Apa Sih Perbedaan Videografi dan Sinematografi? Ini Penjelasannya!

Peralihan analog menuju digital dapat dikatakan cukup banyak berkontribusi dalam perkembangan teknologi di berbagai bidang industri. Tak terlepas pula teknologi pada bidang audio/visual, khususnya industri film. Dapat dikatakan demikian karena peralihan tersebut mampu mengubah atau bahkan melahirkan istilah-istilah yang belum pernah ada sebelumnya. Sebelumnya, istilah “sinematografi” hanya merujuk pada sebuah disiplin ilmu yang merupakan salah satu aspek yang membangun sebuah film. Namun, dewasa ini tak jarang pula kita mendengar istilah tersebut digunakan di luar industri film. Kerap terjadi penggunaannya pada seni dalam memproduksi sebuah video, yang sebenarnya lebih tepat jika menggunakan istilah “videografi”. Meski sama-sama merupakan istilah dalam bidang audio/visual dan terasa tipis perbedaannya, perbedaan videografi dan sinematografi sebenarnya cukup jelas. Untuk menghindari timbulnya kekeliruan yang berkelanjutan, simak pembahasan apa yang sebenarnya menjadi perbedaan videografi dan sinematografi berikut ini!

Sejarah

Sejak lahirnya industri film, istilah sinematografi merujuk pada sebuah disiplin ilmu yang dipelajari dan diterapkan oleh profesi sinematografer atau yang biasa disebut dengan DP/DoP (Director of Photography) dalam sebuah produksi film. Sinematografi meliputi segala elemen visual yang akan ditampilkan pada layar ketika film ditayangkan. Elemen-elemen tersebut meliputi framing, zooming, exposure, tata cahaya, komposisi, pergerakan kamera, sudut-sudut kamera, pemilihan film, pemilihan lensa, fokus, warna, penggunaan filter, dan depth of field. Sedangkan istilah videografi muncul setelah adanya medium elektronik untuk menangkap sebuah gambar bergerak yang berbasis digital yaitu kamera video, karena video yang dihasilkan memang dikhususkan untuk ditayangkan pada medium elektronik seperti untuk kepentingan tayangan televisi, internet, dan layar elektronik lainnya.

Medium

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemilihan film yang berupa seluloid menjadi salah satu elemen dalam sinematografi. Namun, seiring dengan perkembangan digital saat ini, medium untuk menangkap gambar bergerak atau sinema tak hanya terbatas pada film seluloid atau kamera film saja. Kini telah banyak dijumpai pula sinematografer yang beralih menggunakan kamera berbasis digital, hal ini terjadi karena teknologi pada kamera film digital yang memungkinkan untuk terus berkembang. Produk akhir yang dihasilkan memang dapat dikatakan serupa dengan video yang sama-sama dihasilkan menggunakan kamera digital. Meski demikian, sinematografi tetap berdiri sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengutamakan elemen-elemen visual yang penting dalam membangun sebuah film. Medium yang sama tak serta menjadikan tujuan dalam menciptakan sebuah produk sama pula.

Perbedaan Sinematografi dan Videografi

Teknis

Biasanya videografi mencakup tahap pascaproduksi seperti editing, dan biasa pula terjadi tahapan tersebut dikerjakan oleh orang yang sama. Seorang videografer dapat bekerja sendiri atau dalam tim, sedangkan sinematografi dipastikan membutuhkan sebuah kerja tim dikarenakan skala produksi yang berbeda. Biasanya sinematografer tak bekerja mengoperasikan kamera secara langsung, melainkan membutuhkan seorang asisten kamera pada tahap produksi. Sebenarnya, kekeliruan yang kerap terjadi dapat dikatakan pula disebabkan oleh penggunaan istilah-istilah yang sama dalam videografi dan sinematografi yang kemudian menjadi rancu.

Esensi

Videografi yang berbasis digital mengutamakan teknik mengoperasikan kamera, seni menangkap momen, dan menghasilkan video dengan kualitas baik. Namun, dengan mempertimbangkan elemen-elemen tersebut bukan berarti video yang dihasilkan ditujukan untuk kepentingan sinema atau film. Sedangkan sinematografi dapat dikatakan sebuah seni dalam menyampaikan sebuah pesan dan merepresentasikannya melalui visual. Sinematografi sendiri merupakan bentuk komunikasi visual atau bahasa kedua setelah cerita yang hendak disampaikan melalui sebuah film.

Apakah kamu ingin menjadi sinematografer? Tapi bingung cara mulainya? Studio Antelope pernah berbincang dengan salah satu DoP film Indonesia, Amalia Trisna Sari yang membagikan tips menjadi DoP!

Setelah mengetahui perbedaan videografi dan sinematografi, tentunya kita mesti dapat memposisikan istilah yang tepat untuk profesi yang dikerjakan. Apakah kamu seorang videografer? Atau seorang sinematografer? Terlepas menjadi seorang videografer atau pun sinematografer yang sedang kamu jalani, yang terpenting keduanya sama-sama dapat menjadi jalan kita untuk #BikinDanBerbagi, ya!

No Comments
  • mai
    Posted at 17:53h, 18 July

    aku suka wawancara kyk gini, keliatan simpel tapi sbnrnya ngulik lebih dalam topik yg ada

    • Bikin dan Berbagi
      Posted at 17:20h, 20 July

      Terima kasih banyak atas komentarnya! Semoga bermanfaat 🙂

  • Domingos de Carvalho Pinto
    Posted at 15:42h, 02 May

    Thank’s Amalia atas pencerahan nya tentang videography and cinematography.

    Salam
    Domingos Pinto
    Timor Leste

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?