Apa Itu The Purkinje Effect Dalam Sinematografi

Pernah denger istilah The Purkinje Effect? Kalau belum, jangan khawatir. Sebab bisa jadi sebetulnya kamu sudah pernah lihat efek sinematografi ini, tapi belum tau istilahnya aja.

Sering banget, kalau kita nonton film itu ketika setting-nya malam hari cahaya bulan selalu berwarna biru dan kita kehidupan sehari-hari juga menganggap cahaya bulan itu selalu berwarna biru.

Nah kira-kira kenapa ya, cahaya bulan itu identik dengan warna biru? Yuk kenalan sama Purkinje Effect!

Apa Itu The Purkinje Effect?

Sebenarnya, dalam realitanya cahaya bulan itu memantulkan cahaya matahari yang artinya warna pantulan cahaya itu cenderung putih warm atau sekitar 4000k. Namun, dalam film dan seni, cahaya bulan itu selalu berwarna biru.

Sebelum kita lanjut, kamu juga bisa baca artikel tentang konsep lighting dalam sinematografi.

Nah, hal ini yang membuat persepsi kita berpikir bahwa cahaya bulan itu memang warnanya biru. Oke, sekarang mungkin kamu akan bertanya. Kalau bulan realitanya warna putih, kenapa kita beranggapan cahaya bulan itu berwarna biru?

via GIPHY

Nah, pertanyaan ini akan ditemukan jawabannya jika kita mengenal The Purkinje Effect. The Purkinje Effect adalah kecenderungan sensitivitas luminansi puncak mata manusia untuk bergeser ke arah ujung biru spektrum warna pada tingkat iluminasi rendah.

Efek ini ditemukan oleh profesor fisiologi Johannes Purkinje. Effect ini menjelaskan bahwa manusia merasakan lebih banyak panjang gelombang biru dan hijau daripada kuning dan merah dalam situasi minim cahaya.

Kenapa Warna Biru?

Hal ini terjadi karena mata manusia memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda dalam 2 waktu yang berbeda pula. Saat siang hari, mata kita mampu menangkap spektrum warna yang lebih banyak. Sedangkan, saat malam, spektrum warna yang bisa kita tangkap lebih sedikit dan cenderung berada dalam spektrum warna biru.

Sementara itu, warna primer lainnya, seperti kuning dan merah mulai menghilang. Sehingga, pada saat shooting, terutama di malam hari, atmosfer warna biru akan terlihat lebih dominan oleh mata manusia. Hal ini yang menjadi pembeda antara karakteristik cahaya di siang dan malam hari.

via GIPHY

Jadi, inilah sebabnya mengapa kita melihat cahaya bulan (bukan bulannya) itu identik dengan warna biru, sedangkan kamera yang dikalibrasi dengan benar akan melihat bulan dan cahaya yang dipantulkannya memiliki color temperature sekitar 4000k.

Persoalan menjadi terjawab ketika kalian sudah mengetahui The Purkinje Effect ini, masalahnya adalah mata kita tidak bisa melihat warna merah, oranye, dan kuning, tetapi kamera kita bisa melihatnya.

Penggunaan Dalam Sinematografi

Dalam film sebenarnya purkinje effect ini diturunkan dari teknik film seluloid dan tontonan televisi pada zaman dahulu agar penonton masih bisa melihat visual ketika dalam latar cerita malam hari atau kegelapan.

Saat ini penonton juga sudah terbiasa dengan warna biru sebagai warna cahaya bulan, sehingga ini menjadi keuntungan bagi filmmaker. Namun, ini juga merupakan pilihan kreatif dari masing-masing filmmaker untuk menggunakan Purkinje effect atau tidak.

via GIPHY

Terus, kalian pernah mikir gak, kenapa kursi bioskop rata-rata warnanya merah? Nah, Purkinje effect juga merupakan salah satu alasan mengapa kursi bioskop kebanyakan berwarna merah.

Kenapa? Karena, sesuai dengan yang disebutkan tadi bahwa warna merah itu merupakan warna yang paling pertama akan hilang atau menjadi hitam ketika manusia melihat dalam keadaan minim cahaya.

Setelah mengenal The Purkinje Effect, apakah kalian tertarik menerapkan effect ini ke film kalian?

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?