5 Tugas Editor Film Yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Orang kira tugas editor film itu mudah! Tinggal potong-potong, kasih musik biar seru, jadi deh. Padahal sebetulnya, tugas editor film itu jauh lebih kompleks dari sekadar memotong-motong doang. Tahu kah kamu kalau editor film juga perlu memahami tentang penulisan skenario dan penyutradaraan film untuk dapat menunaikan tugasnya sebagai editor film.

Hah kenapa? Emang apa aja sih tugas editor film? Nah yuk coba kita bahas bareng-bareng 6 tugas editor film yang mungkin belum kamu ketahui!

Ini dia 6 tugas editor film yang jarang diketahui!

Memeriksa Footage Satu per Satu

Begitu editor film menerima hasil syuting, maka ia harus menonton dan memeriksa semua footage… satu per satu… dan minimal dua kali… sebelum memulai. Untuk apa? Hal ini bertujuan agar editor film betul-betul memahami maksud dari setiap shot yang disediakan oleh sutradara. Dengan menonton semua footage mentah, maka semua materi shooting akan terpakai secara maksimal. Kebayang kan ribetnya? Eits itu baru permulaan!

Mengorganisir Hasil Syuting

Kerapihan data adalah kunci workflow yang baik. Dengan dibantu asisten, editor film wajib mengorganisir hasil syuting secara rapi di komputer mereka. Tujuannya? Memastikan semua data aman, terhindar dari kerusakan-kerusakan elektronik, dan tentu saja agar sang editor mudah mencari shot yang ia inginkan.

Mempertajam Adegan

Biasanya, sutradara sudah punya visi tertentu tentang bagaimana sebuah adegan dibangun. Misalnya siapa yang menjadi ‘karakter utama’ dalam adegan itu, apa transisi dari adegan sebelumnya, kapan adegan harus diselesaikan, dsb. Nah editor film yang baik harus punya visi yang sama tajamnya dengan sutradara. Ia harus bisa menata dan mempertajam sebuah adegan agar visi sutradara semakin jernih.

Ini dia 6 tugas editor film yang jarang diketahui!

Memperkuat (atau Memperlemah) Karakter

Begitu rough cut selesai, biasanya kita sudah dapat melihat karakter mana yang porsinya terlalu banyak, atau terlalu sedikit. Karakter mana yang terlalu kuat, dan mana yang terlalu lemah. Editor harus punya insting akan itu untuk menjadi partner sutradara dalam menyeimbangkan semua porsi karakter. Tentu saja semua pilihan itu harus berakar pada cerita yang mau disampaikan.

Berkolaborasi!

Terakhir dan yang paling penting adalah: editor film harus mampu berkolaborasi! Ia harus mampu menjadi pendengar yang baik dan membantu sutradara menyampaikan sebuah cerita. Ingat, bagaimana pun juga visi yang mau disampaikan adalah visi seorang sutradara. Editor harus mampu menjadi partner yang baik untuk sutradara.

Klik di sini kalau kamu tertarik membaca artikel lain tentang editing film seperti Bedanya Offline Editing dan Online Editing, atau 5 Software Editing Gratis.

Gimana? Masih mikir kalau tugas editor film cuma motong-motong doang? Gak dong! Yuk kalau ada hal yang mau kamu tanyakan kita diskusi di kolom komentar ya!

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?