Tips Membuat Karakter dalam Film untuk Penulis Skenario

5 Tips Menciptakan Karakter Dalam Film untuk Para Penulis Skenario

Menulis skenario adalah suatu hal yang kompleks, karena harus menyatukan beberapa elemen sekaligus dalam lembar demi lembar. Elemen itu di antaranya adalah alur cerita, gambaran aksi yang jelas untuk mempermudah kinerja seluruh kru film, detail kata yang digunakan tiap karakter, penciptaan karakter, dan lain sebagainya. Karena cukup kompleks, kalian bisa mempelajari dan memperdalam tiap elemen itu dengan teliti. Dalam menciptakan skenario tentu kalian harus menuliskan seluruh elemen tersebut, untuk membuat skenario yang menarik dan apik. Karakter dalam film juga jangan ketinggalan!

Hal yang lebih baik kalian dahulukan dalam menulis skenario sebelum melangkah terlalu jauh adalah menciptakan karakter. Coba kalian ingat-ingat lagi, film apa yang memorable untuk kalian? Apakah karakternya mampu membuat kalian berempati, atau bahkan karakter itu bisa membuat perasaan kalian ikut terbawa emosi?

Nah untuk dapat membuat karakter-karakter yang unik, berikut 5 tips menciptakan karakter dalam film.

Buatlah Karakter Yang Believable

5 Tips Menciptakan Karakter dalam Film
Kalian bisa menggunakan formula tiga dimensi karakter. Tiga dimensi karakter ini adalah fisiologis, sosiologis dan psikologis. Fisiologis adalah bagaimana karakter tampak secara fisik, misalnya tinggi badan, warna kulit, warna mata, perawakan tubuhnya, potongan rambut, tahi lalat, bekas luka, dan lain-lain. Sosiologis adalah bagaimana karakter hidup bersosialisasi dan bagaimana orang lain melihat mereka di kehidupan sosial. Misalnya saja, apa agamanya, apakah dia ketua RT, sikapnya bijaksana, suka kerja bakti di kampung, dia berasal dari suku apa, bagaimana kelas sosialnya, pekerjaannya, teman-temannya, dan lain-lain. Psikologis adalah berhubungan dengan kejiwaan dan perasaan karakter. Misalnya saja bagaimana pikirannya, apa kemauannya, ketakutan, fobia, emosi, mentalitas, dan lain-lain.

Ciptakan Background Story

Kenapa background story itu penting? Tentu saja karena masa lalu adalah tahap yang akhirnya membentuk karakter itu hingga sekarang. Contohnya karakter punya trauma terhadap air karena dulu ia pernah melihat bagaimana tsunami menelan banyak korban termasuk keluarganya sendiri. Dengan menciptakan background story karakter kalian akan punya layer yang lebih kompleks dan bertekstur. Jika kalian masih belum bisa menciptakan background story, kalian bisa mencoba dengan diri kalian sendiri, atau orang terdekat. Kebanyakan dari kalian atau orang lain pasti memiliki cerita di balik karakter-karakter unik mereka yang tercipta saat ini. Karakter yang mengacu pada peristiwa di masa lalu akan memperluas cakupan cerita dan memberi karakter sebuah perkembangan yang lebih baik dalam cerita.

Punya Tujuan Dan Motivasi yang Jelas

Tentukan Motivasi dan Tujuan yang Jelas
Semua elemen dalam pembuatan skenario tentu harus memiliki motivasi yang jelas. Jika tidak memberikan dampak atau efek besar dalam cerita, lebih baik tidak dituliskan karena hanya akan membuat pembaca skenario atau penonton film menjadi rancu dan tidak fokus pada cerita yang ingin disampaikan. Begitu juga dengan menciptakan karakter dalam film, karakter yang dibuat harus mempunyai tujuan dan motivasi yang jelas. Ini menjadi penting untuk menggerakan alur cerita yang kalian buat. Jika karakter tidak memiliki tujuan dan motivasi yang jelas maka cerita tidak akan berjalan atau terkesan datar. Beberapa penulis skenario bahkan menuliskan tujuan atau keinginan karakter di dalam premis mereka. Misalnya, karakter A ingin menjadi musisi terkenal namun ia harus dihadapkan dengan orang tuanya yang tidak suka musik. Di sinilah karakter A harus termotivasi untuk mencapai tujuannya menjadi musisi terkenal. Bagaimana ia termotivasi, kalian harus melihat dengan jeli karakter yang kalian ciptakan. Misalnya, karakter A adalah orang yang ambisius, jadi dia nekat kabur dari rumah dan pergi merantau ke luar kota seorang diri.

Kekuatan Dan Kelemahan Karakter

Kekuatan dan kelemahan seorang karakter pasti akan sangat realistis di mata pembaca dan penonton film. Karena pada dasarnya tidak ada yang sempurna di dunia ini. Jika kalian punya kelebihan, pasti punya kekurangan, begitu juga dalam menciptakan karakter. Ia pasti punya kekuatan dan kelemahan juga. Misalnya kalian sedang menciptakan karakter antagonis. Poin-poin yang seharusnya kalian tulis adalah bagaimana kekuatan dia dalam melakukan perlawanan, atau bersikap jahat pada sang protagonis, tanpa melupakan kelemahannya. Misalnya, ternyata karakter antagonis ini kelemahannya adalah ketika ia bertemu dengan ibunya yang lebih galak, atau bisa jadi karakter ini tidak bisa berada di tempat tinggi karena trauma mendalam. Selain itu, kalian juga bisa membedah kekuatan dan kelemahan mereka dengan unsur: MAU, MAMPU, BISA, dan BOLEH. Mau dan mampu adalah faktor internal, yang berhubungan dengan mimpi, keinginan, dan asumsi. Sedangkan bisa dan boleh adalah faktor eksternal yang berhubungan dengan fasilitas dan status mereka. Jika salah satu dari keempat unsur tadi dihambat maka terjadilah konflik dan kalian bisa menjadikannya sebuah kelemahan sang karakter.

Berikan Dialog yang Menarik

Berikan Dialog yang Menarik untuk Karakter dalam Film
Karakter butuh dialog yang menarik dan berciri khas. Membuat dialog yang menarik tidak harus dituliskan secara frontal dan gamblang. Ingat, show don’t tell. Selagi masih bisa divisualkan dengan aksi atau ekspresi, akan lebih baik. Semua dialog yang ditulis tentu harus punya motivasi yang jelas. Dialog yang menarik dan kuat akan memberitahu penonton siapa karakter itu, apakah dia introvert atau ekstrovert, apakah dia ambisius, apakah dia sabar dan menerima keadaan, dan lain-lain. Dalam membuat dialog, kalian juga harus paham konteks. Misal karakter A adalah seorang bos dan karakter B adalah karyawannya, maka pilihlah kalimat yang terdengar berjarak, atau kaku, namun semua tergantung dalam konteksnya. Bisa jadi karakter A dan karakter B yang kalian ciptakan adalah dua orang yang sudah berteman lama, bisa jadi mereka akan terdengar akrab. Jadi jangan takut untuk menuliskan kalimat-kalimat keseharian seperti, “Lo lembur lagi hari ini?”, “Gue harus pergi dulu”, dan lain sebagainya. Yang penting paham konteksnya.

Dalam menciptakan karakter dalam film, sebaiknya kalian harus mencintai dan berempati padanya. Jika mengalami writer’s block, kalian bisa melihat ke teman-teman, atau ke diri kalian sendiri. Dengan begitu, karakter yang kalian ciptakan akan menarik, unik, dan believable.

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?