Screenwriting

Unsur Menarik Dalam Cerita Yang Sering Terlupakan Pembuat Film

Share

Walaupun pembuat film sudah memahami dan menguasai teori dan teknis pembuatan film, namun terkadang film tersebut masih terasa kurang menarik bagi audiensnya. Mengapa demikian? Tentunya banyak variabel yang menentukan status ‘menarik’ dalam sebuah film, tetapi beberapa poin yang akan kita bahas dapat dipertimbangkan untuk memperkuat identitas film yang sedang kamu garap. Ini dia 5 unsur menarik dalam cerita yang sering terlupakan oleh pembuat film:

Familiaritas Audiens & Karakter

Film yang menarik tidak selalu datang dari ide yang megah dan penuh fantasi. Ada kalanya audiens lebih tertarik menonton film yang terasa dekat dengan realita yang mereka jalani. Mengapa demikian? Sebab cerita yang sederhana memiliki unsur yang familiar dengan dirinya sendiri.

Teori ini tentunya terasa berseberangan dengan jumlah film bergenre fantasi yang legendaris dan memiliki tempat sendiri di hati para penggemarnya. Namun jika diperhatikan, sebenarnya film-film tersebut tetap berpegang teguh pada ide yang sederhana, sebut saja Harry Potter. Sekalipun anak lelaki berkacamata bulat itu berpetualang untuk melawan penjahat yang tidak memiliki hidung, seri film Harry Potter tetap bersentuhan dengan isu-isu yang dekat dengan karakternya sebagai manusia, seperti bagaimana ia membangun relasi pertemanan, jatuh cinta, hingga bergumul dalam konflik keluarga.

Sederhananya, buatlah film yang tidak hanya fokus pada aspek visualnya saja, tetapi juga aspek manusia-nya. Tempatkan diri kita dalam karakter tersebut dan bayangkan bagaimana karakter tersebut menjalani hidupnya. Permasalahan apa yang ia hadapi dengan dirinya sendiri, dengan lingkungan dimana ia tinggal, dan juga orang-orang di sekitarnya. Sebab seperti karakter dalam film, sebenarnya kita juga menemukan konflik dengan diri kita sendiri dan semua bagian yang hidup di sekitar kita secara bersamaan, dengan kadar dan laju yang berbeda-beda.

Dialog, Susah-Susah Gampang

Unsur menarik dalam cerita lainnya yang sering terlupa adalah dialog. Dialog merupakan salah satu unsur film yang paling tricky bagi sebagian penulis. Terkadang alur film yang menarik malah akan membuat audiens kecewa karena dialog terasa hampa atau tidak sesuai dengan tone sebuah film.

Untuk mengemas film yang menarik, proses penyesuaian dialog ini harus dilakukan dengan baik dari penyusunan hingga eksekusi di depan kamera oleh para pemain. Beberapa penulis menulis dialog secara garis besar sehingga dapat diimprovisasi oleh pemain, tetapi ada juga penulis yang membuat dialog dengan detail sehingga apa yang kita tonton dalam film sesuai dengan naskah yang ditulis.

Walaupun caranya beragam, tetapi satu hal penting yang perlu diingat adalah dialog merupakan percakapan realistis yang diberikan bumbu dramatis. Dialog yang menarik sebaiknya menjadi penanda sebuah adegan atau kejadian yang akan terjadi pada bagian selanjutnya, tetapi di saat yang sama dialog tersebut tetap harus sesuai dengan tone film itu sendiri.

Kunci utamanya adalah menyesuaikan dialog dengan ciri khas karakter dalam film tersebut. Bersama dengan pemain, cobalah membaca dan menentukan bagaimana aksen, tempo serta gaya berbicara yang membedakan satu karakter dengan karakter lainnya. Dengan demikian, perbedaan tersebut dapat memberikan kesan tersendiri bagi audiens.

So what?

Ketika menyusun plot, tanyakan apa inti dari adegan atau film tersebut. Alur yang kompleks tidak selalu berbanding lurus dengan film yang bermakna dalam. Selalu posisikan diri sebagai audiens ketika membaca kembali naskah yang telah disusun, apakah film ini terasa datar saja sehingga kamu mempertanyakan kembali tujuan pembuatannya? Jika memang akhir filmnya seperti ini, memangnya kenapa?

Related Post

Jika kamu belum mampu memposisikan diri di luar naskah tersebut, cobalah minta pendapat dari teman terdekat yang tidak terlibat selama proses penyusunan naskah. Berdiskusilah apakah naskah tersebut sudah cukup dinamis dan memberikan kesan tertentu. Jika belum, kemungkinan besar masalah tersebut datang dari poin selanjutnya yang akan kita bahas bersama.

Titik Terekstrem Dalam Film

Unsur menarik dalam cerita film yang juga sering terlupakan adalah pemilihan titik klimaks. Pernakah kamu menonton sebuah film dengan opening yang luar biasa tetapi ketika selesai malah meninggalkanmu dengan perasaan kosong? Perasan kosong yang dimaksud tentu tidak sama dengan momen setelah kita menonton film yang luar biasa bagus atau film ‘mind-bending’ atau ‘mind-blowing’. Perasaan kosong ini lebih sesuai dengan pemikiran “lho, begini aja filmnya?”

Seringkali, permasalahan ini muncul dari eksekusi klimaks yang kurang maksimal. Klimaks dari sebuah film harus merangkum pemikiran dan permasalahan yang sudah dibangun di awal. Oleh karena itu, usahakan untuk membangun klimaks dengan berfokus pada satu konflik utama sementara konflik-konflik lain merupakan pendukung dari konflik utama tersebut.

Sementara pada bagian ‘puncak’, tarik salah satu mood film hingga titik terekstrim. Eskalasi mood dapat dirasakan melalui pemilihan warna, tempo serta musik yang sesuai. Contohnya pada film animasi Jepang “Weathering with You” (2019) karya Makoto Shinkai, adegan klimaks dapat menarik perhatian penuh audiens melalui tempo adegan yang cepat dan efek suara yang seolah menempatkan audiens di tengah dialog antar karakter utama.

Salah satu poin menarik lainnya adalah, pada bagian awal film menuju titik klimaks, audiens hanya mendengar sebagian aransemen musik yang diputar berulang-ulang di beberapa adegan kunci. Sehingga ketika versi panjang dari musik tersebut ditempatkan pada bagian klimaks, audiens tanpa sadar ikut merasakan resolusi dari film tersebut secara keseluruhan.

Show! Don’t Tell

Film yang menarik akan memperlakukan setiap detail yang masuk ke dalam layar film sebagai pembawa pesan tertentu. Selalu pertimbangkan kembali bagaimana latar di sekitar karakter dibangun. Keadaan di belakang karakter akan menentukan suasana adegan dan sifat karakter itu sendiri.

Jika ingin menunjukan karakter yang sedang patah hati, tempatkan karakter di sebuah meja dengan dua kursi yang hanya terisi setengah, makanan yang tersisa setengah dan gelas anggur yang retak. Jika ingin memperkenalkan seorang karakter yang sedemikian peduli dengan penampilannya, bangunlah latar yang tertata rapi dan diisi dengan beberapa cermin, perlihatkan bagaimana ia selalu merapikan rambutnya selama beberapa kali dalam jangka waktu sekian menit. Dua skenario ini dapat memberikan makna tertentu tanpa diisi dengan dialog.

Salah satu keindahan dalam film adalah closure yang ditinggalkan bagi audiens. Setiap audiens memiliki akses untuk mengisi closure tersebut dengan mencari detail-detail yang disebarkan sepanjang film. Oleh karena itu, dibandingkan membuka semua kartu cerita secara langsung, kejutkan para audiens dengan menyisipkan petunjuk yang hanya akan disadari jika audiens memperhatikan alur film dengan seksama.

Sekian beberapa poin yang seringkali terlewatkan dalam membuat film yang menarik dan tentunya meninggalkan kesan tersendiri bagi audiensnya. Meskipun terasa cukup sederhana, poin-poin ini perlu didiskusikan dengan setiap pihak yang terlibat agar dapat dieksekusi dengan baik. Selamat mencoba!

This post was published on November 10, 2020 9:00 am

Published by

Recent Posts

Menguasai Teknik Editing Film: Fast Cut vs Slow Pace

  Dalam dunia sinematografi, teknik editing film adalah salah satu faktor kunci yang menentukan tempo…

April 24, 2024

Memahami 8 Sequences dalam Penulisan Skenario: Struktur Standar Film Hollywood

Dalam dunia penulisan skenario, mengatur cerita ke dalam sequence yang terstruktur dengan baik adalah kunci…

April 23, 2024

Mengoptimalkan Pesan dalam Iklan 30 Detik: Strategi Efektif untuk Brand

Dalam dunia periklanan yang serba cepat, iklan 30 detik menawarkan tantangan unik untuk menyampaikan pesan…

April 22, 2024

Sorotan Khusus pada Sinema Indonesia di Far East Film Festival 2024

Far East Film Festival 2024 yang berlangsung antara 24 April - 2 Mei 2024 di…

April 20, 2024

Dialog vs Keheningan dalam Penulisan: Mana Yang Kamu Pilih?

Dialog vs keheningan, mana yang kamu pilih saat menulis skenario? Dalam dunia penulisan skenario, memilih…

April 19, 2024

8 Manfaat Menggunakan Video dalam Strategi Periklanan Anda

Dalam era digital saat ini, video telah menjadi salah satu alat pemasaran yang paling efektif…

April 18, 2024