9 Tahap Pra Produksi Film yang Perlu Kamu Persiapkan

Mungkin sudah banyak yang mengetahui tahapan membuat film terdiri dari: pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Namun, ternyata dalam tiap tahapan tersebut ada banyak elemen yang perlu dipersiapkan.

Lakukanlah persiapan yang sangat matang sebelum syuting dilaksanakan, karena persiapan yang matang akan membuat lebih tenang. Segala persiapan tentunya dilakukan di tahap pra produksi film.

Nah apa saja sih yang perlu dipersiapkan dalam tahap pra produksi film? Persiapan pra produksi ini tidak hanya dilakukan oleh sutradara saja lho, tim produksi (produser, line producer, dan kru produksi lainnya), juga berperan banyak dalam tahap pra produksi ini. Yuk kita bahas!

1. Finalisasi Naskah

Tentunya, pembuatan naskah sudah dilakukan jauh sebelum pra produksi dilakukan atau sering disebut dengan tahap pengembangan naskah. Finalisasi naskah di sini saat tahapan atau status naskah sudah memasuki Final Draft.

Setelah naskah sudah final, naskah akan di breakdown kebutuhan film, dari segi tim produksi maupun tim kreatif. Hasil breakdown ini tentu juga akan berpengaruh pada hal yang juga krusial, yaitu budget. Biasanya, pembuatan naskah ini sudah terbayang talent yang akan kamu ajak untuk menjadi aktor dalam film kamu.

 

2. Membuat Storyboard dan Shot List

Apa itu storyboard? Storyboard dan/atau shot list akan memudahkan dalam memvisualisasikan cerita yang akan dibangun. Sutradara juga akan lebih mudah dalam berkomunikasi dengan penata kamera.

Pra produksi film adalah tahapan persiapan sebelum syuting atau produksi dimulai.

Melalui storyboard atau shot list, bisa mengurangi misinterpretasi secara visual antara sutradara dan penata kamera. Terdapat prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam membuat storyboard agar mudah dipahami.

 

3. Pre Production Meeting (PPM)

Pre Production Meeting (PPM) atau rapat pra produksi adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mempertemukan sutradara, produser, dengan semua kru inti yang terlibat di dalam sebuah produksi.

Biasanya di pertemuan ini, sutradara akan mempresentasikan visinya kepada semua jajaran kru. Ini kesempatan untuk kru dari masing-masing department bertanya dan menggali visi sutradara. Saat PPM, sutradara harus sudah membreakdown visinya dengan detil, mulai dari pendekatan sinematografi, sampai gambaran kostum dan makeup dari masing-masing karakter.

PPM adalah salah satu tahapan penting dalam pra produksi film.

Umumnya PPM diselenggarakan dua kali, yaitu 1st PPM dan Final PPM. Namun di proyek yang lebih panjang dan kompleks, PPM biasanya diselenggarakan beberapa kali agar masing-masing kepala divisi (Head of Departments) bisa mempresentasikan interpretasinya kepada sang sutradara.

 

4. Script Conference

Script Conference adalah pertemuan susulan yang biasanya diselenggarakan setelah 1st PPM. Mirip dengan PPM, script conference mengumpulkan semua kru dari masing-masing department untuk mendengarkan arahan langsung dari sutradara.

Bedanya dengan PPM adalah, saat script conference semua kru membaca naskah bersama-sama, dari awal hingga akhir. Biasanya dua asisten sutradara bergantian membaca adegan demi adegan.

Setiap adegan biasanya dibahas satu per satu dengan detil. Setelah asisten sutradara selesai membaca satu adegan naskah, sutradara akan menjelaskan dengan detil bagaimana rencana ia mengambil adegan tersebut. Apa maksud dari adegan tersebut dan apa yang ingin dicapai.

Biasanya terjadi diskusi antara sutradara dengan kepala departemen lain. Misalnya jika DOP (director of photography) punya pertanyaan seputar bagaimana adegan tersebut akan diambil, maka sutradara menjawab atau mendiskusikan pertanyaan tersebut di depan semua kru.

Tujuan dari script conference adalah agar semua kru dari setiap departemen paham bagaimana setiap adegan akan diambil nantinya begitu syuting sudah dimulai.

 

5. Mencari Lokasi

Location Scouting adalah salah satu tahap pra produksi film
Pencarian lokasi untuk kebutuhan syuting terbilang menantang, karena tidak semua tempat diperbolehkan menjadi lokasi syuting. Lokasi syuting harus bisa membangun cerita film.

Misal, jika ingin membuat film tentang tahun 90-an harus mencari rumah bergaya tahun 90-an pula. Mencari lokasi bisa dilakukan oleh sutradara atau produser, namun banyak juga yang membutuhkan kemampuan manajer lokasi (manlok) untuk mencari lokasi yang sesuai.

Tidak bisa dipungkiri, ada beberapa tempat justru menjadi terkenal setelah dijadikan lokasi syuting film. Di sisi lain, juga ada pilihan menggunakan studio untuk dibangun, tergantung dengan kebutuhan film: studio atau lokasi asli?.

6. Recce

Setelah menemukan lokasi dan mengumpulkan kru, tahapan selanjutnya yang penting adalah recce. Apa itu recce? Recce adalah mengunjungi lokasi, biasanya dengan produser, sutradara, manajer lokasi, penata kamera, penata artistik, dan penata suara. Tiap divisi akan mulai bekerja sesuai dengan kebutuhan mereka, dari penentuan blocking, mempertimbangkan gangguan suara, hingga menentukan layout produksi.

 

7. Reading

Tahapan reading penting dilakukan oleh aktor dan sutradara untuk mengetahui pendalaman karakter bagi aktor. Sutradara juga bisa mengarahkan aktor sesuai dengan karakter yang ingin dibangun.

Reading bersama aktor adalah salah satu tahap pra produksi yang harus kamu jalani.

Proses reading ini bisa mengurangi mispersepsi antara aktor dan sutradara dalam memahami karakter film. Mendalami karakter juga bisa dilakukan antar aktor, saling membalas dialog. Ada baiknya setiap reading direkam, agar menjadi bahan evaluasi bagi sutradara dan aktor.

8. Fitting & Makeup Test


Proses fitting itu juga penting. Tim penata busana harus menyesuaikan karakter dan tentu ukuran tubuh aktor saat memilih wardrobe. Warna baju dan corak baju juga perlu didiskusikan dengan penata artistik lho, apakah sesuai dengan color palette yang mau ditampilkan. Fitting ini tidak hanya dilakukan untuk memilih wardrobe saja, biasanya dibarengi dengan tes make up juga.

 

9. Rehearsal

Setelah tahapan-tahapan itu sudah dilewati, proses terakhir sebelum masuk produksi adalah rehearsal. Kalau di teater lebih sering dikenal dengan gladi bersih. Dalam melaksanakan rehearsal biasanya tidak jauh dari hari syuting yang melibatkan kru dan aktor.

Kegiatannya seperti sedang syuting saja kok, aktor berakting di depan kamera dengan blocking yang sudah tentukan. Perbedaannya, ini masih latihan, agar saat hari syuting tiba sudah lebih siap.

 

Nah itu dia 7 hal yang harus kamu lakukan saat pra produksi film. Sekarang sudah paham dong? Semoga artikel ini bermanfaat buat produksi film kamu berikutnya ya!

No Comments

Post A Comment
×

Hello! Please contact our team below according to your needs.

× How can I help you?