidak hanya diasah melalui perbanyak referensi, tetapi cobalah melakukan aktivitas di luar rutinitas. Hal ini bisa mendorong untuk mendapatkan penemuan unik yang mungkin selama ini tidak pernah terpikirkan. Misal, jika biasanya pergi ke kantor dengan kendaraan pribadi, cobalah menggunakan angkutan umum yang khas dengan stiker ‘nyeleneh’-nya. Siapa tahu stiker angkot itu bisa menjadi inspirasi untuk tema konten media sosial, ‘kan?

Copywriting

Copywriting, keterampilan yang dibutuhkan oleh social media manager
Menjadi seorang social media manager memerlukan keterampilan menulis yang baik. Mengomunikasikan informasi atau pesan melalui media sosial yang paling dasar adalah melalui tulisan. Tantangannya adalah konten di media sosial lebih baik singkat, padat, namun tetap menjelaskan. Semakin mudah copywriting yang dipahami, tandanya copywriting tersebut bisa dibilang baik.

Untuk mendukung copywriting yang ciamik, sempatkanlah untuk menelusuri Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tesaurus. Kedua website itu membantu untuk memperluas pengetahuan bahasa. Tentu saja kamus dan tesaurus disesuaikan dengan bahasa yang digunakan untuk menulis konten. Hanya saja, perlu diingat tetaplah memilih kata atau gaya bahasa yang sesuai dengan target audiens, karena yang paling penting adalah audiens paham!

Desain

Keterampilan Desain Penting untuk Social Media Manager

Desain visual menjadi salah satu poin utama untuk menarik perhatian audiens, apalagi jika platform media sosial yang digunakan adalah Instagram. Menjadi social media manager perlu memiliki keterampilan desain, tidak harus secara teknis pengerjaan, tetapi punya pemahaman desain yang menarik. Meskipun konten akan dibuat oleh desainer grafis, tapi social media manager bisa memberikan saran desain visual atau memberikan referensi visual yang bisa mendukung impressions dan engagement.

Keterampilan desain tentu juga bisa diasah atau dipelajari. Misalnya dengan rajin membuka website yang menyediakan referensi desain, seperti Pinterest dan Behance.

Analisis

Kemampuan Analisis Dibutuhkan Sebagai Social Media Manager
Setelah melakukan strategi dan eksekusi konten, maka sekarang perlu untuk menganalisis performa konten. Analisis ini untuk melihat seberapa engaging konten dengan mempertimbangkan tipe konten, warna, jam tayang, hingga penulisan caption. Hasil analisis tersebut bisa menjadi bahan evaluasi untuk menetapkan strategi media sosial selanjutnya.

Tenang saja, karena banyak social media analytics tools yang sangat membantu pekerjaan social media manager. Tidak hanya menganalisis, tetapi juga bisa membantu dalam penjadwalan konten. Jika media sosial yang digunakan fokus pada Instagram, ada juga aplikasi pengatur feed Instagram yang bisa digunakan. Beberapa social media analytics tools yang bisa digunakan antara lain: Sprout Social, HootSuite, Iconosquare, dan masih banyak lainnya.

Selain lima keterampilan yang dibutuhkan menjadi social media manager di atas, ada hal lain yang perlu dimiliki, yakni konsistensi. Performa media sosial bisa menjadi baik jika konten diunggah secara konsisten. Seluruh aspek perlu dilakukan secara konsisten, baik jenis konten, gaya bahasa, jadwal tayang, hingga desain visual.

Semoga artikel ini bermanfaat, tidak hanya dalam memanajemen media sosial perusahaan tetapi juga akun media sosial pribadi.

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?