FIlm-Film Warkop DKI dan Perannya di Industri Film Indonesia

Setiap musim liburan tiba, film-film klasik Indonesia pun ramai ditayangkan di berbagai macam stasiun televisi. Salah satu franchise yang selalu nancep di ingatan kita adalah WARKOP. Kelucuan Dono, Kasino dan Indro pasti masih terukir indah di memori. Coba kita nyanyi bareng petikan lagu yang ada di film Warkop DKI di bawah ini:

“Shia wa shi wa… Uono, Ueni… Yang Baju Merah Jangan Sampe Lolos!”

Sekilas Kisah Terbentuknya WARKOP DKI

Apakah kamu ingat nadanya? Okey… Warkop memang menjadi salah satu pengaruh kuat bagi perfilman Indonesia, khususnya untuk film-film bergenre komedi. Film-film warkop memiliki formula naskah cerita khas komedi slapstick namun juga dikombinasikan dengan komedi intelektual yang mengkritik situasi politik dengan cerdas. Hal itu berawal dari obrolan Radio Prambors yang digagas oleh Temmy Lesanpura, dengan memanggil Wahyu Sardono (Dono), Kasino Hadiwibowo (Kasino), Indrodjojo Kusumonegoro (Indro), Nanu dan Rudi Badil pada tahun 1974. Seiring berjalannya waktu, hanya Dono, Kasino dan Indro yang melanjutkan kiprah sebagai pelawak. Akronim nama mereka menjadi DKI, sehingga nama grup lawak ini adalah Warkop DKI.

Film Warkop DKI yang selalu lucu sepanjang masa

Formula Komedi dalam Film WARKOP DKI

Kali ini, kita akan bahas tentang formula naskah film-film Warkop DKI. Formula naskahnya diawali dengan urutan khas komedi slapstick: SET-UP → PROBLEM → ACT → FAILURE. Set-up atau permasalahan awal diinisiasi oleh Kasino. Setelah itu, Indro memanas-manasi dengan membuat masalah tambahan atau memperparah keadaan. Pada tahap ACT, mereka akan mencoba memecahkan masalah. Namun, pemecahan masalah tersebut berujung pada kegagalan dan biasanya, DONO yang menjadi korban.

Warkop DKI tidak hanya menyajikan guyonan-guyonan slapstick. Grup legendaris ini juga menampilkan lelucon yang menyentil ketimpangan sosial pada masa Orde Baru. Sebut saja salah satu jokes Kasino yang sedang berjualan koran di perempatan jalan. Koran yang dijual hanyalah kertas kosong. Namun, ketika seorang supir taksi membeli koran tersebut, Kasino menambah kalimat headline dalam ‘jualannya’, seperti, “yak! Seorang supir kena tipu. Korannya, koran.”

Sesungguhnya, lelucon itu adalah kritik terhadap Orde Baru yang mulai memanipulasi pers dan pemberitaan media massa, khususnya media cetak.

Warkop Mengajak Orang Indonesia untuk Menertawakan Diri Sendiri

Ada banyak pesan Warkop DKI bagi penontonnya. Salah satu pesan yang sering digaung-gaungkan adalah, “tertawalah sebelum tertawa itu dilarang.” Warkop DKI mengajak para penonton untuk merayakan hidup di masa-masa sulit berekspresi, seperti pada masa Orde Baru.

Dono Kasino Indro, tiga sejoli di Warkop DKI

Warkop DKI Memberikan Pengaruh bagi Cerita Komedi Lainnya

Pada dasarnya, Warkop DKI memberikan pengaruh kuat bagi industri film Indonesia, khususnya film ber-genre komedi. Setelah menyandang status ‘legenda’, film Warkop DKI dibuat versi reborn, bahkan hingga 3 jilid. Ini merupakan sebuah kerinduan akan keberanian sosok Dono, Kasino dan Indro dalam melawak sekaligus mengkritik. Akan tetapi, franchise baru Warkop DKI Reborn memiliki banyak kelemahan, khususnya pada alur cerita.

Terlepas dari itu, Warkop DKI telah memberikan pengaruh bagi perkembangan film komedi Indonesia. Beberapa formula ini bisa kita temukan di film-film komedi Indonesia masa kini.

Formula Humor Agresif & Represif

Formula ini paling umum ditemukan di berbagai konten film atau serial komedi. Seperti halnya Kasino yang selalu menyerang kelemahan Dono dalam hal intelektual, humor agresif mengajak kita menertawakan kelemahan diri sendiri. Jika tidak dibawakan dengan isu terkini, formula humor ini akan dicap ‘kampungan’. Oleh karena itu, Warkop DKI mengajak kita untuk menertawakan kelemahan tanpa meninggalkan isu sosial yang sedang terjadi.

Formula Humor Kelas Sosial

Ini adalah formula humor yang bisa dibilang “Indonesia Banget”. Gap kelas sosial antara orang kaya dan orang miskin, ataupun orang desa dan orang kota, sangat kental ditunjukkan dalam film-film warkop. Sebut saja film warkop yang pertama dengan judul MANA TAHAN (1979). Dono, Kasino dan Indro sama-sama berasal dari desa dan melancong ke Jakarta untuk kuliah. Pada saat melihat perbedaan kelas sosial di Jakarta, Dono bermaksud membeli mobil supaya terlihat keren. Masalahnya, ketika orang desa memiliki sebuah mobil, maka dandanan mobilnya pun ikut terlihat ‘ndeso‘.

Komedi Warkop DKI  yang Berperan di Industri Film Indonesia

Formula Humor Senjata Makan Tuan

Selain formula humor kelas sosial, formula Senjata Makan Tuan menjadi salah satu cara untuk menampilkan kelucuan tanpa harus mengeluarkan banyak candaan secara verbal. Formula ini dimulai dengan tokoh yang memulai usaha untuk mendapatkan sesuatu dengan bantuan alat canggih, namun alat tersebut berbalik menyerang pemiliknya. Film Warkop yang menampilkan formula ini adalah DONGKRAK ANTIK (1982). Seorang bos ingin mendapatkan perhatian dari seorang gadis bernama Anunya (Meriam Belina). Dengan bantuan mantra dukun, Bos tersebut berniat memikat Anunya. Mantra itu dirancang oleh Kasino untuk membohongi si Bos, supaya Anunya dapat dipikat oleh Dono, Kasino dan Indro. Dalam mantra itu, si Bos diwajibkan membaca puisi dengan melempar empat buah Jeruk Bali. Masalahnya, keempat Jeruk Bali itu mengenai orang-orang yang lagi lewat dan Bos harus ditimpuk oleh warga sekitar.

Formula Humor Receh/ Konyol

Sebelum account Instagram receh bertebaran di jagat media sosial, Warkop DKI telah memulai jokes receh di jagat perfilman Indonesia. Formula ini menekankan sesuatu yang konyol dan tak manusiawi, namun terjadi juga. Sebagai contoh, jokes receh dimunculkan di film Warkop DKI berjudul Bebas Aturan Main (1993). Dalam film ini, Dono, Kasino dan Indro berniat berpacaran dengan Yuli, Nela, dan Lisa. Namun, ayah ketiga cewek tersebut sangat galak dan protektif. Demi melancarkan niatnya, Dono pun menyamar menjadi patung Michael Jackson yang dihadiahkan kepada ayah Yuli, Nela, dan Lisa. Ketika menyamar, Dono diwajibkan membuat foto skandal si ayah dengan pembantunya. Namun, pada saat menunggu momen yang tepat, Dono kebelet pipis lalu buang air kecil di gelas minuman si ayah. Tanpa ragu-ragu, sang ayah meminum air seni itu lalu marah-marah kepada pembantunya.

Nah, itulah buah kiprah grup lawak legendaris Warkop DKI di dunia sinema Indonesia. Apakah kamu berniat menontonnya lagi dan lagi? Menurut pendapat penulis, menonton film Warkop DKI itu tidak menimbulkan efek bosan.

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?