6 Tips Mengarahkan Aktor Dalam Pembuatan Film

Butuh tips mengarahkan aktor? Kamu berada di tempat yang tepat. Mengarahkan aktor memang seringkali menjadi kendala sutradara dalam pembuatan film. Namun, jika kamu memahami prinsipnya, mengarahkan aktor bukanlah hal sulit.

Sutradara adalah nahkoda dalam proses pembuatan film. Sutradara-lah yang menentukan cara bertutur dalam bercerita melalui film. Salah satu tugasnya adalah mengarahkan aktor, sebab salah satu komponen terpenting adalah akting.

Oleh karena itu, komunikasi sutradara dan aktor menjadi sangat penting. Nah, buat yang mau jadi Sutradara, tapi masih bingung gimana caranya. Coba lihat beberapa tips mengarahkan aktor berikut ini!

Tulis Backstory Karakter

Pertama-tama, tulislah sebuah backstory dari karakter yang kamu buat. Backstory adalah kisah hidup sebelum terjadinya cerita dalam film atau sejarah latar belakang dari karakter yang mendasari plot yang ada di dalam film.

Ini 6 tips mengarahkan aktor untuk sutradara!

Backstory membantu kamu untuk semakin kenal dengan karakter dalam film mu, dan juga bisa kalian pakai sebagai bahan untuk brainstorming bersama aktor kalian. Habiskan waktu persiapanmu untuk betul-betul membongkar dan membedah karakter-karakter yang ada di dalam ceritamu.

Backstory tidak harus terlihat di dalam cerita film kamu. Namun, jika kamu memahami backstory karaktermu, maka kerjamu dijamin akan lebih mudah!

Intention & Motivation!

Setiap adegan memiliki intention (maksud dan tujuan). Entah untuk memperkenalkan karakter atau untuk membuat alur cerita maju ke titik berikutnya.

Ini 6 tips mengarahkan aktor untuk sutradara!

Namun, kamu juga jangan lupa, kalau setiap karakter juga punya maksud dan tujuan di dalam adegan. Dan jangan lupa juga, bisa jadi maksud dan tujuan masing-masing karakter berbeda dan saling berseberangan.

Oleh karena itu, bedahlah maksud dan tujuan dari setiap adegan. Tidak hanya itu, bedah pula maksud dan tujuan masing-masing karakter di adegan tersebut. Jika aktor sudah paham, jangan khawatir, performance akan keluar dengan sendirinya!

Baca Adegan Sebelum dan yang Akan di Take

Hal ini cukup obvious, tapi masih banyak juga sutradara yang suka lupa. Biasanya, adegan film diambil tak berurutan, menyesuaikan lokasi syuting. Oleh karena itu, sutradara (dan juga aktor) sangat mungkin terdisorientasi dengan susunan jadwal syuting yang tak berurut.

Nah, makanya baca kembali (bersama dengan aktor) adegan yang akan disyuting berikutnya. Tidak hanya itu, baca juga adegan sebelumnya, karena secara emosi pastinya ada keterikatan yang tidak boleh kamu kesampingkan.

Hal ini berguna untuk mengingatkan kembali akan hal-hal detail yang harus didapat ketika adegan tersebut akan di-shoot. Sehingga ketika sudah meminimalisir lupa dialog atau salah adegan pada saat pengambilan gambar.

Blocking

Tentukan pergerakan aktor atau blocking yang diperlukan di dalam frame. Selain memberikan kemudahan bagi aktor, hal ini juga berguna untuk membuat proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.

Kalian gak mau kan udah nge-set keseluruhan kamar tidur, eh ternyata yang dipake cuma wilayah dekat jendela, apalagi shot-nya juga cuma close up. Karena itu, blocking menjadi penting.

Eits, tapi kami punya catatan juga nih soal ini. Sutradara seringkali memaksakan bloking, hanya karena ia sudah membayangkannya. Nah, bisa jadi aktor punya pendapat lain. Sebagai sutradara, dengarkan masukan aktor kamu karena mereka lah yang sedang “menjadi” karakternya.

Fokus Pada Performa Aktor

Ketika kamera sedang roll, kalian harus bisa menjaga fokus kepada performa aktor kalian. Segala urusan mengenai lighting, pergerakan kamera, sampai make up wardrobe gak usah terlalu diurusin.

Sekali lagi, kalian hanya perlu fokus untuk menilai aktor. Sisanya, serahkan ke masing-masing kepala departemen. Percayalah, tips ini akan membantu kamu!

Ambil Kelas Akting

Hah? Sutradara kok ngambil kelas akting? Bentar, jangan protes dulu. Percayalah, tips ini akan membantu kamu!

Dengan ngambil kelas akting, kamu akan belajar dasar-dasar akting. Dengan memahami dasar-dasar akting, maka kamu bisa berkomunikasi dengan lebih mudah ke aktor kamu (yang tentu juga sudah memahaminya).

Selain itu, dengan mengambil kelas akting, kamu juga pernah merasakan “berada di sisi aktor”. Dengan demikian, kamu memahami apa yang mereka rasakan. Entah gelisah, takut, cemas, nervous, dsb. Empati kamu terhadap aktor pun terbangun dan hubungan kamu dengan para aktor pun akan lebih baik lagi.

Di Jakarta, ada beberapa kelas akting yang bisa kamu ambil.

Nah, setelah kalian membaca dan memahami 5 tips praktikal untuk mengarahkan aktor, apakah kalian siap membuat film? Yuk, coba terapin di film kamu!

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?